Pangarmabar Kukuhkan Jabatan Dansatkorarmabar
Panglima Komando Armada RI Kawasan Barat (Pangarmabar) Laksamana Muda TNI Aan Kurnia, S.Sos., memimpin upacara pengukuhan jabatan Komandan Satuan Eskorta Koarmabar (Dansatkoararmabar) Kolonel Laut (P) Didong Rio Duta Purwoko K. S.T., di Komplek Kesatrian Koarmabar I, Pondok Dayung, Jakarta Utara, Senin (30/1).
Dalam amanatnya Pangarmabar antara lain mengatakan, serah terima jabatan pada dasarnya merupakan proses regenerasi yang harus dilaksanakan, bukan saja untuk memenuhi salah satu bagian penting dari proses pembinaan personel yaitu kaderisasi kepemimpinan, namun lebih dari itu diarahkan pula untuk memantapkan manajemen organisasi dalam menghadapi dinamika lingkungan yang berkembang. Di samping itu juga diharapkan mampu memberikan semangat dan penyegaran pemikiran yang akan memunculkan ide, gagasan dan kreativitas dalam organisasi, guna mendukung tercapainya tujuan organisasi TNI Angkatan Laut yang lebih baik.
Pangarmabar juga menyampaikan, pengukuhan jabatan yang telah dilaksanakan merupakan prosesi penting dalam organisasi. Satuan Kapal Eskorta selaku komando pelaksana pembinaan bertugas melaksanakan pembinaan kekuatan dan kemampuan tempur unsur-unsur organiknya dalam bidang peperangan anti kapal selam, anti kapal permukaan dan peperangan anti udara. Ini menunjukkan bahwa unsur-unsur Satuan Eskorta merupakan striking force utama dalam jajaran Armada. Oleh karena itu, seorang Dansatkor harus mampu membina personel dan material di satuannya agar dapat melaksanakan operasi dan peperangan di laut.
Menurut Pangarmabar Laksamana Muda TNI Aan Kurnia, S.Sos., dinamika perubahan lingkungan strategis yang cepat saat ini, merupakan dampak dari persaingan global yang harus disikapi bersama. Kemajuan teknologi telah mengantarkan persaingan di dunia tanpa terkecuali di kawasan regional. TNI Angkatan Laut dalam hal ini koarmabar harus dapat menjadi leading sector menyikapi dinamika tersebut, khususnya di bidang maritim sesuai dengan kebijakan pemerintah dan perintah pemimpin TNI maupun TNI Angkatan Laut melalui tugas pokok yang telah ditetapkan.
Selanjutnya Pangarmabar mengatakan, sebagai ujung tombak Koarmabar dalam menjaga kedaulatan dan menegakkan hukum di laut yurisdiksi nasional serta menjadi TNI Angkatan Laut yang kuat, profesional dan disegani terutama diawali dari kemampuan sumber daya manusia dalam hal ini personel pengawak. dengan dasar-dasar keprajuritan yang telah dimiliki, tentunya tidak sulit bagi prajurit sekalian untuk meningkatkan kemampuan dan keahlian. hal tersebut tentunya harus dilandasi dengan jiwa yang tulus, komitmen dan karakter yang kuat serta kepedulian yang tinggi terhadap lingkungan kerja untuk menuju ke arah yang lebih baik.Disamping personel sebagai penunjang keberhasilan tugas, ditentukan juga kemampuan kapal perang (KRI) dalam mendukung operasi. Dengan sinergitas dan kinerja yang baik antar satuan akan mampu melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang diemban dalam menciptakan stabilitas keamanan perairan wilayah barat.
Mengakhiri amanatnya, Pangarambar menyampaikan beberapa atensi dan harapan antara lain agar melaksanakan pembinaan dan pelatihan secara teratur dan terjadwal terhadap personel dalam meningkatkan profesionalisme, mental dan jasmani sebagai prajurit matra laut yang handal dan meningkatkan jam komandan untuk pembinaan moral anggota agar tidak melakukan tindakan-tindakan yang merugikan nama baik TNI Angkatan Laut. Juga untuk melaksanakan pengecekan semua kegiatan di kapal dan lengkapi dengan buku saku kapal serta jurnal sebagai pertanggungjawaban dinas dan perawatan dan pemeliharaan kapal secara terjadwal dan patuhi standart operating procedure yang ada guna terwujudnya zero accident.(Nk)
Panglima Komando Armada RI Kawasan Barat (Pangarmabar) Laksamana Muda TNI Aan Kurnia, S.Sos., memimpin upacara pengukuhan jabatan Komandan Satuan Eskorta Koarmabar (Dansatkoararmabar) Kolonel Laut (P) Didong Rio Duta Purwoko K. S.T., di Komplek Kesatrian Koarmabar I, Pondok Dayung, Jakarta Utara, Senin (30/1).
