Ponpes Az – Ziyadah Gelar Khataman Santri Akhir



Sebagaimana tradisi Pondok Pesantren Al-Husnawa Az – Ziyadah Pondok Bambu, dalam melepas siswa-siswi yang telah selesai belajar di Pondok Pesantren, menggelar acara pelepasan, dengan prosesi Resepsi Khataman Santri Akhir Ponpes Az – Ziyadah, hadir dalam acara tersebut Gubernur DKI Jakarta, yang diwakili Kepala Biro Pendidikan Mental Provinsi DKI Jakarta, Drs HM Sukanta As.
Didepan para wartawan, HM Sukanta mengaku bangga pada anak-anak yang masih belajar maupun yang telah menyelesaikan pendidikan pesantren Al-Husnawa Az – Ziyadah ini, karena dengan telah memperdalam ilmu-ilmu agama, maka para Pemuda sebagai generasi penerus bangsa, akan mampu menjadi generasi yang cerdas dan tangguh di era global seperti sekarang ini.
Dengan era global, yang telah membuat informasi tanpa batas seperti sekarang ini, nyata-nyata telah merusak moralitas anak bangsa, belum lagi adanya tayangan televisi, media Cetak serta website Internet yang banyak menyajikan pornografi serta pornoaksi, hal tersebut jelas-jelas sebagai bentuk penghancuran moral, dan oleh sebab itu, saat ini dibutuhkan lembaga pendidikan seperti Pesantren, karena pesantrenlah satu-satunya sarana pendidikan yang tepat untuk menopang pengaruh arus globalisasi tersebut. paparnya.
Saat disinggung akan perlunya pengawasan dan penertiban HP dikalangan siswa-siswi, HM Sukanta mengaku sangat mendukung langkah-langkan sekolah maupun Pondok Pesantren dalam mencegah pornografi melalui HP, kalauperlu secara rutin untuk rasia HP siswa, karena saat anak berada di sekolah, maka juga menjadi tanggung jawab pembimbing/guru, saya yakin orang tua setuju, apabila rasia HP dilakukan di sekolah-sekolah, ungkapnya tegas.
Sementara Penanggung jawab Ponpes Al-Husnawa Az – Ziyadah, H Marzuki Matali, S.Hi juga mengakui, bahwa globalisasi seperti saat ini tidak mungkin dibendung, namun demikian perlu adanya upaya pencegahan dengan memberikan pendidikan akhlakul karimah, agar mereka memiliki akhlak yang kuat, dalam mensikapi kondisi yang sudah sekian mengglobal.
Untuk pendidikan di Ponpes Az – Ziyadah, para siswa ditekankan untuk memperdalam pendidikan dengan metode pembelajaran Salaviyah, dan materi Salaviyah atau lebih dikenal dengan istilah Kitab Kuning, inilah yang dominan diajarkan pada anak Pondok Pesantren ini, namun untuk lebih mendalami ilmu yang lain, kita juga ajarkan pelajaran umum, sehingga saat siswa-siswi terjun ke masyarakat, siswa Pondok Pesantren juga tidak kalah dengan mereka yang belajar disekolah umum, papar H Marzuki Matali, S.Hi
Readmore »

PAKKJ Gelar Bhaksos di Klender



Perhimpunan Alumni Kolese Kanisius Jakarta (PAKKJ), menggelar bakti sosial berupa pengobatan gratis bagi warga tidak mampu di Kampung Kapuk, Klender, Jakarta Timur,  Kegiatan bertajuk “Jakarta Berbagi” ini melibatkan sedikitnya 130 dokter profesional, dalam rangka memeriahkan HUT ke-483 Kota Jakarta. Sejumlah warga sangat antusias mengikuti kegiatan tersebut lantaran gratis.

Ketua panitia bakti sosial “Jakarta Berbagi”, Samson Batubara, mengatakan, kegiatan ini rutin dilakukan tiap tahun yang agendanya antara lain pengobatan umum, pengobatan gigi, khitanan massal, serta layanan posyandu kepada balita secara gratis. Pada kegiatan kali ini diikuti oleh 1150 warga. Masing-masing mendapatkan layanan pengobatan umum sebanyak 500 warga, pengobatan gigi 200 warga, khitanan massal 150 anak dan layanan gizi tambahan bagi 300 balita. Seluruh layanan kesehatan ini dilakukan oleh pihak panitia bekerja sama dengan tim relawan Posyandu Durensawit.

Ketua PAKKJ, Ari Irawan Anggodo, mengatakan dari beberapa layanan yang diberikan kepada masyarakat, panitia telah menerjunkan tim dokter gabungan dari relawan Fakultas Kedokteran UI sebanyak 70 dokter umum, Fakultas Kedokteran Gigi UI 40 dokter, tim dokter dari Kalbe Farma berjumlah 15 dokter, serta alumni Kanisius yang berjumlah 5 orang.

"Selain melakukan kontribusi langsung dalam hal pengobatan dan pelayanan kesehatan, kegiatan ini juga mendorong kita dalam mengembangkan nilai gotong royong di masyarakat. Keterlibatan semua pihak menjadi suatu yang bermanfaat untuk bersama dalam meningkatkan kesehatan bersama," kata Ari Irawan.

Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo, yang hadir dalam kegiatan bakti sosial “Jakarta Berbagi” ini, mengungkapkan apresiasinya terhadap alumni Kanisius dan berbagai pihak yang terlibat langsung dalam pelayanan kesehatan bagi warga Kampung Kapuk RW 06, 07 dan 08. Menurutnya, berbagai program layanan yang diberikan dapat menimbulkan kesadaran kesehatan bagi warga.

Selanjutnya ia berharap, program bakti sosial  “Jakarta Berbagi” yang digelar setiap tahun ini dapat semakin baik dan bermanfaat bagi orang banyak pada tahun berikutnya. “Mencuci tangan dan belajar menggosok gigi yang diberikan program ini merupakan langkah awal dalam membangun budaya hidup sehat yang dimulai dari anak-anak,” katanya.

Jika manusia memiliki budaya hidup yang sehat, maka untuk menjadi manusia sehat akan lebih mudah. Semua merupakan pemahaman yang diperlukan dan dikembangkan sejak dini atau kanak-kanak, agar nantinya dalam menjaga standar kesehatan, masyarakat akan tambah lebih baik.

Kasirun (38), satu warga Pertanian Selatan RT 08/03, Klender, mengaku bangga dengan adanya kegiatan Bakti Sosial “Jakarta Berbagi” ini. Sebab ia dapat mengkhitankan anaknya secara gratis. “Alhamdulillah, saya jadi ikut mengkhitankan anak yang kedua ini. Kalau di tempat khitanan tentu membutuhkan biaya besar. Tapi di sini gratis, makanya saya senang sekali,” ujar ayah dua anak ini.
Readmore »

Gubernur DKI H Fauzi Bowo Buka Kegiatan Jumbara PMR DKI



Bertempat di Bumi Perkemahan Cibubur, 3.500 anggota, pembina, dan pengurus Palang Merah Remaja (PMR) se-DKI Jakarta mengikuti kegiatan Jumpa Bakti Gembira (Jumbara) VII PMR 2010, acara tersebut dibuka secara resmi oleh Gubernur DKI Jakarta, H Fauzi Bowo.
Menurut Ketua PMI DKI, Hj Rini Sutiyoso dalam laporannya menekankan, bahwa ke-3.500 anggota PMR tersebut, akan mengikuti pelatihan dan pembinaan, mereka adalah peserta hasil seleksi dari 36.000 anggota PMR yang ada di setiap sekolah di DKI Jakarta, dan mereka akan diberikan keterampilan dan nilai-nilai sportivitas sehingga diharapkan mampu mengembangkan kreatifitasnya di kalangan PMR Mula (tingkat SD) sebanyak 600 orang, Madya (tingkat SMP) sebanyak 1.500 orang, Wira (tingkat SMA) sebanyak 900 orang, serta 500 orang lagi dari para guru pembina.
Pembinaan yang digelar selama tiga hari tersebut, peserta juga akan melaksanakan 45 kegiatan yang terbagi dalam tiga bidang yaitu, bidang peningkatan keterampilan hidup sehat, cara berbakti di masyarakat, dan mempererat persahabatan nasional maupun internasional, remaja yang tergabung dalam PMR ini adalah cikal bakal relawan PMI di masa depan yang terampil dalam melaksanakan tugas-tugas kemanusiaan. "Saya berharap para anggota PMR terpilih ini menjadi contoh serta pendidik dalam upaya meningkatkan keterampilan hidup sehat, serta perilaku positif di antara sesama remaja. Jumbara PMR ini untuk mempromosikan prinsip-prinsip dasar gerakan PMI," papar Hj Rini Sutiyoso.

