MENKO MARITIM DAN INVESTASI RI LUHUT BINSAR PANDJAITAN, KEYNOTE SPEAKER, DALAM SEMINAR NASIONAL SESKOAL
Seskoal, 30 Oktober 2019,-- Sekolah Staf dan Komando Angkatan Laut menggelar Seminar Nasional Tahun 2019, menghadirkan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi RI Jenderal TNI (Purn) Luhut Binsar Pandjaitan, M.P.A., sebagai pembicara utama (keynote speaker) yang berlangsung di Gedung Jos Soedarso Seskoal,Cipulir-Jakarta Selatan, Rabu (30/10).
Seminar Nasional yang digelar selama dua hari pada tanggal 30-31 Oktober 2019 ini bertemakan “Lima Tahun Kedua Visi Poros Maritim Dunia Untuk Bangun Maritim Indonesia Menuju SDM Unggul Indonesia Maju” menghadirkan 20 pembicara dan 8 narasumber dari berbagai perguruan tinggi seluruh Indonesia yang dibagi dalam 5 sesi. Sesi Budaya Maritim menghadirkan pembicara Dr. Ida Liana Tanjung, M.Hum (Universitas Negeri Medan), Dr. Agus Suwignyo W.D., M.A (Universitas Gajah Mada), Dr. Hj. Fitriana (Universitas Mulawarman) dan Prof. Dr. Andi Ima Kusuma, M.Hum (Universitas Negeri Makassar) dengan narasumber Prof.Ir. Sunaryo, Ph.D (Universitas Indonesia) dan Sekdispenal Kolonel Laut (E) Nevy Dwi Soesanto, S.T. Pembicara pada sesi Sumber Daya Maritim terdiri dari Prof. Dr. Deny Nugroho Sugianto, S.T., M.Si (Universitas Diponegoro), Dr. Nur Elfi Husda (Universitas Putera Batam), Dr. James Abrahamsz (Universitas Pattimura) dan Prof. Dr. Indrajaya, M.Sc (Institut Pertanian Bogor) dengan narasumber Prof Ir. R. Sjarief Widjaja, Ph.d., FRINA- Kepala BRSDM KKP dan Wakil Aspotmar Kasal Laksamana Pertama TNI Ferial Fachroni.
Dalam sambutannya Komandan Seskoal Laksamana Muda TNI Dr. Amarulla Octavian, S.T., M.Sc., DESD., menyampaikan bahwa di era modern saat ini, laut telah memiliki peran dan fungsi yang sangat strategis sebagaimana dikemukakan Geoffrey Till bahwa kemanfaatan laut saat ini telah memberikan kesejahteraan bagi umat manusia melalui peran dan fungsi sebagai saranan transportasi, media komunikasi dan simbol kekuasaan termasuk pemanfaatan potensi kandungan sumber daya alamnya. Sejak Tahun 2014 Presiden Joko Widodo telah mencanangkan visi Poros Maritim Dunia dan sudah banyak program-program pemerintah untuk menjabarkannya kebijakan Poros Maritim Dunia atau Global Maritime Fulcrum merupakan langkah strategis pemerintah dalam konteks Nasional, regional maupun Global, dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia melalui pemanfaatan Sumber Daya Maritim Nasional, sekaligus sebagai respons terhadap perkembangan geostrategic, geopolitik dan geoekonomi dalam tatanan global. Disamping itu, Poros Maritim Dunia merupakan cetak biru upaya memperkuat DNA (Deoxyribo Nucleic Acid) Indonesia sebagai bangsa maritime yang inovatif.
