Panglima TNI Menerima Kunjungan Silaturrahmi Mahfud MD
Panglima TNI Marsekal TNI hadi Tjahjanto, S.I.P., menerima silaturrahmi dari Gerakan Suluh Kebangsaan (GSK) yang dipimpin oleh mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD dengan mengunjungi rumah dinas Panglima TNI, Jumat (17/5) malam.
Dalam pertemuan malam ini Mahfud MD mengatakan, bahwa tak ada hal mengkhawatirkan selama proses pesta demokrasi.
"Kami bertemu dengan Bapak Panglima TNI untuk mendengar kesiapan mengamankan atau menjaga kita yang sedang punya pesta demokrasi dan alhamdulillah semuanya baik, tidak ada sesuatu yang mengkhawatirkan. Kami rasanya tenang," terang Mahfud usai melakukan pertemuan tersebut, Jumat (17/05/2019).
"Bangsa ini insyaallah tetap bersatu dengan riak-riaknya yang tentu saja kecil, yang alhamdulillah selalu diantisipasi oleh Bapak Panglima TNI," lanjut Mahfud.
Dalam kesempatan yang sama, Panglima TNI mengatakan bahwa TNI dan Polri terus menjaga stabilitas keamanan nasional.
"Saya baru saja dikunjungi oleh senior-senior, dipimpin oleh Pak Prof Mahfud MD, bahwa saya ceritakan tugas dari TNI dan Polri adalah menjaga stabilitas keamanan nasional. Saya mulai dari kunjungan-kunjungan ke daerah-daerah, bahwa situasi di daerah juga semuanya kondusif," jelasnya.
Lebih lanjut Panglima TNI meminta agar para tokoh yang memiliki pengaruh untuk senantiasa mempersatukan kembali masyarakat yang sempat terpolarisasi akibat isu pemilu.
"Saya temui beberapa tokoh, di antaranya adalah tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat, dan tokoh-tokoh berpengaruh, mereka sudah cair, tidak ada masalah," tuturnya.
"Termasuk di Jakarta pun kami juga menginginkan para tokoh masyarakat, tokoh agama juga, bisa mencairkan situasi yang beberapa hari ini terjadi polarisasi karena terbagi dua dan beda pilihan, dan tentunya setelah semuanya selesai, kita juga bisa kembali bersatu dan menjaga persatuan dan kesatuan," lanjutnya.
Panglima TNI juga menjelaskan kepada tokoh-tokoh GSK mengenai tugas-tugas TNI dan Polri dalam menjaga keamanan, tak hanya pada 22 Mei, tetapi hingga selesainya proses pelantikan presiden pada 20 Oktober 2019.
Dalam pertemuan ini, hadir pula Komaruddin Hidayat, Romo Magniz Suseno, serta Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Andhika Perkasa, Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Siwi Sukma Adji dan Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal TNI Yuyu Sutisna.
Panglima TNI Marsekal TNI hadi Tjahjanto, S.I.P., menerima silaturrahmi dari Gerakan Suluh Kebangsaan (GSK) yang dipimpin oleh mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD dengan mengunjungi rumah dinas Panglima TNI, Jumat (17/5) malam.
Dalam pertemuan malam ini Mahfud MD mengatakan, bahwa tak ada hal mengkhawatirkan selama proses pesta demokrasi.
"Kami bertemu dengan Bapak Panglima TNI untuk mendengar kesiapan mengamankan atau menjaga kita yang sedang punya pesta demokrasi dan alhamdulillah semuanya baik, tidak ada sesuatu yang mengkhawatirkan. Kami rasanya tenang," terang Mahfud usai melakukan pertemuan tersebut, Jumat (17/05/2019).
"Bangsa ini insyaallah tetap bersatu dengan riak-riaknya yang tentu saja kecil, yang alhamdulillah selalu diantisipasi oleh Bapak Panglima TNI," lanjut Mahfud.
Dalam kesempatan yang sama, Panglima TNI mengatakan bahwa TNI dan Polri terus menjaga stabilitas keamanan nasional.
"Saya baru saja dikunjungi oleh senior-senior, dipimpin oleh Pak Prof Mahfud MD, bahwa saya ceritakan tugas dari TNI dan Polri adalah menjaga stabilitas keamanan nasional. Saya mulai dari kunjungan-kunjungan ke daerah-daerah, bahwa situasi di daerah juga semuanya kondusif," jelasnya.
Lebih lanjut Panglima TNI meminta agar para tokoh yang memiliki pengaruh untuk senantiasa mempersatukan kembali masyarakat yang sempat terpolarisasi akibat isu pemilu.
"Saya temui beberapa tokoh, di antaranya adalah tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat, dan tokoh-tokoh berpengaruh, mereka sudah cair, tidak ada masalah," tuturnya.
"Termasuk di Jakarta pun kami juga menginginkan para tokoh masyarakat, tokoh agama juga, bisa mencairkan situasi yang beberapa hari ini terjadi polarisasi karena terbagi dua dan beda pilihan, dan tentunya setelah semuanya selesai, kita juga bisa kembali bersatu dan menjaga persatuan dan kesatuan," lanjutnya.
Panglima TNI juga menjelaskan kepada tokoh-tokoh GSK mengenai tugas-tugas TNI dan Polri dalam menjaga keamanan, tak hanya pada 22 Mei, tetapi hingga selesainya proses pelantikan presiden pada 20 Oktober 2019.
Dalam pertemuan ini, hadir pula Komaruddin Hidayat, Romo Magniz Suseno, serta Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Andhika Perkasa, Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Siwi Sukma Adji dan Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal TNI Yuyu Sutisna.
0 komentar:
Posting Komentar