Sementara Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo saat membuka kegiatan Jumbara VII tersebut mengaku bangga dengan antusiasme pelajar yang mengikuti kegiatan ini. Sebab, selain dapat memahami prinsip dari PMI, kegiatan ini juga bertujuan mengenal nilai-nilai kemanusiaan. "Anggota PMR harus memahami prinsip yang dipegang PMI dan yang lebih utama harus mengenal nilai-nilai kemanusiaan untuk menumbuhkembangkan rasa kasih sayang dan solidaritas," ungkapnya.

Fauzi Bowo juga berpesan, jika latihan sering dilakukan tentunya para anggota akan semakin terampil, dan keterampilan itu akan dibutuhkan jika dalam keadaan bencana yang sewaktu-waktu dapat terjadi kapan saja, dan ditahun mendatang, gubernur juga berharap agar anggota Palang Merah Remaja akan semakin banyak, tambahnya.
Hal senada juga diungkapkan Ketua PMI Jakarta Timur, H. Kusnoto S, SE, bahwa para peserta Jumbara PMR ini, yang kini dibekali dengan ilmu dan tehnik kepalangmerahan, kedepan diharapken mereka akan menjadi relawan-relawan yang tangguh, diakuinya untuk PMI Jakarta Timur setiap tahun telah melatih dan mencetak 3000 anggota PMR baru, sehingga jumlah relawan juga akan semakin banyak, dan Jumbara kali ini diharapkan dapat sesuai dengan apa yang diharapkan bersama, serta sesuai dengan tema pelaksanaannya,
Readmore »

Pekan Museum Tekstil Tingkatkan Kecintaan Kain Tradisional





 Dalam rangkaian peringatan HUT Kota Jakarta yang ke 483, Museum Tekstil Jakarta menggelar serangkaian kegiatan Pekan Museum Tekstil, dengan tema “Semaran Tenun NTT”, menurut Kepala Museum Tekstil, Drs Indra Riawan, M.Si bahwa ditampilkannya jenis tenun masyarakat Nusa Tenggara Timur ini, diharapkan generasi muda akan lebih mencintai tenun, sebagai salahsatu karya seni masyarakat Indonesia.
Diakuinya acara yang cukup meriah, dengan hadirnya bebarapa pejabat Pemda NTT, taklain atas kerjasama Museum Tekstil dengan Pemerintah NTT, dan diharapkan kerjasama seperti ini akan terus ditingkatkan dalam upaya pelestarian dan pengembangan budaya pertekstilan Indonesia.
Berbagai kegiatan seperti bazar, Lomba Berbusaha, Peragaan Busaya karya Oscar Lawalata, Penampilan Musik Sasando serta berbagai tarian tradisional, juga diharapkan akan mampu menggugah seluruh masyarakat pecinta kain, untuk lebih memahami akan berbagai produk kesenian, sebagai kasanah budaya nasional, serta dengan kegiatan ini juga akan semakin menambah inspirasi serta apresiasi terhadap kekayaan budaya, khususnya Kain Tenun dan Batik, tambahnya.
Sementara Kepala Dinas Pariwisata dan Budaya Provinsi DKI Jakarta, Arie Budhiman juga mengaku gembira atas prakarsa Museum Teksit untuk bersama-sama Pemda NTT dalam menggelar iven Semaran Tenun NTT ini, diharapkan kerjasama yang baik, akan terus ditingkatkan,  Pemerintah daerah akan senantiasa memfasilitasinya, dan dengan Pekan Museum Tektil ini juga diharapkan akan mampu meningkatkan kunjugan Museum, sebagaimana yang sudah dicanangkan oleh Presiden RI, ungkapnya.
Readmore »

LSM Sentra Pembauran Bangsa Tingkatkan Bela Negara dan Cinta Tanah Air


Menyikapi adanya fenomena tawuran antar sekolah serta seringnya terjadi konflik antar masyarakat dan suku, diera otonomi daerah saat ini, terlebih saat pilkada berlangsung, telah terjadi fenomena perebutan kekuasaan yang mengedepankan kekuatan fisik dan uang, serta sudah tidaklagi menggunakan nilai-nilai demokrasi yang baik dan benar, LSM Sentra Pembauran Bangsa melihat, hal tersebut terjadi, karena adanya kemerosotan nilai-nilai persatuan dan kesatuan bangsa, maupun nilai luhur yang ada pada semangat Bhineka Tunggal Ika.

Hal tersebut diungkapkan Direktur Sentra Pembauran Bangsa, H Hudtalib Hamdani pada para wartawan disela acara Dialog Interaktif yang digelar LSM Sentra Pembauran Bangsa bersama Dirjen Kesatuan Bangsa dan Politik Depdagri yang digelar di Gedung Menza beberapa waktu lalu.

Lebih jauh H Hudtalib menegaskan, untuk membangun kembali kebersamaan, maka perlu upaya meningkatkan kembali rasa Cinta Tanah Air dan Semangat Bela Negara dikalangan masyarakat, khususnya Generasi Muda,oleh sebab itu, Lembaga Swadaya Masyarakat Sentra Pembauran Bangsa kali ini menggelar acara Dialog Interaktif, dengan menampilkan pembicara para pakar dibidangnya, serta para pelaku sejarah. Kita ingin membangkitkan kembali semangat bela Negara, bahwa kita adalah satu bangsa, satu bahasa dan satu tanah air, ungkapnya tegas.

Hal senada juga ditegaskan panitia acara yang juga Bendahara LSM Sentra Pembauran Bangsa, Raudhotul Jannah, bahwa melalui Dialog interactive ini, kita ingin mengetahui sampai sejauhmana permasalahan kebangsaan saat ini, sehingga kedepan Sentra Pembauran Bangsa akan lebih berperan lagi dalam membangun karakter bangsa, kita berharap perbedaan yang ada, agar jangan menjadi suatu perpecahan dikalangan masyarakat dan bangsa Indonesia.

Acara kali ini diikuti 100 orang, dari kalangan Pelajar, Organisasi kepemudaan, maupun masyarakat umum, kita ingin menggugah generasi muda agar lebih cinta tanah air dan memiliki semangat bela Negara, tambahnya.
Readmore »

