Tingkatkan Kompetensi Mahasiswa, STIE TN Gelar Seminar Pajak dan Kewirausahaan Di Era Revolusi Industri 4.0
Tingkat Kesadaran Pajak di Indonesia masih sangat rendah, sementara sektor pajak menjadi andalan dalam penerimaan negara, untuk itulah Dirjen Pajak melalui Kantor Pajak Kota Jakarta Timur menggandeng Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Tunas Nusantara ( STIE TN ) untuk meningkatkan kesadaran masyarakat untuk membayar pajak.
Ketua Yayasan Pengembangan Tunas Nusantara Jakarta, Iwan Darmawansyah, SE, MM, Ak, CA. Disela Seminar tersebut menjelaskan, bahwa ilmu pajak merupakan mata kuliah bagi mahasiswa STIE TN, untuk itu mahasiswa harus benar-benar memahami tentang perpajakan, dan kita berharap civitas akademik STIE TN punya kesadaran penuh, Akan pentingnya pajak terhadap pembangunan.
Yang kedua, sekarang eranya digital, pada kali ini kami juga mengundang praktisi digital PT Metra-net ( Digital Business PT Telkom ), anak perusahaan Telkom, kesempatan ini kami ingin mendorong anak muda yang punya kreativitas, bisa memanfaatkan era digital ini agar punya penghasilan, dengan memanfaatkan teknologi digital 4.0 yang berbasis Big Data tersebut, sekaligus juga tumbuhnya kesadaran ketika dia berpenghasilan, maka dia menyisihkan sebagian penghasilannya membayar pajak, untuk kontribusi terhadap pembangunan negara kita, ungkapnya.
Saat disinggung akan program beasiswa bagi mahasiswa kelas karyawan, Iwan Darmawansyah, SE, MM, Ak, CA menegaskan, bahwa STIE TN saat ini masih membuka kesempatan bagi para pekerja yang belum menyelesaikan program Sarjananya, baik dari Karyawan Perusahaan, TNI, POLRI, ASN/PNS maupun para wirausahawan untuk menempuh pendidikan Sarjana Ekonomi maupun Sarjana Terapan D4, Program Akutansi, program beasiswa hingga 100% ini diberikan Yayasan Pengembangan Tunas Nusantara Jakarta, agar SDM Generasi Muda Indonesia semakin meningkat, dalam menghadapi era global saat ini.
Disamping itu ada juga Program Beasiswa Karyawan Pemula (BKP) yaitu beasiswa bagi mereka yang usianya dibawah 21 tahun, bisa mendaftar dibeasiswa penuh SPP dan diberikan mentoring agar punya kemampuan bekerja atau berusaha, dan kalau mereka sudah kerja, yang semula SPP 0 maka mereka cukup membayar 20% dari penghasilan mereka, tetapi sebelum mereka berpengasilan maka mereka akan memperoleh subsidi penuh, dan kita akan mencarikan beasiswa dari CSR BUMN maupun perusahaan lain, jadi mereka bisa bekerja sambil kuliah, bagi yang warga masyarakat pekerja pemula dan yang berminat untuk meraih Sarjana S1 Ekonomi dan Akutansi, bisa datang langsung ke kampus Orange, jalan Budi No.21 Dewi Sartika Cawang Jakarta Timur, atau bisa di akses di www.stietn.ac.id , tegasnya.
hari ini STIE TN bersama Dirjen Pajak juga mendatangani Kerjasama dalam pengelolaan “Tax Centre Pajak STIE TN”, yaitu Lembaga Kajian Pajak yang akan mendukung kegiatan akademik, dengan akan turun ke masyarakat dalam mensosialisasikan/penyuluhan wajib pajak dan pentingnya membayar pajak, serta memberikan pelatihan dan konsultasi tentang pajak bagi warga masyarakat maupun perusahaan, ini juga menjadi bagian Tri Darma Perguruan Tinggi, khususunya dalam pengabdian masyarakat, kalau selama ini kita hadir ke sekolah-sekolah dalam penyuluhan digital seperti e-learning, maka nantinya akan kita kombinasikan dalam penyuluhan pajak bagi siswa SMA/K, ungkap Iwan Darmawansyah, SE, MM, Ak, CA.
