Rapat Koordinasi peningkatan Kesiapsiagaan Penanggulangan Karhutla, Danrem 031/Wira Bima Jadi Narasumber
Pekanbaru - Dalam rangka Rapat Koordinasi peningkatan Kesiapsiagaan Penanggulangan Karhutla di Provinsi Riau, Danrem 031/WB Brigjen TNI M. Syech Ismed, S.E, M.Han yang diwakili oleh Kasrem 031/Wira Bima Kolonel Inf Junaidi M. S.Sos. M.Si.hadir menjadi Narasumber dengan tema “Pengamanan Kawasan Hutan oleh TNI dalam menghadapi Bencana Karhutla di Provinsi Riau.
Kegiatan yang diselenggarakan oleh Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI ini dilaksanakan di Grand Ballroom Hotel Pangeran, Jalan Jenderal Sudirman No. 371-373 Kota Pekanbaru, Kamis(09.07.2020).
Rakor ini bertujuan untuk sinergi dalam peningkatan kesiapsiagaan Karhutla di Provinsi Riau, guna mencegah dan menanggulangi kebakaran hutan dan lahan yang terus berulang terjadi setiap tahunnya.
Hadir pada Rakor tersebut Asisten Deputi Pengurangan Resiko Bencana Kemenko PMK, Gubri diwakili Kepala Pelaksana BPBD Prov.Riau, Kapolda Riau diwakili Dirpinsus, Danlanud RSN diwakili Kadisops, Kepala Balai Besar Teknologi Modifikasi Cuaca BPPT, Kepala Dinas LH dan Kehutanan Prov.Riau, Kepala Stasiun Meteorologi Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru serta Tamu undangan lainnya.
Pada kesempatan tersebut, Kasrem 031/Wira Bima Kolonel Inf Junaidi M. S.Sos. M.SI menyampaikan, bahwa Satgas Penanggulangan Karhutla melaksanakan tugas dengan 2 Pola yaitu pola Pencegahan dan pola Pemadaman secara total.
Pola pertama Pencegahan, ini merupakan yang paling utama dimana dilakukan kegiatan patroli gabungan TNI, Polri, BPBD, KLHK, Manggala Agni dan masyarakat peduli Api. Sosialisasi terbuka secara terus-menerus kepada masyarakat tentang larangan dan bahaya Karhutla. Membuat jaring di Desa untuk temu cepat dan lapor cepat termasuk membentuk Masyarakat Peduli Api(MPA).Karya nyata melalui pegolahan lahan dengan tidak membakar seperti pertanian, perkebunan, peternakan dan persawahan.Pemadaman sejak dini terhadap Karhutla.
"Semua hal ini dilakukan dengan tujuan untuk merubah mindset masyarakat untuk cinta dan selalu memelihara hutan, mengetahui terjadinya Karhutla dengan cepat, meningkatkan taraf hidup masyarakat dan pelestarian lingkungan serta Karlahut cepat dipadamkan dan tidak meluas. Lebih baik mencegah daripada Pemadaman" Tegas Kasrem saat menjadi Narasumber.
Lebih lanjut Kasrem menjelaskan pola kedua adalah Pemadaman secara total, dilakukan apabila pemadaman sejak dini tidak berhasil dan dilakukan upaya pemadaman secara cepat dan terpadu melalui pengerahan pasukan darat dan helikopter water bombing.(pen031)
Pekanbaru - Dalam rangka Rapat Koordinasi peningkatan Kesiapsiagaan Penanggulangan Karhutla di Provinsi Riau, Danrem 031/WB Brigjen TNI M. Syech Ismed, S.E, M.Han yang diwakili oleh Kasrem 031/Wira Bima Kolonel Inf Junaidi M. S.Sos. M.Si.hadir menjadi Narasumber dengan tema “Pengamanan Kawasan Hutan oleh TNI dalam menghadapi Bencana Karhutla di Provinsi Riau.
Kegiatan yang diselenggarakan oleh Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI ini dilaksanakan di Grand Ballroom Hotel Pangeran, Jalan Jenderal Sudirman No. 371-373 Kota Pekanbaru, Kamis(09.07.2020).
Rakor ini bertujuan untuk sinergi dalam peningkatan kesiapsiagaan Karhutla di Provinsi Riau, guna mencegah dan menanggulangi kebakaran hutan dan lahan yang terus berulang terjadi setiap tahunnya.
Hadir pada Rakor tersebut Asisten Deputi Pengurangan Resiko Bencana Kemenko PMK, Gubri diwakili Kepala Pelaksana BPBD Prov.Riau, Kapolda Riau diwakili Dirpinsus, Danlanud RSN diwakili Kadisops, Kepala Balai Besar Teknologi Modifikasi Cuaca BPPT, Kepala Dinas LH dan Kehutanan Prov.Riau, Kepala Stasiun Meteorologi Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru serta Tamu undangan lainnya.
Pada kesempatan tersebut, Kasrem 031/Wira Bima Kolonel Inf Junaidi M. S.Sos. M.SI menyampaikan, bahwa Satgas Penanggulangan Karhutla melaksanakan tugas dengan 2 Pola yaitu pola Pencegahan dan pola Pemadaman secara total.
Pola pertama Pencegahan, ini merupakan yang paling utama dimana dilakukan kegiatan patroli gabungan TNI, Polri, BPBD, KLHK, Manggala Agni dan masyarakat peduli Api. Sosialisasi terbuka secara terus-menerus kepada masyarakat tentang larangan dan bahaya Karhutla. Membuat jaring di Desa untuk temu cepat dan lapor cepat termasuk membentuk Masyarakat Peduli Api(MPA).Karya nyata melalui pegolahan lahan dengan tidak membakar seperti pertanian, perkebunan, peternakan dan persawahan.Pemadaman sejak dini terhadap Karhutla.
"Semua hal ini dilakukan dengan tujuan untuk merubah mindset masyarakat untuk cinta dan selalu memelihara hutan, mengetahui terjadinya Karhutla dengan cepat, meningkatkan taraf hidup masyarakat dan pelestarian lingkungan serta Karlahut cepat dipadamkan dan tidak meluas. Lebih baik mencegah daripada Pemadaman" Tegas Kasrem saat menjadi Narasumber.
Lebih lanjut Kasrem menjelaskan pola kedua adalah Pemadaman secara total, dilakukan apabila pemadaman sejak dini tidak berhasil dan dilakukan upaya pemadaman secara cepat dan terpadu melalui pengerahan pasukan darat dan helikopter water bombing.(pen031)
0 komentar:
Posting Komentar