Bakamla RI Dorong Masyarakat Pesisir Berperan Aktif Tingkatkan Keamanan Laut

Bakamla RI Dorong Masyarakat Pesisir Berperan Aktif Tingkatkan Keamanan Laut

Aceh, 9 November 2017 (Humas Bakamla RI) Masih banyak terjadi kegiatan penangkapan ikan secara illegal dengan menggunakan obat bius di area fishing ground / daerah penangkapan ikan nelayan Aceh, yang berdampak pada berkurangnya hasil tangkapan nelayan-nelayan di area tersebut.

Informasi itu menjadi salah satu topik diskusi menarik yang dibahas pada saat Bakamla RI melalui Subdit Pengembangan Potensi Keamanan dan Keselamatan Laut dipimpin Kombes Pol. Suharwiyono, S.H., M.H., menggelar kegiatan Sosialisasi Potensi Keamanan Laut Wilayah Barat, di Stasiun Pemantauan Keamanan dan Keselamatan Laut (SPKKL) Aceh, Provinsi Naggroe Aceh Darussalam, Kamis (9/11/2017).

Menanggapi diskusi tersebut, Kombes Pol Suharwiyono menghimbau kepada nelayan yang mempunyai informasi tentang pelanggaran-pelanggaran di laut untuk meneruskan informasi yang diketahuinya kepada aparat pemerintah agar dapat segera diambil tindakan yang tegas. Disamping itu juga dihimbau kepada para nelayan agar memahami batas wilayahnya sehingga tidak menjadi pelaku pelanggaran. Tambahan pula, seluruh masyarakat maritim khususnya nelayan setempat diminta memiliki kesadaran untuk menjaga lingkungan lautnya sehingga sumber daya alam yang ada dapat dimanfaatkan secara berkelanjutan.

Di depan puluhan nelayan/masyarakat pesisir setempat serta tamu undangan yaitu Perwakilan dari satker PSDKP Aceh, Posal Malahayati, dan perwakilan Panglima Laot Provinsi Aceh, Kombes Pol. Suharwiyono menjelaskan tentang Bakamla RI secara gamblang agar lebih mengenal tentang tugas, fungsi dan kewenangan instansi ini dalam menangani setiap pelanggaran yang terjadi di laut.

Lebih lanjut dijelaskan pula, potensi sumber daya laut yang melimpah merupakan sumber pembangunan nasional, dan posisi Indonesia yang strategis dapat berdampak positif dan negatif terhadap keamanan laut. Oleh Karena itu, perlu penjagaan dan pemantauan serta kerja sama antara aparat pemerintah penegak hukum dengan masyarakat nelayan dan pesisir. Peran masyarakat maritim yang optimal diharapkan dapat membantu pemerintah menciptakan situasi kemananan laut yang kondusif.

Dalam kegiatan tersebut, nelayan yang hadir juga diberikan wawasan tentang potensi keamanan laut oleh salah satu nara sumber alumni Universitas Pertahanan dari Dit. Kerma Bakamla RI Moh. N. Burhan, S.St, Pi., M. Han. Adapun poin-poin yang disampaikan adalah kewajiban warga negara untuk membela tanah air. Dikatakannya bahwa menjaga keamanan laut sekitar merupakan kontribusi yang dapat diberikan masyarakat nelayan sebagai warga negara yang baik. Nelayan yang hadir juga diberikan pemahaman tentang batas-batas wilayah laut suatu negara khususnya perbatasan Indonesia dengan India dan Thailand, serta jenis-jenis pelanggaran dilaut yang menyertainya.


Autentikasi :
Kasubbag Humas Bakamla RI, Mayor Marinir Mardiono
Foto-foto : Humas Bakamla RI

0 komentar:

Posting Komentar

 

SEL SURYA

SEL SURYA