PT Sunan Drajat Lamongan Tingkatkan Produksi Bawang Putih
Dengan Manfaatkan Beras Turun Mutu
Dalam Upaya mendukung Program Swasembada Bawang Putih,
guna menekan jumlah impor Bawang Putih dari Cina, Thailand, India dan Amerika
Latin, saat ini PT Sunan Drajat Lamongan (SDL) didukung para Pakar Pertanian Hortikultura
dari IPB, tengah mengembangkan Media Tanam dan Pupuk, baik padat maupun cair,
yang dibuat dari Beras Turun Mutu dicampur dengan phosfat alam serta campuran organik
lainnya, dimana “Pupuk Granul Super” atau Pupuk Organik Berkualitas Tinggi ini
memiliki kelebihan jika dibandingkan dengan pupuk Kimia, karena Pupuk Organik
Berkualitas Tinggi, disamping Murah, Ramah Lingkungan dan Menjaga Kelestarian
Alam, juga akan memperbaiki fitur Kesuburan Tanah. Hal tersebut diungkapkan Direktur
Utama PT Sinan Drajat Lamongan, KH. Anwar Mubarok SH, pada sejumlah Media
beberapa hari lalu.
Lebih jauh dijelaskan, bahwa Pupuk Organik Berkualitas
Tinggi, Granul Super dari PT SDL ini di produksi, disamping untuk memenuhi kebutuhan
pupuk Bawang Putih di Malang, Jawa Timur, juga akan disalurkan untuk memenuhi
kebutuhan Petani dan Kelompok Tani Bawang Putih di Temanggung dan Sukabumi
bahkan di Lombok NTB, yang saat ini telah membudidayakan Bawang Putih, untuk
pemenuhan pasar di berbagai daerah di Indonesia.
Kelebihan lain dari Pupuk Organik Berkualitas Tinggi
Granul Super, dari Beras Turun Mutu dicampur Phosfat Alam ini, adalah Bawang Putih
lebih besar umbinya, akar dan daun lebih banyak dan perkembangan tunas lebih
cepat, sehingga secara kualitas Bawang Putih akan lebih baik, serta hasil panen
secara kualitas akan meningkat jumlahnya, penelitian sebelumnya dilakukan di
IPB Bogor, dan saat ini produk Pupuk Organik Berkualitas Tinggi ini di produksi
di Lamongan, dalam upaya pemberdayaan Santri, pimpinan Pondok Pesantren KH
Anwar Mubarok SH, sebagai pemberdayaan 120 Santri, dan pembekalan para Santri
dibidang Agro Industri guna mendukung Ketahanan Pangan Nasional.
Dimana Produksi
bawang putih dalam negeri baru mencapai 85.000 ton per tahun atau sekitar 10
persen dari kebutuhan nasional, sedangkan 90 persennya harus dipenuhi lewat
impor. Sebagian besar impor bawang putih tersebut didatangkan dari Cina,
mengingat negara tersebut memiliki produksi terbesar di dunia untuk komoditas
bawang putih, dan negara lain sebagai pemasok Bawang Putih adalah India,
Thailand dan Amerika Latin, untuk itulah PT Sinan Drajat Lamongan
bersama para Alumni IPB, terus mendukung program peningkatan ketahanan pangan
nasional, khususnya dalam produk Agro Industri, dan salahsatunya produk Bawang
Putih, melalui peningkatan produk dengan Pupuk organik Granul Super, tegas KH
Anwar Mubarok SH.
Diakuinya KH Anwar Mubarok, bahwa pasokan Beras turun
mutu saat ini cukup besar, dimana beras yang banyak kutunya tersebut di olah
dengan teknologi pangan karya anak bangsa, dengan teknologi tersebut beras
turun mutu atau beras tidak layak konsumsi, bisa kita manfaatkan untuk sesuatu
yang lebih bermanfaat, dimana beras turun mutu tersebut kita open dahulu untuk
menghasilkan unsur MPK, dan dicampur dengan kompos, KA serta Magnesium, Kalsium
dan lain sebagainya, jadi kami mau tegaskan, beras turun mutu yang open ini
benar-benar untuk pupuk, bukan untuk hal lain, yang selama ini diberitakan
media massa maupun medsos, kalau ini pemutih beras, karena kenyataannya ini
pupuk organik super berkualitas tinggi, untuk menghasilkan meningkatkan panen
petani, karena pemupukan tidak boleh pupuk kimia saja, namun untuk menjaga
keberlangsungan unsur tanah harus diimbangi dengan pupuk Organik, jadi dengan
pupuk organik akan memperbaiki kesuburan tanah, kapan lagi kalau bukan
sekarang, tegas KH Anwar Mubarok. (Red).
0 komentar:
Posting Komentar