Kiprah TNI Dalam Menjalankan Politik Negara
Oleh : Letkol Inf Drs Solih
TNI
saat ini sedang menjadi perhatian publik entah karena baru saja memperingati
hari jadi yang ke 72 atau mau mendekati Pilkada serentak 2018 dan Pilpes 2019. Sehingga banyak bergulir di masyarakat perbincangan
yang hangat tentang isu politik saat ini, tidak menutup kemungkinan TNI juga
menjadi topik yang menjadi suatu perbincangan. Seperti Presiden Joko Widodo dalam amanatnya pada hari ulang tahun (HUT) ke-72
Tentara Nasional Indonesia (TNI) di Dermaga Indah Kiat Cilegon Provinsi Banten,
mengingatkan pesan Jenderal Besar Sudirman yang diyakininya masih relevan
dengan kondisi pada masa kini. Sudirman, lanjut Jokowi, mengatakan loyalitas
tentara hanyalah untuk kepentingan bangsa dan negara serta setia kepada
Pemerintahan yang sah.
Menyimak
dari amanat Presiden pada hari ulang tahun (HUT) ke-72 TNI tersebut,
disebutan bahwa TNI harus taat pada hukum yang berlaku dan setia kepada
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang berdasarkan Pancasila dan UUD
1945. Kesetiaan TNI pada NKRI tentunya dibekali dengan Saptamarga, Sumpah
Prajurit dan Delapan TNI Wajib, ini adalah pedoman hidup bagi prajurit TNI
untuk kesetiaan terhadap NKRI sehingga TNI yakin jiwa raga prajurit dan berani
berkorban hanya untuk tegaknya NKRI dan mengawal pemerintahan yang sah berdasarkan UUD 45 ini adalah hargamati.
Kesetiaan terhadap NKRI TNI tidak usah diragukan lagi
,Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo menegaskan bahwa TNI akan selalu setia
terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan UUD 1945 dan
Pancasila. Pada kesempatan pidato di Depan Presiden Jokowi, Panglima TNI
Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menyatakan kembali bahwa sampai kapanpun TNI akan
setia dengan menjunjung tinggi sumpah prajurit. Seperti yang tadi disampaikan
bapak Presiden. Bagi kami kesetiaan kepada NKRI, UUD 1945, Pancasila adalah
sendi utama yang mengakar keras pada setiap jiwa raga prajurit TNI, kata
Panglima TNI dengan penuh semangat di hadapan Presiden Joko Widodo dan Wapres
Jusuf Kalla usai Upacara Peringatan HUT ke-72 TNI, di Dermaga Indah Kiat
Cilegon, Banten.
Panglima TNI juga menegaskan bahwa politik TNI
adalah politik negara. Politik yang diabdikan pada tegak kokohnya NKRI yang
didalamnya terbangun ketaatan pada hukum. Yang selalu menempatkan kepentingan
rakyat di atas kepentingan manapun. Serta taat kepada atasan yaitu Presiden
Republik Indonesia yang dipilih secara sah sesuai dengan konstitusi. TNI sebagai salah satu komponen bangsa menjalankan peran sebagai
alat negara di bidang pertahanan yang dalam menjalankan tugasnya berdasarkan
kebijakan dan keputusan politik negara. Oleh sebab itu TNI mengemban kewajiban
moral dalam pengabdiannya kepada bangsa dan negara melalui keikutsertaan dalam
penyelenggaraan negara.
Kehadiran
TNI memiliki arti penting bagi partisipasi politik Prajurit dan Institusi TNI
guna menegakkan Demokrasi Pancasila dalam rangka menjaga keutuhan NKRI. TNI
tetap berpegang teguh pada komitmen tidak berpolitik praktis. Namun, di alam
demokrasi TNI sebagai institusi yang memiliki hak dan kewajiban yang sama dalam
penyelenggaraan ketatanegaraan dituntut untuk mampu menyampaikan saran pendapat
sebagai upaya nyata dalam partisipasinya terhadap negara dan bangsa guna
melahirkan kebijakan-kebijakan politik negara yang akomodatif terhadap seluruh
komponen bangsa. Untuk mengobarkan semangat persatuan dan kesatuan bangsa TNI
memiliki slogan yang digaungkan terus menerus di tengah-tengah kehidupan
berbangsa dan bernegara, yaitu NKRI Harga Mati, juga bersama rakyat TNI kuat.
Dari pembahasan di atas dapat ditarik
kesimpulan bahwa TNI dituntut untuk tetap menjalankan tugasnya dengan
mengedepankan netralitas TNI dan profesionalisme TNI. Dalam mencermati
perkembangan politik saat ini dan di masa mendatang TNI mengemban kewajiban
moral untuk mengingatkan seluruh elemen politik yang ada agar tidak
melenceng dari arah perjuangan bangsa sesuai amanat proklamasi dan amanat
konstitusi, sehingga keutuhan NKRI akan tetap terjaga serta kesetiaan pun bisa
terlaksana pada komitmen NKRI harga Mati.