Pekan Museum MH. Thamrin, Sarana Interaktif dan Hiburan Masyarakat Jakarta


Dalam mengisi kegiatan Ulang Tahun Kota Jakarta yang ke 483, UPT Museum Joang 45 dan Museum Thamrin pada Kamis 25 Juni hingga 30 Juni 2010, menggelar berbagai kegiatan promosi budaya dan produk kerajinan serta makanan khas Betawi, acara yang dikemas dalam kegiatan “Pekan Museum M.H Thamrin 2010” tersebut, dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas Pariwisata dan Budaya Provinsi DKI Jakarta, Arie Budhiman.
Dalam sambutan saat membuka acara tersebut, Arie Budhiman mengaku mendukung upaya yang digelar UPT Museum Joang 45 dan Museum Thamrin,yang banyak menyajikan berbagai seni Betawi, karena saat ini Museum dituntut untuk dapat bersinergi dengan masyarakat sekitarnya, dengan melakukan interaktif yang positif dalam momen tertentu, dan dalam mengiri Ulang Tahun Kota Jakarta, yang juga ulang tahun seluruh masyarakat ibukota Jakarta, Pemerintah Daerah terus memfasilitasi, dengan acara-acara hiburan seperti ini, dan dirinya juga bangga, karena warga sekitar juga dapat berpartisipasi aktif, baik dalam kegiatan bazar, penonton, maupun pelaku, seperti terlibat dalam berbagai lomba yang ada. Sehingga keberadaan Museum Thamrin ini juga bermanfaat bagi masyarakat sekitar khususnya dalam pemberdayaan dengan partisipasi aktif warga.
Disamping itu selaku Kepala Dinas Pariwisata dan Budaya, dirinya juga berharap Museum Thamrin dapat berperan Multi Fungsi, disamping sebagai sarana pendidikan, Kesejarahan, juga dapat membangun  rasa nasionalisme anak bangsa, disamping itu Museum juga harus mampu mengemban aspek Promotif, karena Museum Thamrin juga merupakan tempat tujuan bagi wisatawan, dan juga menjadi sarana hiburan masyarakat, tegas Arie Budhiman.
Kepala Upt Museum Joang 45 dan Museum Thamrin, Ir Setia Gunawan, M.Sc juga menambahkan, bahwa kegiatan Pekan Museum Thamrin sebagai iven tahunan ini, juga sebagai upaya untuk mengenang Pahlawan Nasional, yang juga Putra Betawi, yang telah berjuang untuk kesejahteraan masyarakat Jakarta dan seluruh masyarakat Indonesia, kegiatan kali ini disamping menampilkan berbagai seni budaya betawi, juga menampilkan berbagai koleksi Museum lain yang ada di Jakarta, seperti Museum Wayang, Museum Tekstil, Museum Joang 45, Museum Keramik, masyarakat juga dapat menyaksikan pergelaran Kebaya Betawi, sebagai khasanah budaya bangsa, dan untuk mengenal lebih jauh akan sosok M.H Thamrin dan kiprahnya dalam menghantarkan Kemerdekaan Indonesia, pada Senin (28/6) akan digelar seminar, acara yang dibuka untuk umum hingga 30 Juni ini, dirinya juga berharap akan lebih banyak masyarakat, Pemuda maupun Pelajar untuk datang menyaksikan Pekan Museum Thamrin ini, paparnya.
Readmore »

STIE Tunas Nusantara Buka Program Ikatan Dinas dan Beasiswa Prestasi



STIE Tunas Nusantara (STIE TN), yang berlokasi di jalan Budhi No.21 Cawang Jaktim, Sebagai Kampus Pengelola BEASISWA dan Pencetak WIRAUSAHA yang memiliki jiwa kewirausahaan bisnis/korporat, berwawasan global dan Teknologi informasi dan komunikasi serta memiliki integritas tinggi, dalam memberikan kesempatan seluas-luasnya pada lulusan SMA/K untuk mengenyam pendidikan yang lebih tinggi, kini STIE TN kembali membuka kembali “Penerimaan Mahasiswa Baru” tahun akademik 2010, dengan program Beasiswa Ikatan Dinas dan Beasiswa Prestasi.

Menurut Kepala bagian Kemahasiswaan STIE Tunas Nusantara, Sigit Slamet Raharjo, bahwa Program Beasiswa Ikatan Dinas maupun Beasiswa Prestasi, merupakan upaya dalam memberikan kesempatan pada mereka yang ekonominya kurang, agar memiliki kesempatan yang sama pada mereka yang berkemampuan secara ekonomi.

Program ini terbuka bagi lulusan SMA maupun SMK serta Madrasyah Aliyah, untuk melanjutkan ke Program Studi Manajemen (S1) dengan konsentrasi Manajemen Perpajakan, Man Keuangan, Man Kewirausahaan, Man Perbankan Syariah, Man Pemerintahan dan Manajelen Sistem Informasi, sementara Prodi Akutansi (D-3) dengan Konsentrasi Ak Perpajakan, Ak Keuangan & Auditing, Ak Komputer dan Informatika.
Dengan program Beasiswa ini, maka akan membuka kesempatan yang lebar bagi mereka untuk mencapai keinginan mereka untuk melanjutkan study sesuai cita-cita mereka.
Bagi yang diterima dijalur Beasiswa Ikatan Dinas, maka mahasiswa akan memperoleh biasiswa 100%, bahkan akan memperoleh uang saku setiap bulan, sehingga mereka akan terbantu secara financial, dan mereka akan mengikuti program Ikatan Dinas dengan system magang kerja serta berwirausaha, sehingga porsi kuliah juga akan disesuaikan jam magang kerja, sehingga mereka lebih melahami akan dunia kerja, dan akan disalurkan pada bidang usaha yang ada.

Untuk Beasiswa Prestasi mereka belajar sebagaimana biasa, dengan bantuan beasiswa hingga 100%, namun untuk setiap semester akan kita evaluasi sesuai nilai IP yang mereka dapatkan, STIE TN akan melakukan selekse secara administrative maupun ujian tertulis, dimana untuk peserta program Beasiswa Ikatan Dinas, persyaratannya dalam nilai raport SMA/K dalam dua semester harus memiliki rata-rata nilai 7.0 dan usia saat regestrasi maksimal 21 tahun. Untuk penerimaan dibuka hingga tgl 7 Juli 2010, bagi calon mahasiswa yang berminat dapat datang ke kampus, atau melalui website www.stietn.ac.id , atau bisa menghubungi via telpon ke (021) 27146644 ungkap Sigit.
Readmore »

IKJ dan Disparbud DKI Gelar Seminar Raden Saleh




Mendengar kata Raden Saleh, maka kita akan teringat Seniman terbaik Indonesia yang namanya sudah dikenal seantero jagad, karana karya-karya Pelukis pada masa penjajahan Belanda yang memiliki nama lengkap Raden Saleh Syarif Bustaman yang lahir pada 1807 tersebut, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, perlu menggali sampai sejauhmana kiprahnya masa itu, baik di Indonesia maupun saat tinggal di Negara Belanda.

Gubernur DKI Jakarta, H Fauzi Bowo dalam sambutan saat membuka seminar tersebut menegaskan, bahwa seminar ini merupakan salah satu sarana untuk memperoleh informasi mendalam dari seorang Raden Saleh. Untuk ide penyelenggaran seminar itu sendiri, Fauzi Bowo mengakui berawal dari obrolannya dengan seniman Sardono W Kusumo dan Slamet Rahardjo. "Ketika itu ide menggelar seminar terlontar setelah Sardono W Kusumo mempertanyakan, kenapa Raden Saleh tidak pernah dijadikan bahan diskusi dan seminar. Padahal, ia adalah pionir seni modern tanah air," ungkap Fauzi.

Fauzi Bowo berharap, lewat seminar gambaran perjalanan hidup Raden Saleh semasa di Eropa dan Indonesia berikut karyanya bisa diketahui. Selain itu mampu menjadi pembuka jalan agar di kemudian hari ada seminar serupa bagi seniman besar negeri ini. Tak hanya itu, pihaknya juga berharap mempunyai solusi untuk memugar rumah Raden Saleh yang kini telah menjadi aula RS PGI Cikini itu, papar bang Foke.

hal senada juga diungkapkan Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta, Arie Budhiman, bahwa Raden Saleh merupaka sosok seniman besar yang dimiliki bangsa Indonesia, walaupun fakta-faktanya belum banyak yang mengetahui, secara persis hasil karyahnya yang sebenarnya hanya tentang lukisan, tetapi juga karya Arsitek mupun seni lainnya, oleh sebab itu melalui seminar ini, Pemerintah DKI Jakarta bersama para Pakar sejarah, ingin menggali lebih jauh kiprah beliau, dan hasilnya kita harapkan akan menambah kasanah ilmu, baik dibidang seni maupun sejarah bangsa.

Sementara menanggapi akan upaya Pemda DKI untuk memperbaiki kediaman Raden Saleh yang berada dilingkungan RS PGI Cikini ini, Arie Budhiman mengaku siap membantu, namun demikian dana yang dibutuhkan tidaklah sedikit, oleh sebab itu perlu dukungan dari semua pihak, dan Pemda DKI akan memfasilitasinya, kita juga berharap lembaga-lembaga dunia juga dapat membantunya, karena Raden Saleh bukan saja tokoh nasional, tetapi juga tokoh dunia, melalui karya seni dan perannya dalam memajukan seni lukis dunia, karena Raden Saleh juga pernah mengajar di beberapa Negara Eropa,
Sementara kediaman Raden Saleh di masa lalu itu, kini merupakan bangunan cagar budaya (BCB). Untuk itu, pihaknya berkepentingan memelihara, mengembangkan, dan memanfaatkan untuk kegiatan positif dalam memajukan dunia pariwisata, kebudayaan, dan seni di Tanah Air, khususnya di ibukota Jakarta, ungkapnya tegas.

