Sertijab Panglima TNI, Jenderal Gatot Nurmantyo Serahkan Tongkat Komando Kepada Marsekal Hadi Tjahjanto

Sertijab Panglima TNI, Jenderal Gatot Nurmantyo Serahkan Tongkat Komando Kepada Marsekal Hadi Tjahjanto

Serah Terima Jabatan Panglima TNI dari Jenderal TNI Gatot Nurmantyo kepada Marsekal TNI Hadi Tjahjanto dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 9 Desember 2017 di Lapangan Apel B III Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur.

Pagi hari ini secara resmi saya resmi serahkan tongkat panglima TNI yang didalamnya melekat pula tanggung jawab dan amanah. Selamat menjalankan amanah yang mulia dan tidak mudah ini," kata Gatot dalam pidato amanat sertijab.

"Sebagai prajurit yang telah bertugas di jajaran TNI selama lebih dari 36 tahun, saya meyakini Marsekal Hadi Tjahjanto, dengan kapasitas dan pengalaman yang dimiliki akan mampu memimpin organisasi ini, dan menjaga TNI sebagaimana harapan bangsa dan negara. TNI yang makin mampu melaksanakan tugas pokok dan tugas-tugas lainnya sebagaimana diamanatkan Undang-undang dan TNI yang sungguh-sungguh dicintai rakyat Indonesia."

Dalam pidatonya, Gatot juga menyatakan bahwa saat ini TNI adalah institusi yang dipercaya publik. "Hal ini sebagaimana ditunjukkan beberapa lembaga, dan merupakan pengakuan tulus kepercayaan masyarakat kepada TNI." 
Jenderal TNI Gatot Nurmantyo lahir di kota Tegal Jawa Tengah pada tahun 1960 silam, agama Islam, menikah dengan seorang wanita yang bemama Ny. Nenny Trimurti dan dikaruniai tiga (3) orang anak, yang pertama laki-laki bemama Bayu Yudha NR, anak kedua perempuan Ines Titi Sari NR dan yang ke tiga perempuan Inka Martha NR (Almarhum). 

Jenderal TNT Gatot Nurmantyo adalah lulusan Akademi Militer (Akmi1) Magelang tahun 1982. Perjalanan karier militer dimulai dari menjabat Komandan Peleton INC/315 tahun 1982, Ajudan Pangdam VI/Siliwangi tahun1983, Komandan Peleton I/C/320 tahun 1985, Komandan Kompi B/320 tahun 1985, Komandan Kompi C/310 tahun 1986, Selain itu berbagai jabatan strategis pemah diemban antara lain; Wakil Komandan Batalyon Infanteri 516 Korem 084/Bhaskara Jaya tahun 1992, Komandan Batalyon Infanteri 731/Kabaresi Korem 174/Pattimura tahun 1996, Komandan Kodim 1707/Merauke tahun 1997, Komandan Kodim 1701/Jayapura tahun 1998, Sespri Wakasad tahun 1999, dan pada tahun 2001 dipercaya memangku jabatan Komandan Brigif l/PlK/Jaya Sakti Kodam Jaya, Asops Kasdam Jaya tahun 2003, Komandan Rindam Jaya tahun 2005. Tidak hanya itu, pada tahun 2006 menjabat Komandan Korem 061/Surya Kencana Kodam HI/Siliwangi.

Pada tahun 2007 mendapat promosi jabatan Bintang satu sebagai Kasdivif-Z/Kostrad denken pangkat Brigadier Jenderal TNI selanjutnya tahun 2009 menjabat sebagai Dirlat Kodiklat TNI AD dan ditahun yang sama juga dipercaya sebagai Gurbenur Akmil dengan pangkat Mayor Jenderal TNI, ditahun 2010 menjabat sebagai Pangdam V/Brawijaya, pada tahun 2011 menjabat sebagai Dankodiklat TNI AD dengan pangkat Letnan Jenderal TNI dan tahun 2013 menjabat sebagai Pangkostrad. Pada tahun 2014 menjadi orang nomor satu di lingkungan matra darat jabatan Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad), pada tahun 2015 mendapat kepercayaan dari Presiden Republik Indonesia menjabat sebagai Panglima TNI. Selanjutnya pada tanggal 8 Desember 2017 Purna Tugas sebagai Panglima TNI.

Dalam mendukung karier militernya berbagai pendidikan dan kursus ditempuh diantaranya Kursus Dasar Para, Kursus Dasar Kecabangan Inf, Suslapa-I Inf, Suslapa-II Inf, Seskoad, Sesko TNI, Susdanrem, Kursus Strategi Perang Semesta (KSPS) dan Lemhannas R1.Sepak terjang sang Jenderal mewarnai perjalanan kariernya dalam berbagai penugasan telah dilaksanakan, baik dr dalam maupun di luar negeri. Penugasan dalam negeri antara lain; Operasi militer di Timor-Timur tahun 1983, 1985, 1987 dan 1993, Operasi militer di Irian Jaya tahun 1997 dan 1998. Sedangkan penugasan ke luar negeri antara lain kunjungan ke 4 Negara di tahun 1999 yaitu; Singapura, Brunai Darussalam, Thailand dan Yunani, Penugasan di Amerika Serikat dan Singapura pada tahun 2012, Safkar Indopura, HLC Malinda di tahun yang sama 2013, sedangkan di tahun 2014 Calfex. Pip dan Chief of Army S Exemise, serta Penugasan ke Korea Selatan, India, Jerman, Ceko, dan Denmark pada tahun 2015.