Penting bagi TNI, bahwa memahami
kepentingan politik negara sama sekali tidak berarti TNI menyentuh politik
praktis, tetapi sebaliknya TNI dalam menjalankan tugasnya sebagai alat negara
di bidang pertahanan mengerti dengan jelas makna tugas menjaga kedaulatan
negara, menjaga keutuhan wilayah dan melindungi bangsa dan tumpah darah
hendaknya dipahami sebagai TNI mengemban amanat mengamankan kepentingan politik
negara.
Di sisi lain tuntutan sebagai prajurit
profesional untuk mengembangkan intelektualisasi dengan menggali nilai-nilai
baru bagi pengembangan kemampuan militer khususnya dan juga sesuai kebutuhan
bangsa Indonesia terkini dan mendatang. Pada dimensi lain pemerintah diberi
amanat oleh undang-undang untuk membangun kekuatan TNI dan membiayai TNI baik
kebutuhan dasar dan rawatan prajurit serta penggunaan kekuatan TNI. Dengan
demikian TNI sebagai alat negara di bidang pertahanan dapat fokus menjalankan
tugas negara.
TNI
taat kepada kebijakan dan keputusan politik negara oleh presiden melalui
mekanisme ketatanegaraan yaitu kebijakan politik pemerintah bersama DPR dalam
suatu hubungan kerja yang sinergi antara pemerintah dan DPR. Seperti yang kita
ketahui bahwa TNI sangat menjunjung tinggi jiwa kebangsaan, semangat nasionalisme,
serta taat terhadap atasan, semuanya telah mendarah daging di dalam tentara Indonesia.
Selain itu, didalam TNI juga hidup berbagai budaya yang berkembang yang
tentunya memiliki fungsi fungsi pendukung di dalam perjuangan militer melaksanakan
tugas tugasnya menjaga keamanan negara, stabilitas bangsa, serta keutuhan NKRI
dari anacaman ancaman Negara lain.
Pengabdian
TNI Terhadap Negara Dan Bangsa Indonesia
Saat yang tepat untuk melihat ke belakang: tentang semua yang
telah diperbuat dalam pengabdian kepada bangsa dan negara, serta menata langkah
menuju masa depan. Bagi
TNI, apapun tugas yang menyangkut persoalan bangsa merupakan panggilan tugas
pengabdian dengan tulus dan ikhlas sehingga kepercayaan rakyat kepada TNI
akan semakin tinggi, bila TNI mampu membuktikan diri dalam melaksanakan tugas
negara dengan baik dan mewujudkan kepentingan masyarakat banyak yang tidak bisa
dinilai oleh rupiah tentunya kepercayaan itu harus kita bangun dan jaga dengan
baik, sebagaimana kesetiaan TNI dalam menjaga keutuhan bangsa dan negara. Terlebih,
berbagai tugas yang menyangkut persoalan bangsa, merupakan tugas pengabdian
TNI.
TNI berperan
sebagai alat negara di bidang pertahanan yang dalam menjalankan tugasnya
berdasarkan kebijakan dan keputusan politik negara. Kita lihat mulai pengabdian terbaik TNI, sejak awal perang kemerdekaan hingga
saat ini, yang rela mengorbankan jiwa dan raga ditandai dengan gugurnya puluhan
prajurit sebagai kusuma bangsa, pada hakekatnya merupakan bukti atas komitmen
kesetiaan dan pengabdian tulus prajurit TNI kepada rakyat bangsa dan Negara
Indonesia tentunya merupakan kebijaksanaan pemerintah yang sah.
Perlu kita ketahui, TNI lahir dari rahim ibu pertiwi yaitu
rakyat di tengah kancah perjuangan kemerdekaan dalam menegakan kedaulatan
Bangsa dan Negara. Oleh karena itu, TNI adalah Tentara Rakyat, Tentara Pejuang
dan Tentara Nasional. Sebagai tentara rakyat, TNI hanya berpihak kepada kepentingan
seluruh rakyat dan negara. Sebagai tentara pejuang, TNI tidak pernah berhenti
dalam berjuang mewujudkan cita-cita bangsa. Sementara TNI sebagai tentara nasional,
TNI akan membela kepentingan negara diatas kepentingan daerah, suku, RAS dan
golongan agama.
TNI sebagai alat pertahanan negara memiliki fungsi operasi militer untuk perang (OMP) ataupun Operasi Militer Selain Perang (OMSP). Khusus dalam tugas OMSP, berbagai tugas telah dilakukan oleh prajurit TNI dengan sangat baik, bahkan melebihi panggilan tugasnya. setiap prajurit dituntut mengedepankan tugas dan kepentingan masyarakat di atas kepentingan pribadi. Sekecil apapun sikap dan tindakan primitif akan mengganggu bahkan merusak jati diri TNI, sebagai tentara rakyat, tentara pejuang, tentara nasional dan tentara profesional. Prestasi dan kinerja optimal TNI yang telah mendapatkan penilaian positif dari masyarakat dipertahankan, bahkan harus ditingkatkan lagi. Implementasinya, prajurit TNI harus selalu menjadi suri tauladan dalam kepatuhan dan ketaatan terhadap ketentuan dan perundang-undangan yang berlaku dimanapun prajurit TNI berada dan bertugas.
