Sejumlah delegasi Dokter Gigi TNI menghadiri 17 th International Symposium Forensic Dentisty (17 th ISFD) yang dipimpin oleh Wakil Kepala Pusat Kesehatan TNI (Wakapuskes TNI) Laksamana Drg. Andriani Sp.Ort., yang dilaksanakan di Bundeswehr Medical Academy, Munich Jerman, beberapa waktu yang lalu
Acara simposium ordontology forensic (kedokteran gigi forensik) ini, dihadiri 150 dokter gigi forensic sipil maupun militer yang berasal dari 25 negara serta 12 (dua belas) professor forensic gigi dan anggota DVI dari Interpol.
Dalam kesempatan tersebut Indonesia mengirimkan lima personel diantaranya Laksmana Pertama drg.Andriani,Sp.Ort., (Mabes TNI), Kolonel CKM drg. Buyung Nazeli, MARS., (Kementerian Pertahanan), Kolonel CKM drg. Moch. Zaelani, Sp.Pros., MARS (TNI AD), Mayor laut (K) drg. Muh. Arifin., Sp.Ort., (TNI AL) dan Kolonel Kes drg. Puji Widodo, Sp.KG., (Kalakesgilut TNI AU).
Kasubbag Bedah Mulut Rumah Sakit Marinir Cilandak Jakarta Mayor Laut (K) Drg. Muh. Arifin, Sp.Ort., mewakili sebagai pembicara dari Indonesia memberikan presentasi tentang "peran kedokteran gigi forensik dalam identifikasi korban berbagai macam disaster sipil dan militer yang terjadi di Indonesia".
Indonesia merupakan daerah yang sangat rawan terjadinya disaster, karena geografi alam indonesia yang salah satunya disebut sebagai "ring of fire" dikelilingi oleh ratusan gunung aktif dan berada di lempeng tektonik sehingga rawan terjadi bencana, kecelakaan pesawat militer dan sipil juga sering terjadi di indonesia. Salah satu tugas TNI sebagai fungsi operasi militer selain perang (OMSP) salah satunya adalah operasi kemanusiaan dalam hal ini telah bergabung beberapa kali mengikuti operasi identifikasi bersama kepolisian yang tergabung dalam team DVI Indonesia merupakan hal yang penting dilakukan untuk menunjukkan kiprah TNI dalam operasi kemanusiaan di masa damai maupun perang.
“Peran kedokteran gigi forensik sangat penting dalam identifikasi, karena gigi merupakan alat primer yang bisa menentukan identitas seseorang selain sidik jari dan DNA”, ujarnya.
0 komentar:
Posting Komentar