Dalam amanatnya Pangarmabar antara lain mengatakan, serah terima jabatan pada dasarnya merupakan proses regenerasi yang harus dilaksanakan, bukan saja untuk memenuhi salah satu bagian penting dari proses pembinaan personel yaitu kaderisasi kepemimpinan, namun lebih dari itu diarahkan pula untuk memantapkan manajemen organisasi dalam menghadapi dinamika lingkungan yang berkembang. Di samping itu juga diharapkan mampu memberikan semangat dan penyegaran pemikiran yang akan memunculkan ide, gagasan dan kreativitas dalam organisasi, guna mendukung tercapainya tujuan organisasi TNI Angkatan Laut yang lebih baik.
Pangarmabar juga menyampaikan, pengukuhan jabatan yang telah dilaksanakan merupakan prosesi penting dalam organisasi. Satuan Kapal Eskorta selaku komando pelaksana pembinaan bertugas melaksanakan pembinaan kekuatan dan kemampuan tempur unsur-unsur organiknya dalam bidang peperangan anti kapal selam, anti kapal permukaan dan peperangan anti udara. Ini menunjukkan bahwa unsur-unsur Satuan Eskorta merupakan striking force utama dalam jajaran Armada. Oleh karena itu, seorang Dansatkor harus mampu membina personel dan material di satuannya agar dapat melaksanakan operasi dan peperangan di laut.
Menurut Pangarmabar Laksamana Muda TNI Aan Kurnia, S.Sos., dinamika perubahan lingkungan strategis yang cepat saat ini, merupakan dampak dari persaingan global yang harus disikapi bersama. Kemajuan teknologi telah mengantarkan persaingan di dunia tanpa terkecuali di kawasan regional. TNI Angkatan Laut dalam hal ini koarmabar harus dapat menjadi leading sector menyikapi dinamika tersebut, khususnya di bidang maritim sesuai dengan kebijakan pemerintah dan perintah pemimpin TNI maupun TNI Angkatan Laut melalui tugas pokok yang telah ditetapkan.
Selanjutnya Pangarmabar mengatakan, sebagai ujung tombak Koarmabar dalam menjaga kedaulatan dan menegakkan hukum di laut yurisdiksi nasional serta menjadi TNI Angkatan Laut yang kuat, profesional dan disegani terutama diawali dari kemampuan sumber daya manusia dalam hal ini personel pengawak. dengan dasar-dasar keprajuritan yang telah dimiliki, tentunya tidak sulit bagi prajurit sekalian untuk meningkatkan kemampuan dan keahlian. hal tersebut tentunya harus dilandasi dengan jiwa yang tulus, komitmen dan karakter yang kuat serta kepedulian yang tinggi terhadap lingkungan kerja untuk menuju ke arah yang lebih baik.Disamping personel sebagai penunjang keberhasilan tugas, ditentukan juga kemampuan kapal perang (KRI) dalam mendukung operasi. Dengan sinergitas dan kinerja yang baik antar satuan akan mampu melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang diemban dalam menciptakan stabilitas keamanan perairan wilayah barat.
Mengakhiri amanatnya, Pangarambar menyampaikan beberapa atensi dan harapan antara lain agar melaksanakan pembinaan dan pelatihan secara teratur dan terjadwal terhadap personel dalam meningkatkan profesionalisme, mental dan jasmani sebagai prajurit matra laut yang handal dan meningkatkan jam komandan untuk pembinaan moral anggota agar tidak melakukan tindakan-tindakan yang merugikan nama baik TNI Angkatan Laut. Juga untuk melaksanakan pengecekan semua kegiatan di kapal dan lengkapi dengan buku saku kapal serta jurnal sebagai pertanggungjawaban dinas dan perawatan dan pemeliharaan kapal secara terjadwal dan patuhi standart operating procedure yang ada guna terwujudnya zero accident.(Nk)
0 komentar:
Posting Komentar