Rektor IKJ, Wagiono Sunarto, menambahkan,bahwa kegiatan seminar ini selain dalam rangka Dies Natalis kampus itu ke-40, juga untuk memperingati 200 tahun wafatnya Raden Saleh. "Penyelenggaraan seminar dimaksudkan untuk mengeksplorasi dan mengkaji kembali peran dan kontribusi yang diberikan seorang Raden Saleh bagi kemajuan seni, budaya, ilmu pengetahuan, secara lintas perspektif dan disiplin," tandasnya.
Readmore »

Vestifal Rawabelong, Gebyar Bunga dan Budaya Betawi




Eksistensi Pasar Bunga Rawabelong tidak hanya dikenal oleh para konsumen di dalam negeri, tetapi saat ini juga sudah mulai merambah mancanegara. Karena itu, Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo berharap agar kualitas bunga pedagang lebih ditingkatkan sehingga Pasar Bunga Rawabelong bisa menyaingi kualitas bunga asal negeri Belanda.

"Kita bisa bersaing dengan negeri Belanda, asalkan kualitas bunga yang dijual terus ditingkatkan. Tidak mustahil, suatu saat nanti Rawabelong akan menjadi terbesar di dunia," ujarnya saat membuka Gebyar Bunga dan Festival Rawabelong di Pasar Bunga Rawabelong, Palmerah, Jakarta Barat, Selasa (15/6).

Walikota Jakarta Barat Djoko Ramadhan menambahkan, kegiatan ini merupakan agenda tahunan yang dilaksanakan untuk memeriahkan HUT ke-483 Kota Jakarta. Menurutnya, gebyar bunga yang diadakan saat ini merupakan bagian dari promosi Rawabelong sebagai sentra pasar bunga terbesar di Jakarta. "Kita berharap dengan kegiatan yang rutin dilakukan ini, sentra pasar bunga lebih dikenal baik tingkat nasional hingga internasional," ungkap Djoko.

Untuk itu, pihaknya berharap kegiatan ini lebih ditingkatkan pada tahun-tahun mendatang. Karena sentra bunga ini sudah menjadi urat nadi perekonomian warga Jakarta, khususnya Jakarta Barat. "Pasti berdampak pada warga sekitar. Ke depannya format acara akan terus ditingkatkan dengan inovasi dan gagasan baru," tandasnya.
Readmore »

RAPI Daerah 09 Provinsi DKI Jakarta dan RAPI Wilayah 05 Jaktim Gelar Bhaksos




Radio Antar Penduduk Indonesia  (RAPI) sebagai salahsatu organisasi sosial kemasyarakatan  pengguna radio komunikasi, kini terus meningkatkan kepeduliannya pada masyarakat, khususnya mereka yang kurang mampu, dan bertempat di Kantor Kecamatan Kramatjati beberapa waktu lalu, seluruh jajaran RAPI Daerah 09 Provinsi DKI Jakarta bersama jajaran pengurus dan anggota RAPI Wilayah 05 Kota Administrasi Jakarta Timur menggelar kegiatan Bhakti Sosial.
Menurut Ketua RAPI Daerah 09 Provinsi DKI Jakarta, H Chandra Kuwatly bahwa kegiatan kali ini sebagai wujud nyata RAPI sebagai organisasi sosial kemasyarakatan, kita terus ingin berbuat dan berbuat untuk masyarakat, kerana RAPI bukan sekedar kegiatan ngebrek saja, tetapi merupakan organisasi yang benar-benar memiliki kepedulian masyarakat, kalau pada saat bercana terjadi kita langsung turun membantu korban bencana, baik bantuan komunikasi, suplai makanan maupun membantu kengevakuasi korban, dan pada saat tidak ada bencana, maka kita meringankan beban masyarakat, oleh sebab itu kali ini kita menggelar acara Pengobatan gratis, sunatan masal dan bantuan Sembako pada warga yang kurang mampu, tegasnya.
Hal senada juga diungkapkan Ketua RAPI Wilayah 05 Jakarta Timur, H Wisnu Adjinoto, bahwa acara bhakti sosial ini adalah atas partisipasi seluruh anggota RAPI, dengan berswadaya untuk membantu warga kurang mampu, acara RAPI sendiri adalah Bimbingan Organisasi bagi anggota RAPI maupun bagi calon anggota, dan kita sudah membuasakan diri, dalam setiap kegiatan RAPI, maka diikuti dengan kegiatan Bhakti Sosial, dan hal ini akan menjadi tradisi dalam organisasi RAPI, tegas H Wisnu.
Readmore »

ST Pariwisata Trisakti Gelar Seminar “Sistem Keamanan Hotel Melawan Terorisme”




Salahsatu komponen penting didalam dunia pariwisata, salahsatunya adalah memberikan rasa aman, sehingga orang yang berwisata, baik itu wisatawan domestik maupun mancanegara, dapat melaksanakan aktifitasnya dengan nyaman, oleh sebab itu Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti juga memberikan bekal pada mahasiswa, tentang ilmu dan strategi pengamanan,ungkap Ketua ST Pariwisata Trisakti, Djoko Soedibyo, SE, MM, Ph.D seusai membuka acara seminar “Hotel Security System Against Terrorism”.

Lebih jauh Djoko Soedibyo mengaku bahwa pihaknya ingin mengajak para mahasiswa, mulai saat ini mereka harus bisa berfikir kesana, bahwa sebenarnya basic bisnis turism itu adalah fill secure, dimana perasaan aman itu utama bagi para turis, dan pada semester akhir ini, para mahasiswa juga dituntut untuk bisa melaksanakan seminar, mereka juga dibekali akan bagaimana mereka membuat entertain yang baik, agar mereka benar-benar siap untuk terjun ke masyarakat.

Saat disinggung tentang kurikulum senibudaya, diakuinya bahwa ST Pariwisata Trisakti sudah lama memasukkannya, karena senibudaya juga salahsatu bagian dari pariwisata di Indonesia, sebagai salahsatu kekayaan bangsa Indonesia, kalau mereka sudah belajar senibudaya Indonesia, suatu saat jika mereka menjadi seorang Manajer Perhotelan atau usaha wisata lainnya, akan peduli dengan senibudaya Indonesia, ungkap Djoko Soedibyo, SE, MM, Ph.D.

Sementara Koordinator Beasiswa Unggulan Kemdiknas, DR AB Susanto, M.Sc, juga menambahkan, bahwa untuk program mahasiswa unggulan,khususnya dalam pengembangan pariwisata, Pemerintah melalui Kementrian Pendidikan Nasional telah memberikan atensi dengan beasiswa, yang dimulai sejak tahun 2006, dan hingga kini mereka yang belajar di ST Pariwisata Trisakti saat ini cukup banyak.

Seminar Hotel Security System Against Terrorism yang dikemas oleh Bina Perencanaan dan Kerjasama Luar Negeri (PBKLN) Beasiswa Unggulan ST Pariwisata Trisakti ini, merupakan pembahasan salahsatu aspek di dunia pariwisata yang kemudian di implementasikan (dikurikulumkan) dan dipraktekan oleh para mahasiswa, kalau saat ini seminar digelar ditingkat Perguruan Tinggi, maka kedepan diharapkan dapat digelar ditingkat ASEAN atau tingkat dunia, kita bangga para mahasiswa dapat memadukan Seminar dengan entertainment, sehingga tidak menjemuhkan, tegasnya.