TNI juga berkomitmen dan berupaya untuk terus mengingatkan
bahwa seluruh komponen bangsa dan setiap warga negara memiliki tanggung jawab
bersama dalam pembelaan negara. Hanya lewat kebersamaan antara TNI dan segenap
komponen bangsa yang merupakan kemanunggalannya bersama rakyat, adalah kunci
kekuatan yang strategis dalam menyelesaikan setiap tugas yang diberikan negara.
Komitmen dan tanggung jawab TNI terhadap negara tidak
pernah surut karena nilai dan semangat Sapta Marga dan Sumpah Prajurit menjiwai
dan terpatri dalam diri setiap prajurit TNI.
Keberadaan TNI dalam perspektif sistem
politik nasional merupakan bagian yang sejajar dengan komponen bangsa lain, di
mana TNI berfungsi sebagai alat pertahanan negara. Sementara dalam perspektif
militer profesional melekat fungsi militer untuk membangun dan mengembangkan
manajemen TNI yang kredibel dan kapabel. Sejalan dengan semangat reformasi TNI,
keseluruhan tugas di atas harus dilaksanakan berdasarkan kebijakan dan
keputusan politik negara.Kini legalitas dan legitimasi TNI bertumpu pada
Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang TNI yang mengatur misi yang harus
dilaksanakan TNI. Tugas yang harus dilaksanakan TNI ditetapkan berdasarkan
proses politik antara pemerintah dan parlemen, tidak sekadar adanya perintah
dari atasan.
Kita selalu terjebak kecurigaan TNI ingin kembali ke panggung
kekuasaan ketika berbicara tentang keamanan nasional. Padahal, TNI sudah
patuh,taat, aman dan nyaman, di bawah UU TNI yang berlaku sekarang. Marilah
kita berpikir terintegrasi antarsesama warga bangsa untuk membangun bangsa
yang besar dan disegani oleh lawan-lawannya, jangan menaruh curiga terhadap
kinerja TNI, karena TNI bekerja menjalankan UUD 45 berdasarkan politik Negara demi kepentingan
secara Nasional. Ke depan TNI sebagai
kekuatan pertahanan negara menghadapi tantangan dan ancaman keamanan yang terus
berkembang sesuai dengan perkembangan teknologi yang saat ini susah dibendung.
Tak
kalah penting adalah bagaimana TNI mendayagunakan seluruh potensi bangsa
(rakyat Indonesia) untuk menghadapi tipologi ancaman baru itu. Tentang
bagaimana membangun kesadaran dan pemahaman yang sama terhadap tipologi ancaman
aktual dan bagaimana memiliki sikap dan respons yang tepat menghadapi ancaman
tersebut, TNI tentu mendambakan kemanunggalan dengan rakyat karena di sanalah
kunci kekuatannya dalam mempertahankan kedaulatan
republik.
TNI sangat strategis dalam membangun desa, khususnya di desa
tertinggal dan desa perbatasan agar terjadi pemerataan pembangunan secara
nasional. Pembangunan nasional yang dimulai dari pinggiran dan desa-desa akan
berjalan maksimal jika semua elemen masyarakat ikut mendukung. TNI sebagai alat
pertahanan negara mempuyai tugas dalam membantu pemerintah daerah sesuai dengan
UU No. 34 Tahun 2004.
Dalam menjalankan fungsi sosialnya TNI mempunyai
kegiatan-kegiatan yang salah satunya adalah TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD)
yang berperan dalam meningkat pembangunan di desa terpencil/terisolir. Tugas
ini tidak kalah mulia dan bermanfaat bagi masyarakat Indonesia. Tugas itu salah
satunya adalah peran TNI dalam mendukung ketahanan pangan yang sangat
dibutuhkan.
Dihadapkan dengan dinamika perkembangan lingkungan dewasa ini
yang sarat dengan perubahan yang signifikan, TNI
dituntut untuk melakukan penyesuaian-penyesuaian, namun tidak boleh bergeser
dari jati diri TNI dan kemanunggalan TNI dengan rakyat. TNI adalah Tentara Rakyat,
harus memperhatikan dan melindungi rakyat, berjuang bersama rakyat dan untuk
kepentingan rakyat dalam upaya melindungi segenap bangsa dan tumpah darah
Indonesia. TNI lahir dan tumbuh ersama-sama
rakyat yang selalu mengutamakan kepentingan rakyat. Oleh karena itu TNI yang
merupakan salah satu komponen nasional dalam keadaan bagaimanapun dituntut
mampu menjamin tetap tegaknya NKRI yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 dan
mengamankan penyelenggaraan pembangunan nasional dalam rangka pencapaian tujuan
nasional secara bertingkat, dan berlanjut inilah politik TNI berperan aktif
dalam mengisi pembanggunan manusi yang seutuhnya.
Penulis adalah Kasubbidstrakomnet Puspen TNI
0 komentar:
Posting Komentar