Dr Widi Widodo, SE,M.Si Kabid Penyuluhan, Pelayanan dan Humas Kanwil DJP Jaktim menegaskan, bahwa kerjasama dengan STIE Tunas Nusantara ini merupakan upaya kami untuk mengajak pemuda dan mahasiswa sebagai generasi yang akrab dengan ekonomi digital, untuk memahami bahwa mengembangkan peluang bisnis di era digital memang sangat penting, namun mereka juga harus paham bahwa sebenarnya ada kewajiban pajak dalam penghasilan maupun konsumsi di era ekonomi digital tersebut.
Saat ini pelayanan pajak juga terus mengikuti perkembangan digital, sehingga skema pembayaran juga telah dimudahkan, yaitu pembayaran melalui fintek, serta modul pembayaran pajak juga sudah bisa diakses secara online, dan hari ini kami juga melakukan MoU dalam pembentukan Tax Centre di Kampus STIE TN untuk mendukung sosialisasi pajak pada masyarakat serta menjadi pusat kajian perpajakan dan edukasi perpajakan maupun insklisi perpajakan, yaitu memasukkan hal-hal yang terkait pajak pada mata kuliah lain, sehingga tanpa disadari mahasiswa telah tertanam tentang perpajakan, tegas Dr Widi Widodo.
Ditempat yang sama, Direktur PT Metra-net Telkom, Didik B Santoso, juga menegaskan, bahwa terkait peluang dan ancaman Era Industri 4.0 saat ini para mahasiswa S1 maupun D4 harus mulai mengembangkan skill, knowledge dan attitude yang relevan dengan kemajuan industry 4.0 saat ini, dimana dibutuhkan orang-orang yang kreatif secara otodidak mampu memahami kempetisi yang terjadi, untuk itu dengan data-data yang cukup banyak dalam Big Data agar mulai mengasah kreativitas untuk membangun kompetensi.
Yang pertama bagaimana mereka mampu menguasai dan memahami pasar, kalau mereka secara kreatif memahami ini maka mereka akan mampu berkreasi dan menciptakan produk-produk unggul, seperti kita lihat munculnya transportasi online, ini mereka melihat permasalahan bidang transportasi seperti kemacetan, akses mobil tidak mudah, akhirnya munculah transportasi online yang mampu memberikan pelayanan-pelayanan, baik transportasi kendaraan, gofood, Gosen dan pelayanan lain yang menjanjikan kemudahan, dan anak muda harus memahami itu, dan kami mendukung para pemuda yang belum bekerja untuk bisa magang dan mandiri, papar Didik B Santoso. (Nrl)
Tingkat Kesadaran Pajak di Indonesia masih sangat rendah, sementara sektor pajak menjadi andalan dalam penerimaan negara, untuk itulah Dirjen Pajak melalui Kantor Pajak Kota Jakarta Timur menggandeng Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Tunas Nusantara ( STIE TN ) untuk meningkatkan kesadaran masyarakat untuk membayar pajak.
Ketua Yayasan Pengembangan Tunas Nusantara Jakarta, Iwan Darmawansyah, SE, MM, Ak, CA. Disela Seminar tersebut menjelaskan, bahwa ilmu pajak merupakan mata kuliah bagi mahasiswa STIE TN, untuk itu mahasiswa harus benar-benar memahami tentang perpajakan, dan kita berharap civitas akademik STIE TN punya kesadaran penuh, Akan pentingnya pajak terhadap pembangunan.
Yang kedua, sekarang eranya digital, pada kali ini kami juga mengundang praktisi digital PT Metra-net ( Digital Business PT Telkom ), anak perusahaan Telkom, kesempatan ini kami ingin mendorong anak muda yang punya kreativitas, bisa memanfaatkan era digital ini agar punya penghasilan, dengan memanfaatkan teknologi digital 4.0 yang berbasis Big Data tersebut, sekaligus juga tumbuhnya kesadaran ketika dia berpenghasilan, maka dia menyisihkan sebagian penghasilannya membayar pajak, untuk kontribusi terhadap pembangunan negara kita, ungkapnya.
Saat disinggung akan program beasiswa bagi mahasiswa kelas karyawan, Iwan Darmawansyah, SE, MM, Ak, CA menegaskan, bahwa STIE TN saat ini masih membuka kesempatan bagi para pekerja yang belum menyelesaikan program Sarjananya, baik dari Karyawan Perusahaan, TNI, POLRI, ASN/PNS maupun para wirausahawan untuk menempuh pendidikan Sarjana Ekonomi maupun Sarjana Terapan D4, Program Akutansi, program beasiswa hingga 100% ini diberikan Yayasan Pengembangan Tunas Nusantara Jakarta, agar SDM Generasi Muda Indonesia semakin meningkat, dalam menghadapi era global saat ini.