Hal senada juga diungkapkan Puket I ST Pariwisata Trisakti, Chondro S, SE, MM bahwa ST Pariwisata Trisakti dalam kurikulumnya sudah memasukan mata kuliah Seni Budaya Nusantara, hal tersebut sebagai upaya dalam membentuk karekter anak bangsa, bagaimana mereka dapat mencintai budaya sendiri, dan didalam pariwisata itu sendiri juga memiliki lima pilar, salahsatunya adalah keamanan dan budaya, karena kita ingin menunjukkan bahwa Indonesia juga memiliki karekter budaya yang bisa dikagumi oleh dunia, seperti budaya Wayang, Batik serta Keris yang sudah diakui dunia, paparnya.
Readmore »

Paimin Napitupulu Sosialisasikan Pemadam Kebakaran Lewat Bale-bale Jakarta




Acara Bale-bale Jakarta yang ditayangkan setiap Senin dan Jumat pukul 18.00 hingga 17.00 Wib di Stasiun TVRI Jakarta, yang dipandu oleh Budayawan Betawi yang juga Pendiri Keroncong Bandar Jakarta, H Yoyo Muchtar disambut baik oleh jajaran Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Provinsi DKI Jakarta, hadir dalam acara tersebut Kepala Dinas Pemadam, Paimin Napitupulu, MSi.

Dalam obrolan santai di Bale-bale tersebut, juga terjadi dialog interaktif antara masyarakat dengan Pembicara, dimana dalam paparannya Paimin Napitupulu lebih menekankan akan perlunya peran masyarakat dalam proses pemadaman saat bencana kebakaran terjadi, namun demikian sebaiknya warga hanya sekedar membantu petugas, dengan turut mendorong selang, sementara untuk proses pemadaman biarlah petugas yang melaksanakannya, sehingga tidak terjadi benturan antara petugas dan warga yang ingin membantu.

Diakuinya selama ini terjadinya pemadaman akibat konsetling listrik, sekitar 70%, sementara sisanya bisa disebabkan Kompor meledak, Rokok, Obat Nyamuk dan yang lainnya, oleh sebab itu diharapkan masyarakat untuk tidak memasang listrik sembarangan, dan gunakanlah kabel standar, demikian juga saat kebakaran terjadi, bukakan akses jalan buat mobil kendaraan, seperti menyingkirkan mobil di jalanan, serta jangan membuat gapura serta Portal yang dapat menghalangi mobil pemadam, tegasnya.

Untuk personil petugas pemadam kebakaran di DKI Jakarta, juga diakui Paimin Napitupulu, MSi, masih sangat kurang, seharusnya untuk setiap Kelurahan harus ada Pos Pemadam dengan dua unit mobil pemadam, namun saat ini masih belum semua kelurahan ada Pos Pemadam Kebakaran, oleh sebab itu dirinya berharap kedepan akan ada penambahan personil petugas pemadam serta peralatannya, pintanya.

Sementara Drs H Yoyo Muchtar mengaku gembira, karena disamping warga Jakarta yang sudah ikut aktif dalam acara Bale-bale dengan membuat Facebook serta berinteraksi langsung, tetapi juga banyak Pejabat Pemda DKI Jakarta yang sudah mau meluangkan waktunya untuk mensosialisasikan program Dinas terkait, khususnya yang menyangkut sosial kemasyarakatan maupun budaya betawi, paparnya.


Readmore »

Perumnas Targetkan Bangun 20.000 Rumah



 Hingga tahun 2010, Perum Perumnas menargetkan pembangunan rumah sebanyak total 20.000 unit. Dengan target itu, Perumnas berkomitmen menjadi pelaku utama penyedia perumahan dan permukiman rakyat di Indonesia.

Direktur Utama Perum Perumnas Himawan Arief mengemukakan itu kepada pers, di Jakarta, di sela-sela acara penutupan lantai terakhir (topping off) rumah susun sederhana milik atau rusunami Center Point Bekasi. Pembangunan Center Point terdiri atas empat menara, masing-masing 16 lantai dengan total 1.890 unit pada lahan seluas 1,3 hektar.

Tipe hunian berukuran masing-masing 22 meter persegi (m2 ) dan 36 m2. Pembangunan proyek berlangsung sejak tahun Oktober 2009, dan saat ini sudah 95 persen terjual.

Pembangunan rusunami bersubsidi terus dilakukan kendati perbankan menghentikan pembiayaan rusunami bersubsidi. Penghentian rusunami bersubsidi terjadi awal Januari 2010 setelah pemerintah mengumumkan rencana penggantian pola subsidi perumahan menjadi fasilitas likuiditas. Himawan berharap, revisi undang-undang perumahan dan permukiman yang sedang dibahas di DPR dan pemerintah memperkuat Perumnas sebagai pelaku utana dalam penyediaan perumahan rakyat
Readmore »

18,9 Juta Penduduk Indonesia Belum Nikmati Listrik


Pemerintah menyatakan hingga kini sekitar 18,9 juta keluarga miskin belum menikmati listrik. Untuk itu, kenaikan TDL pada bulan Juli mendatang diharapkan dapat meningkatkan jumlah masyarakat yang teraliri listrik.

Menurut Menteri ESDM, Darwin Zahedy Saleh, berdasarkan hasil survey saat ini jumlah kepala keluarga sekitar 53 juta, sementara dari total seluruh KK tersebut, 35%-nya masih belum menikmati listrik.

"53 juta KK dikali 35%, maka kita ketemu angka sekitar 18,9 juta KK. Jadi sekitar 18,9 juta rumah tangga kita belum teraliri listrik. Ini golongan masyarakat yang riil," ujar Darwin di Kantor Kementerian ESDM, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta.

Menurut dia, pemerintah mengajak kepada seluruh masyarakat yang sudah menikmati listrik termasuk pelanggan 450-900 Volt Ampere (VA) turut membantu pemerintah agar 18,9 juta keluarga miskin tersebut bisa ikut menikmati listrik. Caranya yaitu dengan menaikkan tarif listrik sebesar 10% pada bulan Juli mendatang.

"Mari kalau bisa kita bagi beban untuk yang sudah nikmati listrik, termasuk 450-900 VA untuk membagi beban walaupun kenaikan untuk pelanggan ini kecil, sehingga memungkinkan PLN bisa bangun jaringan dan pemerintah listrik desa,"jelasnya.

Darwin meyakini jika TDL untuk pelanggan 450-900 VA dinaikkan, maka kenaikan tersebut tidak akan memberatkan masyarakat di golongan ini. Pasalnya kenaikan tarif listrik bagi pelanggan golongan 450 VA hanya sebesar RP 2.000-3.000 per bulan, sementara untuk pelanggan 900 VA sebesar Rp 5.000-6.000 per bulan.

"Rp 2.000-3.000 per bulan kalau dibandingkan dana yang dikeluarkan masyarakat untuk beli pulsa. Kalau kenaikannya hanya di dunia usaha, maka mereka akan beban ke harga jual. Ini yang akan picu inlasi. Akhirnya harga barang yang meningkat, dibeli konsumen pelanggan yang banyak tadi, termasuk masyarakat yang belum teraliri listrik," paparnya.

Darwin menegaskan, kenaikan TDL dengan rata-rata 10 % pada bulan Juli mendatang tidak dapat dihindari karena sudah ditetapkan dalam UU No.2 Tahun 2010 dalam APBN-P 2010. Namun pembobotan besaran kenaikan TDL tersebut masih akan dibahas lebih lanjut dengan DPR pada Selasa besok.

"Kenaikan 10 % itu pasti. Tapi variasinya pada golongan masyarakat mana yang akan dinaikkan ini yang sedang bicarakan. Untuk kenaikan barang publik maka pemerintah berwajiban konsultasi dan dapat persetujuan DPR," jelasnya.