Kebijakan Poros Maritim dunia merupakan keseriusan pemerintah dalam memanfaatkan potensi maritime yang tercermin dalam pembangunan tujuh pilar uang merupakan konsep Integrated Ocean Policy satu-satunya di ASEAN yang melingkupi antara lain Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Pengembangan Sumber Daya Manusia; Pertahanan dan Keamanan, penegakan hukum dan keselamatan di laut; Tata kelola dan kelembagaan; Ekonomi Maritim (Infrastruktur dan Kesejahteraan); Pengaturan ruang laut dan pelindungan lingkungan laut; Budaya Maritim dan Diplomasi Maritim.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi RI Jenderal TNI (Purn) Luhut Binsar Pandjaitan, M.P.A.,menyampaikan harapannya kepada seluruh peserta Seminar Nasional ini agar dapat memahami wawasan kepada Perwira Muda TNI AL dan Mahasiswa mengenai arah kebijakan Poros Maritim Dunia dicanangkan pemerintahan Presiden Joko Widodo di lima tahun kedua. Selanjutnya Menko Maritim dan Investasi RI menyampaikan bahwa jika masih banyaknya kekurangan dalam mewujudkan Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia. Namun juga sudah banyak upaya yang telah dilakukan oleh pemerintah untuk mewujudkan program tersebut. Maka dari itu perlu upaya mengharmonisasi dalam segala hal agar Indonesia menjadi Negara maritim dunia yang besar dan disegani dunia.
“Sebagai Negara kepulauan, Indonesia harus kuat, tidak boleh ecek-ecek dan TNI AL sebagai bagian dari upaya mewujudkan Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia harus memiliki kekuatan yang bisa menjaga dan mengontrol wilayah kepulauan Indonesia”, tegas Menko Maritim dan Investasi RI.
Seminar Nasional Seskoal tahun 2019 dihadiri para pejabat utama dan dosesn Seskoal, serta mahasiswa dari Universitas Indonesia, Universitas Paramadina, Universitas Trisakti, Universitas Pembangunan Nasional, Universitas Bina Nusantara, Universitas Pertahanan, STTAL Hidros, Universitas Negeri Jakarta, Universitas Atma Jaya, Universitas Atma Jaya, Universitas Prof. Dr. Moestopo, Universitas Mercu Buana, Universitas Taruma Negara, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, serta undangan lainnya.
Seskoal, 30 Oktober 2019,-- Sekolah Staf dan Komando Angkatan Laut menggelar Seminar Nasional Tahun 2019, menghadirkan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi RI Jenderal TNI (Purn) Luhut Binsar Pandjaitan, M.P.A., sebagai pembicara utama (keynote speaker) yang berlangsung di Gedung Jos Soedarso Seskoal,Cipulir-Jakarta Selatan, Rabu (30/10).
Seminar Nasional yang digelar selama dua hari pada tanggal 30-31 Oktober 2019 ini bertemakan “Lima Tahun Kedua Visi Poros Maritim Dunia Untuk Bangun Maritim Indonesia Menuju SDM Unggul Indonesia Maju” menghadirkan 20 pembicara dan 8 narasumber dari berbagai perguruan tinggi seluruh Indonesia yang dibagi dalam 5 sesi. Sesi Budaya Maritim menghadirkan pembicara Dr. Ida Liana Tanjung, M.Hum (Universitas Negeri Medan), Dr. Agus Suwignyo W.D., M.A (Universitas Gajah Mada), Dr. Hj. Fitriana (Universitas Mulawarman) dan Prof. Dr. Andi Ima Kusuma, M.Hum (Universitas Negeri Makassar) dengan narasumber Prof.Ir. Sunaryo, Ph.D (Universitas Indonesia) dan Sekdispenal Kolonel Laut (E) Nevy Dwi Soesanto, S.T. Pembicara pada sesi Sumber Daya Maritim terdiri dari Prof. Dr. Deny Nugroho Sugianto, S.T., M.Si (Universitas Diponegoro), Dr. Nur Elfi Husda (Universitas Putera Batam), Dr. James Abrahamsz (Universitas Pattimura) dan Prof. Dr. Indrajaya, M.Sc (Institut Pertanian Bogor) dengan narasumber Prof Ir. R. Sjarief Widjaja, Ph.d., FRINA- Kepala BRSDM KKP dan Wakil Aspotmar Kasal Laksamana Pertama TNI Ferial Fachroni.
