Sebagaimana tradisi Pondok Pesantren Al-Husnawa Az – Ziyadah Pondok Bambu, dalam melepas siswa-siswi yang telah selesai belajar di Pondok Pesantren, menggelar acara pelepasan, dengan prosesi Resepsi Khataman Santri Akhir Ponpes Az – Ziyadah, hadir dalam acara tersebut Gubernur DKI Jakarta, yang diwakili Kepala Biro Pendidikan Mental Provinsi DKI Jakarta, Drs HM Sukanta As.
Didepan para wartawan, HM Sukanta mengaku bangga pada anak-anak yang masih belajar maupun yang telah menyelesaikan pendidikan pesantren Al-Husnawa Az – Ziyadah ini, karena dengan telah memperdalam ilmu-ilmu agama, maka para Pemuda sebagai generasi penerus bangsa, akan mampu menjadi generasi yang cerdas dan tangguh di era global seperti sekarang ini.
Dengan era global, yang telah membuat informasi tanpa batas seperti sekarang ini, nyata-nyata telah merusak moralitas anak bangsa, belum lagi adanya tayangan televisi, media Cetak serta website Internet yang banyak menyajikan pornografi serta pornoaksi, hal tersebut jelas-jelas sebagai bentuk penghancuran moral, dan oleh sebab itu, saat ini dibutuhkan lembaga pendidikan seperti Pesantren, karena pesantrenlah satu-satunya sarana pendidikan yang tepat untuk menopang pengaruh arus globalisasi tersebut. paparnya.
Saat disinggung akan perlunya pengawasan dan penertiban HP dikalangan siswa-siswi, HM Sukanta mengaku sangat mendukung langkah-langkan sekolah maupun Pondok Pesantren dalam mencegah pornografi melalui HP, kalauperlu secara rutin untuk rasia HP siswa, karena saat anak berada di sekolah, maka juga menjadi tanggung jawab pembimbing/guru, saya yakin orang tua setuju, apabila rasia HP dilakukan di sekolah-sekolah, ungkapnya tegas.
Sementara Penanggung jawab Ponpes Al-Husnawa Az – Ziyadah, H Marzuki Matali, S.Hi juga mengakui, bahwa globalisasi seperti saat ini tidak mungkin dibendung, namun demikian perlu adanya upaya pencegahan dengan memberikan pendidikan akhlakul karimah, agar mereka memiliki akhlak yang kuat, dalam mensikapi kondisi yang sudah sekian mengglobal.
Untuk pendidikan di Ponpes Az – Ziyadah, para siswa ditekankan untuk memperdalam pendidikan dengan metode pembelajaran Salaviyah, dan materi Salaviyah atau lebih dikenal dengan istilah Kitab Kuning, inilah yang dominan diajarkan pada anak Pondok Pesantren ini, namun untuk lebih mendalami ilmu yang lain, kita juga ajarkan pelajaran umum, sehingga saat siswa-siswi terjun ke masyarakat, siswa Pondok Pesantren juga tidak kalah dengan mereka yang belajar disekolah umum, papar H Marzuki Matali, S.Hi