Disamping itu ada juga Program Beasiswa Karyawan Pemula (BKP) yaitu beasiswa bagi mereka yang usianya dibawah 21 tahun, bisa mendaftar dibeasiswa penuh SPP dan diberikan mentoring agar punya kemampuan bekerja atau berusaha, dan kalau mereka sudah kerja, yang semula SPP 0 maka mereka cukup membayar 20% dari penghasilan mereka, tetapi sebelum mereka berpengasilan maka mereka akan memperoleh subsidi penuh, dan kita akan mencarikan beasiswa dari CSR BUMN maupun perusahaan lain, jadi mereka bisa bekerja sambil kuliah, bagi yang warga masyarakat pekerja pemula dan yang berminat untuk meraih Sarjana S1 Ekonomi dan Akutansi, bisa datang langsung ke kampus Orange, jalan Budi No.21 Dewi Sartika Cawang Jakarta Timur, atau bisa di akses di www.stietn.ac.id , tegasnya.
hari ini STIE TN bersama Dirjen Pajak juga mendatangani Kerjasama dalam pengelolaan “Tax Centre Pajak STIE TN”, yaitu Lembaga Kajian Pajak yang akan mendukung kegiatan akademik, dengan akan turun ke masyarakat dalam mensosialisasikan/penyuluhan wajib pajak dan pentingnya membayar pajak, serta memberikan pelatihan dan konsultasi tentang pajak bagi warga masyarakat maupun perusahaan, ini juga menjadi bagian Tri Darma Perguruan Tinggi, khususunya dalam pengabdian masyarakat, kalau selama ini kita hadir ke sekolah-sekolah dalam penyuluhan digital seperti e-learning, maka nantinya akan kita kombinasikan dalam penyuluhan pajak bagi siswa SMA/K, ungkap Iwan Darmawansyah, SE, MM, Ak, CA.
Dr Widi Widodo, SE,M.Si Kabid Penyuluhan, Pelayanan dan Humas Kanwil DJP Jaktim menegaskan, bahwa kerjasama dengan STIE Tunas Nusantara ini merupakan upaya kami untuk mengajak pemuda dan mahasiswa sebagai generasi yang akrab dengan ekonomi digital, untuk memahami bahwa mengembangkan peluang bisnis di era digital memang sangat penting, namun mereka juga harus paham bahwa sebenarnya ada kewajiban pajak dalam penghasilan maupun konsumsi di era ekonomi digital tersebut.
Saat ini pelayanan pajak juga terus mengikuti perkembangan digital, sehingga skema pembayaran juga telah dimudahkan, yaitu pembayaran melalui fintek, serta modul pembayaran pajak juga sudah bisa diakses secara online, dan hari ini kami juga melakukan MoU dalam pembentukan Tax Centre di Kampus STIE TN untuk mendukung sosialisasi pajak pada masyarakat serta menjadi pusat kajian perpajakan dan edukasi perpajakan maupun insklisi perpajakan, yaitu memasukkan hal-hal yang terkait pajak pada mata kuliah lain, sehingga tanpa disadari mahasiswa telah tertanam tentang perpajakan, tegas Dr Widi Widodo.
Ditempat yang sama, Direktur PT Metra-net Telkom, Didik B Santoso, juga menegaskan, bahwa terkait peluang dan ancaman Era Industri 4.0 saat ini para mahasiswa S1 maupun D4 harus mulai mengembangkan skill, knowledge dan attitude yang relevan dengan kemajuan industry 4.0 saat ini, dimana dibutuhkan orang-orang yang kreatif secara otodidak mampu memahami kempetisi yang terjadi, untuk itu dengan data-data yang cukup banyak dalam Big Data agar mulai mengasah kreativitas untuk membangun kompetensi.
Yang pertama bagaimana mereka mampu menguasai dan memahami pasar, kalau mereka secara kreatif memahami ini maka mereka akan mampu berkreasi dan menciptakan produk-produk unggul, seperti kita lihat munculnya transportasi online, ini mereka melihat permasalahan bidang transportasi seperti kemacetan, akses mobil tidak mudah, akhirnya munculah transportasi online yang mampu memberikan pelayanan-pelayanan, baik transportasi kendaraan, gofood, Gosen dan pelayanan lain yang menjanjikan kemudahan, dan anak muda harus memahami itu, dan kami mendukung para pemuda yang belum bekerja untuk bisa magang dan mandiri, papar Didik B Santoso. (Nrl)
0 komentar:
Posting Komentar