Readmore »

Pembangunan Kabupaten Rote Ndao membutuhkan Pemikiran Bersama Dengan Pemerintah Pusat


Saat ditemui disela-sela kegiatan resmi di Kantor Pembangunan Daerah Tertinggal di Jakarta beberapa waktu lalu, Bupati Rote Ndao, Drs. Leonard Haning, MM mengaku, bahwa untuk percepatan pembangunan masyarakat dan daerah,Kabupaten Rote Ndao Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT),  sebagai daerah otonom yang berada di titik selatan Indonesia, yang diapit oleh Australia, sebenarnya kondisinya tidak menguntungkan, tetapi kitakboleh dipungkiri, bahwa daerah tersebut tetap merupakan daerah bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia yang tidak bisa dipisahkan.
 Dengan kondisi yang demikian, oleh sebab itu Pemerintah Pusat harus bisa bersama-sama dengan Pemerintah Daerah,  dalam membangun masyarakat yang tinggal di Rote Ndao, selama ini Pemerintah Daerah masih mengandalkan dari bantuan Pemerintah Pusat, meskipun Pemerintah Dareah juga sudah memaksimalkan pendapatan asli daerah, kita mengacu dengan apa yang ada dan apa yang saat ini dimiliki.
Menyangkut masalah wawasan kebangsaan, Pemerintah Daerah bersama masyarakatnya sudah menyatakan dengan kebulatan tekat, sebagaimana yang pernah dikumandangkan dalam Sumpah Pemuda 1928, yaitu berbangsa satu, bangsa Indonesia, bertumpah darah satu, tanah air Indonesia dan menjunjung tinggi bahasa persatuan, bahasa Indonesia.
Dengan perkembangan diera global saat ini, diakuinya bahwa wawasan kebangsaan tersebut terus ditanamkan pada generasi penerus bangsa, sebagai daerah perbatasan kami sadar hal tersebut agar semangat kebhineka tungal Ikaan tersebut tidak terkikis oleh globalisasi dan informasi yang sudah makin terbuka luas, agar nilai-nilai patriotisme juga tertanan dihati masyarakat Rote Ndao, maka Pemerintah Daerah melalui Dinas Pendidikan dan instansi lainya, senantiasa menanamkan simbul-simbul Negara Kesatuan Republik Indonesia,  agar tetap dihargai, dihormati, dan tetap dipertahankan sebagai kekuatan yang mengikat kita.oleh sebab itu sekali lagi saya katakana, sebagai daerah perbatasan seperti Rote Ndao ini untuk membangun masyarakat dan daerahnya harus menjadi pemikiran bersama, dengan secara terencana dengan prioritas-prioritas tersendiri.
 Beberapa Pulau terluar di Kabupaten Rote Ndao diakuinya juga membutuhkan perhatian khusus dari Pemerintah Indonesia, agar jangan terjadi klaim oleh Negara luar, seperti di Pulau Ndana, Pemerintah daeah bersama TNI memang sudah membangun Monumen Titik Selatan, dan direncanakan awal Agustus dapat diresmikan, dan Kami telah melakukan koordinasi dengan Komandan Korem NTT, tegasnya.
Saat sidinggung akan program pembangunan daerah tertinggal, khususnya keluarga nelayan,   Drs. Leonard Haning, MM mengaku terus memberikan bantuan dan informasi akan tehnologi serta pelatihan budidaya ikan dan rumput laut, seperti yang telah dicanangkan Menteri Kelautan Ir. H Fadel Muhammad, kita terus membina para nelayan, agar tidak hanya menangkap hasil laut, tetapi juga agar bisa diikuti dengan program budidaya, agar ada keseimbangan ekosisten, kita terus membian SDM, Akses Permodalan serta Akses pasarnya, kita tumbuhkembangkan wirausahawan hasil laut, tegasnya. 
Readmore »

Dirut PLN Usulkan Listrik Masyarakat Miskin Digratiskan


Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara Persero (PLN) Dahlan Iskan mengusulkan agar listrik untuk masyarakat miskin digratiskan, sementara untuk yang lain disesuaikan tarifnya dengan harga pasar.

"Saya serius, yang miskin gratis saja, sudah kita cetuskan, di DPR kemarin, pemerintah belum ada tanggapan dikira saya guyon, saya serius, " katanya dalam acara diskusi TDL yang diselenggarakan Forkem dengan Kementrian Koordinator Perekonomian di Pulau Bidadari, Jakarta, Sabtu.

Ia mengatakan masyarakat miskin tersebut adalah mereka yang mempunyai listrik 450 Kwh yang diperkirakan mencapai 20 juta pelanggan. " Atau kira-kira memiliki lima lampu bolam ditambah dengan TV, Radio, VCD, rice cooker bergantian dengan setrika dan kipas angin. Jumlahnya" katanya.

Ia mengatakan, dengan skema rakyat miskin gratis sementara untuk masyarakat lainnya membayar sesuai tarif pasar maka PLN akan untung.

Ia memperkirakan untuk menggratiskan masyarakat miskin maka pihaknya akan kehilangan pendapatan sekitar Rp1,5 triliun, sementara pendapatan dari masyarakat lainnya yang membayar sesuai tarif akan meningkat Rp20 triliun.

"Kalau sampai hati, maksudnya diluar masyarakat miskin membayar penuh sesuai pasar bisa Rp40 triliun," katanya.

Ia menambahkan, usul tersebut merupakan usul konkret untuk membela masyarakt miskin. "Karena selama ini yang menolak kenaikan tarif listrik selalu memberikan alasan untuk rakyat miskin, jadi ini usul konkret untuk rakyat miskin," katanya.

Ia mengatakan, selama ini pihaknya selalu merugi dan mendpatkan subsidi karena untuk biaya produksi mencapai Rp1.200 per Kwh, sementara harga jual rata-rata hanya Rp650 per Kwh. Sehingga kalau kenaikan 10 persen tetap saja akan merugi dan harus disubsidi pemerintah.

Dengan adanya skema diatas menurut dia, PLN akan dapat memperoleh keuntungan dan tidak perlu mendapatkan subsidi dari pemerintah.

Namun demikian, menurut dia hal ini agak sulit, karena harus menaikan tarif hingga 100 persen.

Selain itu, ia juga mengusulkan bisa juga dengan mekanisme subsidi langsung ke rakyat. Jadi subsidi ke PLN yang mencapai Rp50 triliun lebih tersebut, tidak diberikan ke PLN tapi langsung ke masyarakat.

"Dan rakyat membayar sesuai tarif, ini justru akan lebih mendorong penghematan, jadi bukan perusahaannya yang disubsidi," katanya.


Readmore »

PORPI Satukan Misi Dalam Menyehatkan Masyarakat




Sebagai Ketua Umum DPP Persatuan Olahraga Pernapasan Indonesia (PORPI), dr H Soenanto Soewijoko, Ms.Spa mengaku akan terus membangun kerjasama yang baik dikalangan masyarakat olahgara pernapasan, salahsatu program dalam jangka pendek, adalah menyatukan kembali masalah yang terjadi dalam konflik para pengurus PORPI, sebagai ketua umum yang baru, kami ingin PORPI tetap satu dalam satu kesatuan, dan tidak ada perpecahan.

Kalau selama ini ada yang menganggap bahwa konflik internal tersebut sebagai perpecahan, maka kita akan menjadikan satu lagi, sebenarnya konflik organisasi itu tidak ada, yang ada hanyalah konflik individual, saya yakin kalau konflik individu selesai, maka PORPI akan satu lagi, seperti dulu, sehingga eksistensi PORPI juga diakui kehadirannya secara nasional, karena PORPI adalah organisasi olahraga terbesar yang tersebar diseluruh wilayah Indonesia.

Kalau dilihat riwayat historisnya yang cukup panjang, pemerintah harus bisa mengakui keberadaan PORPI sebagai organisasi pernafasan yang memang dibutuhkan kehadirannya di masyarakat Indonesia, Pemerintah harus bisa bersama-sama PORPI dalam menyehatkan bangsa.
PORPI yang didirikan tahun 1986, hingga saat ini tetap mengacu pada rumus senam yang benar, yaitu Kurva Intensitas, yang terdiri dari peregangan otot, senam pernapasan dan senam persendian, papar dr H Soenanto Soewijoko. Spa.
Readmore »

Tangkas Alfamart Junior Challenge Open Badminton Championship


Sebanyak 446 atlet dari 12 negara dan tuan rumah Indonesia mengikuti Tangkas Alfamart Junior Challenge Open Badminton Championship 2010, di Tennis Indoor Senayan Jakarta, 7-12 Juni 2010. Kejuaraan kali juga akan diikuti 33 Pengurus Daerah PBSI se-Indonesia. Ke-12 negara asing itu antara lain, Belanda, Malaysia, Afrika Selatan, Jepang, China Taipeh, Thailand, Singapura, dan Amerika Serikat.
Kejuaraan bertaraf internasional yang masuk dalam kalender resmi Badminton World Federation (BWF) ini, merupakan yang ketiga sejak dilangsungkan tahun 2008. Juniarto, ketua panitia mengungkapkan, dibandingkan tahun lalu yang diikuti lebih dari 460 atlet, memang sedikit ada penurunan peserta.

