Untuk melestarikan salah satu kebudayaan tradisional, masyarakat Betawi yang tinggal di Jakarta Selatan, menggelar Festival Palang Pintu, Sabtu (10/7). Menariknya, kegiatan tahunan yang digelar di Jalan Kemang Raya, ini juga merebutkan piala bergilir gubernur DKI Jakarta. Peserta Festifal Palang pintu pun setiap tahun semakin bertambah. Kegiatan tersebut juga untuk menyosialisasikan pada masyarakat agar lebih mengenal pada budaya warisan nenek moyangnya, utamanya terhadap generasi muda yang sudah mulai terkontaminasi oleh budaya barat.
"Saya menyambut baik acara ini menjadi agenda tahunan. Warga Jakarta memang memerlukan kegiatan ini, kalau dulu adanya pasar malam, tapi ini lebih meriah dan dapat memberikan hiburan pada masyarakat luas," ujar Prijanto, Wakil Gubernur DKI Jakarta, saat membuka Festival Palang Pintu V, Sabtu (10/7). Menurutnya, dengan adanya festival ini maka kebudayaan Betawi akan menjadi lebih berkembang. Bahkan kebudayaan dari daerah lain pun turut diperkenalkan pada masyarakat Betawi, sehingga mereka dapat mengenal aneka ragam budaya dari tanah air.
Prijanto juga mengaku bangga karena partisipasi masyarakat terhadap pelestarian kebudayaan semakin tinggi. Pelaksanaan festival ini juga diwarnai dengan kebersamaan, karena tidak memandang derajat, pangkat dan status golongan. Semua warga yang datang ke acara tersebut dapat bersatu padu, membaur satu sama lain dan memeriahkan acara ini. Sehingga kegiatan yang juga bertujuan untuk memeriahkan HUT ke-483 Kota Jakarta ini lebih semarak lagi. Hal ini juga dapat mencerminkan bahwa Jakarta bisa menjadi kota jasa yang ramah lingkungan. Diakui Prijanto, untuk membangun kota Jakarta yang notabene sebagai kota metropolitan ini memang perlua danya kebersamaan, tegasnya.
Dari pantauan wartawan, kegiatan tersebut cukup menarik untuk disimak, demikian juga bagi pemerintah untuk meningkatkan pembinaan lebih lanjut, hanya saja sangat disesalkan, seusai Wakil Gubernur meninggalkan lokasi karena tugas lain, seluruh jajaran Sudin Kebudayaan Kota Administrasi Jakarta selatan, yang seharusnya merespon kegiatan tersebut, justru buru-buru kabur dan menginggalkan tempat acara, sehingga tidak mampu menyaring aspirasi warga Kelurahan Bangka, Jaksel tesebut.
0 komentar:
Posting Komentar