Sclama kurun waktu 35 tahun pengabdiannya, Jenderal TNI Gatot Nunnantyo memperoleh sejumlah tanda jasa penghargaan dari negara diamaranya; Bintang Dharma, Bintang Yudha Dharma Pratama, Bintang Kartika Eka Paksi Pratama, Bintang Yudha Dharma Nararya, Bintang Kartika Eka Paksi Nararya, Satya Lencana Kesetiaan VIII tahun, Satya Lencana Kesetiaan XVI tahun, Satya Lencana Kesetiaan XXIV tahun, Satya Lencana Raksaka Dharma, Satya Lencana Seroja, Satya Lencana Dwidja Sistha. 

Sementara Marsekal TNI Hadi Tjahjanto lahir di kota Malang Jawa Timur pada tahun 1963, agama Islam, menikah dengan seorang wanita yang bemama Ny. Nanik Istumawati dan dikaruniai dua (2) orang anak yang pertama perempuan bemama Hanica Relingga Dara Ayu dan anak laki-laki Handika Relangga Bima Yogatama.

Marsekal TNI Hadi Tjahjanto adalah Lulusan Akademi Angkatan Udara (AAU) pada 1986, mengawali kariernya sebagai Perwira DP Lanud Adi Sutjipto kemudian pada tahun 1987 sebagai. perwira penerbang di Skadron Udara 4 yang bermarkas di Pangkalan Udara Abdulrachman Saleh, Malang, Jawa Timur. Pada tahun 1993, kariernya meningkat menjadi Kepala Seksi Latihan Skadron Udara 4 Pangkalan Udara Abdulrachman Saleh.

Selain itu, jabatan-jabatan strategis yang pernah diemban antara lain : Tahun 1996 memimpin pesawat angkut berat sebagai Komandan Flight Ops "A" Flightlat Skadron Udara Wing 2 Pangkalan Udara Abdulrachman Saleh. Kemudian tahun 1997 memimpin pendidikan penerbang sebagai Komandan Flight Skadron Pendidikan 101 Pangkalan Udara Adi Soemamo. Selanjutnya, tahun 1998, Hadi menjadi Kepala Seksi Bingadiksis Dispers Lanud Adi Soemamo, pada tahun 1998, menjabat sebagai Komandan Batalyon III Menchandra Akademi TNI. Setahun kemudian pada tahun 1999 menjabat Instruktur Penerbangan Lanud Adi Sucipto. Memasuki tahun 2000 dipercaya menjadi Kepala Seksi Keamanan dan Pertahanan Pangkalan Dinas Operasi Lanud Adi Sucipto, tahun 2001, menjabat Komandan Satuan Udara Pertanian Komando Operasi Angkatan Udara I, kemudian tahun 2004 menjabat Kepala Departemen Operasi Sekolah Komando Kesatuan Angkatan Udara. Berikutnya tahun 2006, menjabat Kepala Dinas Personel Lanud Abdulrachman Saleh, dan tahun 2007 menjabat Kepala Sub Dinas Administrasi Prajurit Dinas Administrasi Persatuan Angkatan Udara. Tahun 2009 Pamen Disminpersau dalam rangka mengikuti pendidikan Sesko TNI. Pada tahun 2010, menduduki posisi jabatan Komandan Pangkalan Udara Adisumarmo. Tahun 2011 menjabat tugas di luar TNI AU menjadi Perwira Bantuan I/Rencana Operasi TNI. Pada tahun 2013, mendapatkan promosi jabatan Direktur Operasi dan Latihan Badan SAR Nasional dengan pangkat Marsekal Pertama TNI. Sembilan bulan kemudian menjabat Kepala Dinas Penerangan TNI AU. Pada bulan Juli 2015 diangkat sebagai Komandan Lanud Abdulrachman Saleh, sampai dengan Juli 2015. Selanjutnya dipercaya menjadi Sekretariat Militer Presiden Republik Indonesia Presiden Joko Widodo dengan pangkat Marsekal Muda TNI. Pada bulan November 2016 dilantik menjadi Irjen Kementerian Pertahanan. Tiga bulan kemudian dipercaya sebagai pemimpin tertinggi TNI AU yaitu Kepala Staf TNI Angkatan Udara, tepatnya pada tanggal 18 Januari 2017 menggantikan Marsekal TNI Agus Supriatna Pada tanggal 8 Desember 2017 mendapat kepercayaan dan dilantik oleh Presiden RI sebagai Panglima TNI. 

Berbagai pendidikan militer yang pemah diikuti antara lain : Sekolah Penerbang, Sekkau angkatan 57 tahun 1995, College Interarmes De Defence, Perancis angkatan 8, tahun 2001, Sesko TNI angkatan 36 tahun 2009 dan Program Pendidikan Singkat Angkatan (PPSA) Lemhannas RI angkatan 20 tahun 2015. Sedang penugasan yang pernah dilaksanakan adalah penugasan Operasi Rajawali Papua, dan penugasan Operasi Rencong di Aceh. Selama kurun waktu 31 tahun pengabdian sebagai Prajurit TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto memperoleh berbagai tanda kehonnatan dari negara yaitu, Bintang Dharma, Bintang Bhayangkara Utama, Bintang Yudha Dharma Pratama, Bintang Yudha Dharma Nararya, Bintang Swa Bhuwana Paksa Pratama dan Utama, Satyalancana Dhanna Dirgantara, Satyalancana Kesetiaan XXIV Tahun, Satyalancana Kesetiaan XVI Tahun, Satyalancana Kesetiaan VIII Tahun, Satyalancana Dharma Nusa, Satyalancana GOM IX Raksaka Dharma (Papua), Satyalancana GOM VII (Aceh), dan Satyalancana Dwidya Sistha serta menerima tanda kehormatan dari negara Thailand yaitu RTAF Honorary Pilot.

Jakarta, Desember 2017

0 komentar:

Posting Komentar

 

SEL SURYA

SEL SURYA