Hal ini dikarenakan, kejuaraan dilaksanakan bertepatan dengan ujian nasional sekolah baik di dalam negeri maupun di luar negeri. "Rencana tahun depan dilaksnakan pada bulan Agustus, tapi saat itu pas bulan puasa. Kami nanti cari celah celah yang waktu yang baik," terang Juniarto, dalam jumpa pers, di Jakarta beberapa waktu lalu.

Kejuaraan yang khusus diikuti pebulutangkis dengan usia maksimal 19 tahun itu, total akan memperebutkan hadiah 30 ribu dolar AS. Ke depan, pihaknya menginginkan BWF mengagendakan kejuaraan junior yang bertaraf grand prix, dengan hadiah minimal 50 ribu dolar AS. Minimal hadiah harus terus ditingkatkan agar tidak semakin jauh kalah dari hadiah kejuaraan tenis.

"Kami fokus menggelar kejuaraan di bawah 19 tahun, untuk melihat pemain bulutangkis di masa depan. Selain itu untuk pemain Indonesia akan menambah jam terbang. Ada juga pemain pelatnas pratama yang tahun lalu tidak turun dalam kejuaraan, ini kesempatan buat mereka," terang Juniarto.

Hal senada juga diungkapkan Gubernur DKI Jakarta, H Fauzi Bowo, bahwa Prestasi olahraga bukanlah pemberian, namun Prestasi adalah hasil kerjakeras hasil pembinaan oleh club-blub serta pembinanya, termasuk orang tuanya, dan prestasi akan dapat meningkat apabila ada pertandingan, atau kompetisi, oleh sebab itu sebagai kepala daerah merasa berterimakasih pada Alfamart yang mau menyelenggarakan kompetisi seperti ini, sehingga atlit yunior kita dapat berkompetisi dengan lawannya, yang pada akhirnya kedepan akan menjadi lawan tanding saat dewasa, dan inilah segi positif dari kegiatan ini, dan saya juga berharap akan lebih banyak lagi iven untuk atlet yunior seperti ini, sehingga lebih mematangkan atlet yunior kita, dalam membina prestasi atlet, tegasnya.
Readmore »

Menbudpar Buka Pameran KERIS FOR THE WORLD 2010




Bertempat di Galeri Nasional Indonesia, mulai 3 hingga 8 Juni, Komunitas Penggemar, Pembuat,  Kolektor dan pemerhati Keris,  melakukan kegiatan sosialisasi Keris, acara tersebut juga dalam rangka program revitalisasi dan konservasi Keris, dan acara yang digelar dengan tema  KERIS FOR THE WORLD 2010 (Keris Untuk Dunia 2010) tersebut dibuka secara resmi oleh Menteri Kebudayaan dan Pariwisata, Ir Jero Wacik, SE.

Dalam sambutanya, Menbudpar merasa bangga, atas upaya yang dilakukan oleh panitia, yang telah bersama-sama melestarikan dan mengembangkan Keris, sebagai warisan budaya bangsa Indonesia, karena Keris merupakan karya agung, yang memiliki berbagai kedudukan di masyarakat sebagai seni rupa yang indah, simbol darisebuah status, pelengkap dari sebuah acara dan sebagainya, kita patut bersyukur, karena telah dikaruniai beragam kekayaan budaya yang tidak penah mati, dan bukan saja menjadi kebanggan bangsa Indonesia, namun juga kebanggaan masyarakat dunia. Dan Keris telah diakui oleh organisasi dunia yaitu UNESCO, seperti seni Batik dan Wayang.

Jero Wacik juga sangat bangga, atas karya sebuah Buku tentang Perkerisan dengan judul  KERIS OF THE WORLD, sebuah dokumentasi keris kedalam media, dan menurutnya dokumen tersebut merupakan langkah awal  apabila kita hendak meneruskan dan mengaplikasikan pengetahuan tentang keris kepada para generasi  penerus kita, dengan dokementasi yang lengkan dan beragam tersebut, maka proses alih pengetahuan dan proses menumbuhkan kebanggaan dan kecintaan pada penerus bangsa terhadap kekayaan budaya bangsa, menjadi lebih mudah, paparnya.

Sementara Ketua Panitia yang juga Sekjen Panji Nusantara, Toni Junus menjelaskan, bahwa  keris merupakan warisan budaya yang membawa pesan-pesan luhur dari para empu-empu, yang dapat diinterpretasikan dari segala aspek. "Di masa yang akan datang, merupakan sebuah tanggung jawab untuk terus merawat dan mengkaji keris sepuh sambil tetap menciptakan keris muda".

Dalam kagiatan kali ini dipamerkan keris Perjuangan maupun Keris Kamardikan, sebuah karya Keris masa Kerajaan maupun karya baru para Empu, setelah Indonesia Merdeka, masyarakat umum dapat menyaksikan hingga 8 Juni 2010, bahkan para kolektor yang ingin membeli/mengoleksi, juga dapat  hadir di Galeri Nasional, karena panitia juga menggelar bursa Keris, dan masyarakat pengunjung juga bisa mengikuti  berbagai kegiatan tentang perkerisan, seperti Seminar, Teatrikal Keris, Pameran, Peluncuran Buku hingga pemberian Penghargaan Keris/Keris Award, papar Toni Junus.

Sekjen Sekretariat Nasional Perkerisan Indonesia (SNKI), KPA Wiwoho Basuki Tjokrodiningrat, Msc juga berharap dengan Pengukuhan oleh UNESCO bahwa Keris sebagai Karya Agung Warisan Kemanusiaan untuk seluruh bangsa di dunia, merupakan kehormatan bagu bangsa Indonesia, dan sekaligus mengisyaratkan tanggung jawab kita sebagai pewaris dan pengawal mahakarya tinggalan leluhur yang sekarang telah menjadi milik dunia.

Dan kegiatan pemeran akbar Keris For The Wold 2010 ini, adalah bukti nyata masyarakat perkerisan Indonesia, dalam melestarikan dan mengembangkan keris, sebagaimana yang di amanatkan dalam deklarasi UNESCO, oleh sebab itu dirinya juga berharap melalui pameran akbar ini, akan mampu menyumbangkan pemikiran dan karya seni, serta meningkatkan wawasan dan pemahaman keris sebagai karya budaya yang adhiluhung kepada masyarakat secara luas, papar KPA Wiwoho Basuki Tjokrodiningrat, Msc.
Readmore »

Museum Pusaka, Tingkatkan Kunjungan Museum Dengan Lomba Baca Puisi



Dalam mensukseskan program Festival Museum Nusantara yang dicanangkan Pengelola Taman Mini Indonesia Indah, Museum Pusaka TMII pada Sabtu dan Minggu (12/6) menggelar lomba Baca Puisi, acara tersebut dibuka secara resmi oleh Koordinator Museum-museum TMII, Djoko Budiyono.

Seusai membuka acara pada para wartawan Djoko Budiyono mengaku, dengan lomba baca Puisi Perjuangan, kita berharap mereka dapat lebih memahami akan senibudaya Indonesia, kegiatan ini bukan saja merupakan wujud sinergi kebijakan Pemerintah dengan TMII, tetapi juga upaya mengisi anak-anak dengan ilmu serta budaya luhur, sebagai orang tua, kita dituntut untuk bisa mengisi jiwa anak-anak dengan hal-hal yang baik.

Kegiatan di ibukota Jakarta, yang penuh dengan kehidupan yang keras, sangat langka dalam kegiatan seperti ini, oleh sebab itu sebagai orang tua, kita harus mampu mengisi jiwa anak dengan nilai-nilai tradisi yang adiluhung, agar mereka tidak terpengaruh dengan budaya asing, yang tidak sesuai dengan budaya bangsa kita, yang Batak harus bangga sebagai orang Batak, yang Bugis juga harus bangga dengan bugisnya, yang Sunda juga harus mengetahui sastra sunda yang adhiluhung, ibarat tanaman harus inget pada akarnya, kalau saat Tsunami di Pangandaran pohon kelapa tidak ada yang rubuh, maka kita juga harus kuat seperti pohon kelapa yang kokoh karena akarnya.

