FGD RENCANA PENGEMBANGAN EKOWISATA DI KAWASAN SIBERUT, KABUPATEN KEPULAUAN MENTAWAI STP TRISAKTI
Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti adalah institusi pendidikan yang bergerak di bidang pariwisata dan salah satu programnya adalah pengembangan destinasi wisata berbasis masyarakat. Saat ini Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti mendapatkan hibah bekerjasama dengan TFCA (Tropical Forest Conservation Action) Sumatra untuk mengembangkan potensi ekowisata di satu kawasan terpilih. Berdasarkan hasil survey lokasi, terpilih Kawasan Taman Nasional Siberut dan daerah penyangga sekitarnya untuk dibantu dalam pengembangan ekowisatanya, ungkap Rina, Ketua Pelaksana Focus Groub Discussion Rencana Pengembangan Ekowisata di Kawasan Siberut Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumbar.
Lebih jauh dijelaskan bahwa Project ini dimulai dengan kajian ekowisata di 7 bentang alam Sumatera, kemudian berdasarkan kajian data sekunder dipilih dua bentang alam untuk disurvey. Berdasarkan hasil studi lapangan di dua kawasan tersebut, terpilihlah Kawasan sekitar Taman Nasional Siberut, khususnya Siberut Selatan untuk dibantu dalam pengembangan ekowisatanya. Langkah selanjutnya adalah menyusun rencana pengembangan ekowisata di kawasan terpilih tersebut untuk selanjutnya diusulkan untuk diimplementasikan.
Rencana pengembangan ekowisata di suatu kawasan hanya bisa terlaksana bila ada dukungan dan informasi akurat dari pihak-pihak terkait. Pihak-pihak terkait yang diharapkan bersinergi dan berkolaborasi sesuai prinsip pentahelix adalah bidang akademisi, bisnis, komunitas, pemerintah, dan media. Oleh karena itu FGD ini dilaksanakan untuk menggali informasi dan memperoleh masukan dari para narasumber mengenai rencana pengembangan ekowisata di Kawasan Pulau Siberut, paparnya.
Saat membuka Focus Groub Discussion, Rencana Pengembangan Ekowisata di Kawasan Siberut Kabupaten Kepulauan Mentawai, Dr Bimo Prakoso juga berkesempatan memperkenalkan Sekolah Tinggi maupun Institut Transportasi dan Logistrik Trisakti dibawah Yayasan Trisakti yang semuanya terbaik dengan Akreditasi A, dan ITL Trisakti merupakan Institut Transportasi dan Logistik satu-satunya di Indonesia dan STP Trisakti juga Sekolah Tinggi Pariwisata terbaik di Indonesia, ini semua berkat kerjasama Tim Work yang kuat seluruh civitas akademika, dibawah Yayasan Trisakti, untuk itu kerjasama STP Trisakti bersama TFCA dan Pemda Kabupaten Kepulauan Mentawai ini sangat baik dan harus ditingkatkan.
Ekowisata di Kawasan Siberut Kabupaten Kepulauan Mentawai merupakan aset yang luar biasa milik bangsa Indonesia bahkan dunia internasional dengan banyaknya flora dan faunanya, bahkan sebagai pusat penelitian keanekaragaman hayati di dunia, untuk itu kelestarian hayati juga harus jadi prioritas agar tidak rusak untuk kepentingan lain, pantainya juga perlu ditanami mangrove, supaya menahan erosi pantai serta menahan gelombang pasang, pinta Dr Bimo Prakoso.
Samedi Ph.D. Direktur Program TFCA-Sumatera pada wartawan menjelaskan bahwa TFCA mendorong Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti untuk dapat membentuk karakter masyarakat wisata yang berwawasan lingkungan agar hutan tropis Sumatera tetap terjaga, kita mengajak perguruan tinggi dan para penggiat serta Pemerintah daerah untuk mengembangkan pariwisata khususnya Ekowisata di Siberut yang berbasis masyarakat, dimana kita ingin masyarakat sekitar bisa lebih sejahtera sehingga tidak merusak hutan dan lingkungan untuk itu kami berharap masyarakat bukan sekedar penonton atau penikmat wisata tetapi juga berperan aktif sebagai pelaku wisata di Siberut, pinta Samedi, Ph.D.
Kepala Bapeda Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, Naslinton Sirait, SE,MM dalam paparannya tentang "Kebijakan Pengembangan Sektor Pariwisata" menegaskan, bahwa Ekowisata sebagai Wisata berbasis masyarakat adalah upaya pemberdayaan masyarakat sehingga pariwisata akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mengurangi kemiskinan, pola kerjasama juga dipermudah, antara investor dengan masyarakat, pola kemitraan menjadi syarat agar tidak dikuasai oleh kapitalis.
Lebih jauh dijelaskan bahwa sektor pariwisata itu aspeknya luas dan jadi salah satu sektor utama dalam menggerakkan pertumbuhan ekonomi, dimana kita melihat bahwa Mentawai juga diberikan anugerah yang ada, banyak destinasi pariwisata bernuansa Bahari, dimana alam dan budaya tetap lestari bahkan tidak dimiliki daerah lain, kita memiliki sebuah bentangan alam yang luas dan masih Lestari dari kebudayaan neolitikum dan hari ini masih eksis di zaman modern, ini tentunya menjadi sebuah keunggulan komparatif bagi Wisatawan.
Fakta menunjukkan bahwa naiknya kelas tingkat ekonomi masyarakat menengah dan atas, maka kebutuhan berwisata juga meningkat, disinilah menjadi peluang bagi pemerintah daerah untuk meningkatkan pendapatan daerah dari sektor pariwisata, dan Berdarmawisata jadi sebuah kebutuhan sekunder dan tertier, sehingga kunjungan wisata domestik maupun mancanegara ke Kabupaten Kepulauan Mentawai terus meningkat, untuk itu Pemerintah daerah juga terus berbenah dan membangun kerjasama dengan semua pihak, untuk itu kerjasama dengan Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti diharakpan terus ditingkatkan, pinta Naslinton Sirait,SE,MM.(Nrl)
0 komentar:
Posting Komentar