Dalam sambutannya Komandan Seskoal Laksamana Muda TNI Dr. Amarulla Octavian, S.T., M.Sc., DESD., menyampaikan bahwa di era modern saat ini, laut telah memiliki peran dan fungsi yang sangat strategis sebagaimana dikemukakan Geoffrey Till bahwa kemanfaatan laut saat ini telah memberikan kesejahteraan bagi umat manusia melalui peran dan fungsi sebagai saranan transportasi, media komunikasi dan simbol kekuasaan termasuk pemanfaatan potensi kandungan sumber daya alamnya. Sejak Tahun 2014 Presiden Joko Widodo telah mencanangkan visi Poros Maritim Dunia dan sudah banyak program-program pemerintah untuk menjabarkannya kebijakan Poros Maritim Dunia atau Global Maritime Fulcrum merupakan langkah strategis pemerintah dalam konteks Nasional, regional maupun Global, dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia melalui pemanfaatan Sumber Daya Maritim Nasional, sekaligus sebagai respons terhadap perkembangan geostrategic, geopolitik dan geoekonomi dalam tatanan global. Disamping itu, Poros Maritim Dunia merupakan cetak biru upaya memperkuat DNA (Deoxyribo Nucleic Acid) Indonesia sebagai bangsa maritime yang inovatif.
Kebijakan Poros Maritim dunia merupakan keseriusan pemerintah dalam memanfaatkan potensi maritime yang tercermin dalam pembangunan tujuh pilar uang merupakan konsep Integrated Ocean Policy satu-satunya di ASEAN yang melingkupi antara lain Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Pengembangan Sumber Daya Manusia; Pertahanan dan Keamanan, penegakan hukum dan keselamatan di laut; Tata kelola dan kelembagaan; Ekonomi Maritim (Infrastruktur dan Kesejahteraan); Pengaturan ruang laut dan pelindungan lingkungan laut; Budaya Maritim dan Diplomasi Maritim.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi RI Jenderal TNI (Purn) Luhut Binsar Pandjaitan, M.P.A.,menyampaikan harapannya kepada seluruh peserta Seminar Nasional ini agar dapat memahami wawasan kepada Perwira Muda TNI AL dan Mahasiswa mengenai arah kebijakan Poros Maritim Dunia dicanangkan pemerintahan Presiden Joko Widodo di lima tahun kedua. Selanjutnya Menko Maritim dan Investasi RI menyampaikan bahwa jika masih banyaknya kekurangan dalam mewujudkan Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia. Namun juga sudah banyak upaya yang telah dilakukan oleh pemerintah untuk mewujudkan program tersebut. Maka dari itu perlu upaya mengharmonisasi dalam segala hal agar Indonesia menjadi Negara maritim dunia yang besar dan disegani dunia.
“Sebagai Negara kepulauan, Indonesia harus kuat, tidak boleh ecek-ecek dan TNI AL sebagai bagian dari upaya mewujudkan Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia harus memiliki kekuatan yang bisa menjaga dan mengontrol wilayah kepulauan Indonesia”, tegas Menko Maritim dan Investasi RI.
Seminar Nasional Seskoal tahun 2019 dihadiri para pejabat utama dan dosesn Seskoal, serta mahasiswa dari Universitas Indonesia, Universitas Paramadina, Universitas Trisakti, Universitas Pembangunan Nasional, Universitas Bina Nusantara, Universitas Pertahanan, STTAL Hidros, Universitas Negeri Jakarta, Universitas Atma Jaya, Universitas Atma Jaya, Universitas Prof. Dr. Moestopo, Universitas Mercu Buana, Universitas Taruma Negara, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, serta undangan lainnya.
0 komentar:
Posting Komentar