KOARMADA III UPACARA HARI KEBANGKITAN NASIONAL BERLANGSUNG KHIDMAT

KOARMADA III UPACARA HARI KEBANGKITAN NASIONAL BERLANGSUNG KHIDMAT 

Sorong, 20 Mei 2019,
Komando Armada (Koarmada) III menyelenggarakan upacara peringatan Hari Kebangkitan Nasional yang ke-111 berlangsung khidmat dengan Inspektur Upacara Kepala Staf Koarmada III Laksamana Pertama TNI Dadi Hartanto, M. Tr. (Han) yang diikuti seluruh prajurit dan Pegawai Negeri Sipil Koarmada III, Lantamal XIV Sorong dan Anak Buah Kapal KRI Yos Sudarso-353 di lapangan upacara Mako Koarmada III Jl. Bubara No. 1 Kel. Klaligi, Distrik Sorong Manoi, Kota Sorong, Papua Barat, Senin (20/5).

Pada upacara tersebut juga hadir Komandan Lantamal XIV/Sorong Brigjen TNI (Mar) Hermando, S.E., M.M., para Asisten Pangkoarmada III dan Kepala Satuan Kerja Koarmada III dan Lantamal XIV Sorong. Upacara diawali dengan penaikan bendera Sang Saka Merah Putih, pembacaan teks Pancasila oleh Irup yang diikuti seluruh peserta upacara, pembacaan Undang-Undang Dasar 1945, pengucapan Sapta Marga, dan Sapta Prasetia Perwira serta pembacaan sambutan Menteri Komunikasi dan Informatika oleh Kepala Staf Koaramda III selaku Irup.

Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara dalam amanatnya antara lain mengatakan dalam naskah Sumpah Palapa pada Kitab Pararaton tertulis “Sira Gajah Mada Patih Amangkubhumi Tan Ayun Amukti Palapa, Lamun Kalah Ring Gurun, Ring Seran, Tanjung Pura, Ring Haru, Ring Pahang, Dompo, Ring Bali, Sunda, Palembang, Tumasik, Samana Isun Amukti Palapa,”. Para ahli sepakat bahwa “Amukti Palapa” artinya, Ia (Mahapatih Gaja Mada tidak akan menghentikan mati raga atau puasanya sebelum mempersatukan Nusantara.

Menurut Menkominfo bahwa Sumpah Palapa tersebut merupakan embrio paling kuat bagi janin persatuan Indonesia. Wilayah Nusantara yang disatukan oleh Gajah Mada telah menjadi acuan bagi perjuangan berat para Pahlawan Nasional kita untuk mengikat wilayah Indonesia secara de jure terwujud dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia saat ini.

Peringatan Hari Kebangkitan Nasional yang ke-111, 20 Mei 2019, sangat relevan jika dimaknai dengan teks Sumpah Palapa tersebut. “Kita berada dalam situasi pasca-pesta demokrasi yang menguras energi dan demokrasi sebagian masyarakat. Kita mengapresiasi pilihan yang berbeda-beda dalam Pemilu, namun semua pilihan pasti kita niatkan untuk kebaikan bangsa. Oleh sebab itu taka da maslahatnya jika dipertajam dan justru mengoyak persatuan sosial kita,” tegas Menkominfo Rudiantara.

Pada bagian lain sambutannya, Menkominfo juga menekankan bahwa telah lebih satu abad, kita menorehkan catatan penghormatan dan penghargaan atas kemajemukan bangsa yang ditandai dengan berdirinya organisasi Boedi Oetomo. Dalam kondisi kemajemukan Bahasa, suku, agama, kebudayaan, ditingkah bentang geografis yang merupakan paling ekstrim di dunia. “Kita membuktikan bahwa mampu menjaga persatuan sampai detik ini. Oleh sebab itu, tidak diragukan lagi bahwa kita pasti mampu segera kembali bersatu dari kerengganan perbedaan pendapat, dari keterbelahan sosial dengan memikirkan kepentingan yang lebih luas bagi anak cucu bangsa ini, yaitu Persatuan Indonesia,” tegasnya.

0 komentar:

Posting Komentar

 

SEL SURYA

SEL SURYA