AKSI ALUTSISTA BARU DAN INOVASI TEKNOLOGI TNI AL PADA HUT KE-72 TNI

AKSI ALUTSISTA BARU DAN INOVASI TEKNOLOGI TNI AL PADA HUT KE-72 TNI


Banten, 4 Oktober 2017
Ada yang berbeda dan menarik pada peringatan puncak HUT Ke-72 Tentara Nasional Indonesia pada 5 Oktober 2017, yang kali ini dilaksanakan di Cilegon, Banten. Pada peringatan tersebut, TNI Angkatan Laut akan unjuk gigi dengan memamerkan Alat Utama Sistem Senjata (Alutsista) terbaru yang dimiliki TNI AL kepada masyarakat Indonesia, yaitu Kapal Selam KRI Nagapasa-403, KRI R.E. Martadinata-331, Helly Phanter yang merupakan helikopter anti Kapal Selam milik TNI AL, serta inovasi kekuatan penggunaan Roket Multi Laras MLRS RM70 Grad di atas KRI Kelas Landing Ship Tank (LST). 

KRI Nagapasa-403 yang merupakan alutsista strategis terbaru milik TNI AL. Kapal Selam buatan Korea Selatan produksi Daewoo Shipbuilding and Marine Engineering (DSME) Co Ltd ini, dilengkapi sistem persenjataan terkini dengan peluncur torpedo yang mampu meluncurkan torpedo 533 mm dan peluru kendali anti kapal permukaan, dan baru saja bergabung dengan TNI AL pada akhir Agustus 2017 yang lalu. 

Selain Kapal Selam baru, TNI AL juga mengerahkan KRI R.E. Martadinata-331, Kapal yang dikukuhkan sebagai Kapal Pimpinan/Flagship, merupakan kapal Perusak Kawal Rudal SIGMA 10514 pertama yang dibangun di galangan kapal dalam negeri PT PAL Indonesia bekerja sama dengan Damen Schiede Naval Ship Building. Salah satu keistimewaan kapal ini telah menerapkan teknologi siluman (stealth), dimana Kapal ini tidak akan terlihat oleh sensor kapal musuh.

Bukan saja di atas air dan di bawah air, kekuatan udara dari TNI AL pun akan dipamerkan, dimana pada puncak perayaan HUT ke-72 TNI, TNI AL akan menampilkan kemampuan dari Helikopter Panther yang merupakan Helikopter Anti Kapal Selam dimana akan mendemonstrasikan peperangan Anti Kapal Selam, saat Helikopter tersebut di onboard kan bersama KRI R.E. Martadinata-331. 

Disamping itu, unsur kekuatan laut juga telah melakukan inovasi terbaru, Selain KRI jenis Parchim yaitu Sultan Thaha Syaifuddin-376 telah dipasang meriam anti serangan udara tipe 730 Close in Weapon System (CIWS) berlaras tujuh yang terintegrasi dengan sistem sensor kapal. Untuk KRI berjenis kapal pendarat LST (Landing Ship Tank) yaitu KRI Teluk Mandar-514 dan KRI Teluk Sampit-515, saat ini telah diupgrade kemampuan tempur dan dayahancurnya, dengan dilengkapi roket multi laras (Multiple Launch Rocket System), MLRS RM70 Grad, yang memiliki kemampuan menghancurkan target dengan jarak maksimum 20,75 km, dengan waktu 77 detik untuk menghabiskan 40 roket tanpa henti sebagai bantuan tembakan kapal dengan sasaran di darat.

Atraksi demo tempur laut yang dipimpin oleh Laksamana Pertama TNI Rachmad Jayadi. M.Tr (Han), selaku Komandan Gugus Tugas Demo Tempur Laut dan Sailing Pass, yang sehari-hari menjabat sebagai Komandan Gugus Tempur Laut Koarmatim (Danguspurlatim), pada peringatan hari ulang tahun TNI ke-72 di Dermaga Indah Kiat, Cilegon, Banten kali ini TNI AL mengerahkan sebanyak 48 KRI yang berasal dari satuan TNI AL yaitu Komando Armada RI Kawasan Timur, Komando Armada RI Kawasan Barat, Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil), serta Pusat Hidrografi & Oseanografi TNI AL.

Tidak hanya unsur KRI yang dikerahkan, 17 Unit Fix Wing Pesawat Udara TNI AL, dan 10 Unit Rotary Wing Helikopter TNI AL juga dikerahkan dalam perayaan 5 Oktober tahun ini. Dan Marinir TNI AL mengerahkan 22 Kendaraan Tempur untuk unjuk gigi pada masyarakat Indonesia yang terdiri dari 12 unit roket RM Grad-72/MLRS, 6 unit Ranpur BMP-3F, dan 4 unit LVT-7.

0 komentar:

Posting Komentar

 

SEL SURYA

SEL SURYA