Tahun Kunjungan Museum yang sudah dicanangkan, taklepas dari peran almarhum Ibu Tien Soeharto, yang saat itu merintis mendirikan Museum di TMII satu persatu, dan kini sudah berdiri 17 Museum di areal wisata taman mini, Museum sebagai wahana pelestarian budaya dan pengenalan budaya, kita gembira beberapa waktu lalu, Garuda juga telah berpartisipasi dengan pengecatan kembali Pesawat di Museum Transportasi, demikian juga PT Pal yang telah menyumbangkan koleksi replika Kapal, dan kita berharap akan lebih banyak lagi BUMN maupun Perusahaan lain yang peduli pada Museum, karena anak-anak sangat membutuhkan informasi yang baik dan benar terhadap keberadaan Museum, papar Djoko Budiyono.

Sementara Ka Museum Pusaka, Pujiono Sukarno, juga menambahkan, bahwa dengan kegiatan ini, kita ingin mengajak para pejalar SMP dan SMA/K untuk mengunjungi museum, sesuai program yang sudah dicanangkan TMII, dengan wajib kunjung museum bagi siswa-siswi. Jumlah peserta yang mewakili sekolah yang berpartisipasi dalam kegiatan Lomba Baca Puisi, berjumlah 81 orang, mereka akan berlomba memperebutkan Tropy kejuaraan, Sertifikat dan Uang pembinaa.

Sementara menanggapi himbauan Menbudpar agar seluruh Hotel di Indonesia memasang hiasan Wayang, Batik dan Keris, Pujiono Sukarno mengaku bahwa di Museum Pusaka juga menyediakan berbagai jenis Keris dari berbagai daerah, oleh sebab itu dirinya menghimbau agar para pemilik dan pengelola Hotel untuk dapat mengunjugi Museum Pusaka, kita menyediakan dengan harga yang kompetatif, dan dengan kualitas yang baik, disini tersedia Keris yang berusia ratusan tahun, semua asli karya Empu dari berbagai daerah se-Nusantara, bagi Kolektor silahkan datang ke Museum Pusaka, ajaknya.

Readmore »

3 Mahasiswa STP Trisakti Belajar di University of Songkla Thailand



Menindaklanjuti kerjasama antara Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Trisakti dengan University of Songkla Thailand, serta didukung dengan program Beasiswa dari Kementrian Pendidikan Nasional, pada Jumat (11/6), STP Trisakti kembali mengirimkan tiga orang Mahasiswa untuk belajar ke University of Songkla Thailand.

Menurut Ketua STP Trisakti, Djoko Soedibyo, SE.MM.Ph.D dalam jumpa Pers yang juga didampingi International Program Manager STP Trisakti, Bondan Pambudi, SST menegaskan, bahwa ketiga mahasiswa yaitu, Peter Sebastian, Evelyn Kirana dan Kevin Kowara, adalah Mahasiwa yang juga merangkap sebagai Duta Pariwisata Indonesia, oleh sebab itu kita berharap mereka disamping menimba ilmu juga mampu mempromosikan potensi wisata di Indonesia, oleh sebab itu STP Trisakti juga telah membekali mereka dengan berbagai keahlian dalam membatik, bermain Angklung dengan lagu-lagu daerah serta beberapa Tari Tradisional daerah Yogyakarta, sehingga dalam setiap kesempatan mereka diharapkan akan mampu mempersembahkan beberapa seni budaya daerah Indonesia serta menyajikan masakan tradisional pada masyarakat Thailand,sehingga mereka akan tertarik untuk berkunjung ke Indonesia.

Pada ketiga Mahasiswa, Djoko Soedibyo juga meminta agar mereka bisa menunjukkan jatidiri bangsa, sebagai bangsa yang sopan, ramah dan berbudaya, tunjukkan wajah-wajah periang dan murah senyum, sebagaimana orang-orang pariwisata yang selalu melayani dengan baik, karena berada di negara orang, pandai-pandailah mengatur dirisendiri, doa orang tua sangat penting, dan jangan lupa untuk senantiasa beribadah, belajarlah yang banyak, kenapa Thailand pariwisatanya bisa lebih maju.
Dalam program ini diakuinya STP Trisakti tidak bisa berjalan sendiri, namun telah dibantu Pemerintah (Kemendiknas), kalau di Thailand ada yang ingin belajar bahasa Indonesia, ya... ajarilah mereka, jaga kesehatan dan belajarlah dengan baik, ungkapnya saat melepas tiga mahasiswa STP Trisakti ke Thailand tersebut.

Hal senada juga diungkapkan Koordinator Beasiswa Unggulan Kemendiknas, DR AB Susanto, M.Sc, bahwa pengiriman mahasiswa ke beberapa negara luar, adalah upaya Pemerintah dalam merangsang serta menstimulus perguruan tinggi, untuk mencapai world class university or institute, dan dalam mewujudkan WCU tersebut, kita juga menerima mahasiswa asing untuk belajar di Indonesia, seperti di STP Trisakti ini, kalau beberapa waktu lalu STP Trisakti juga telah menerima kiriman tiga orang mahasiswa dari Thailand, dan kini mengirim ke Thailand juga tiga orang, ini berarti bersifat resi lokal, dan tahapan dari wold class university tersebut, salahsatunya adalah transfer kredit sistem, jadi selama 6 bulan mereka akan mengambil mata kuliah yang diakui nantinya di Kurikulum di STP Trisakti, sehingga dengan telah tercapainya WCU tersebut, diharapkan kedepan akan lebih banyak lagi, mahasiswa asing, untuk belajar ke Indonesia, khususya di STP Trisakti.

Di Kemendiknas saat ini sebenarnya ada dua yang bertanggung jawab yang mendukung program ini, yaitu di Direktorat Akademis Dikti dan di Koordinator Beasiswa Unggulan, biro Perencanaan dan kerjasama luar negeri, kalau sudah mencapai world class university or institute, meskipun masih ada kendala (belum adanya Visa Mahasiswa) namun diharapkan akan lebih banyak lagi mahasiswa asing belajar di Indonesia, dan mudah-mudahan kajian tentang pariwisata Indonesia akan lebih maju lagi.

Program kerjasama tingkat Asean ini juga disebut MIT Program, merupakan kerjasama Malaysia – Indonesia dan Thailand, dari program ini juga diharapkan dapat terus berkembang dengan seluruh negara Asean, oleh sebab itu pelajarilah ilmu-ilmu yang belum ada di Indonesia, mata kuliah/kurikulum apa yang baik untuk bisa diterapkan di Indonesia, pelajarilah yang menarik menurut anda, kompetensi apa yang harus dicapai mahasiswa Thailand khususnya dibidang Pariwisata, beradaptasilah dengan masyarakat Thailand agar lebih diterima masyarakat di sana, kalau perlu setelah anda puang dari Thailand, sudah mampu berbahasa Thailand, pinta DR AB Susanto, MSc.


Readmore »

Sudin Dikdas Jaktim Himbau Kepsek Razia HP Siswa



Dalam mengantisipasi adanya pornografi dikalangan siswa-siswi, disela acara sosialisasi Penerimaan Anak Didik Baru, yang digelar di Asrama Haji Jumat (11/6), Kasudin Dikdas Kota Administasi Jakarta Timur, Drs H Zaenal Abidin, Mpd meminta pada seluruh Kepala Sekolah SD dan SMP untuk melakukan penertiban HP dikalangan siswa.

Saat ini anak kelas 3 SD sudah menggenggam HP disekolah, belum lagi diera global saat ini, gambar maupun film porno mudah di akses serta dipindahkan ke HP melalui internet, sementara untuk mendidik anak disekolah adalah tanggung jawab para guru, oleh sebab itu kita harus mampu merespon perkembangan tehnologi saat ini, bagaimana kita bisa memberikan pengertian yang baik pada anak maupun orang tua siswa itu sendiri.

Kita harus terus melakukan koordinasi, jangan sampai tehnologi informasi dan komunikasi yang sebenarnya baik untuk pendidikan, namun disalahgunakan anak didik, oleh sebab itu perlu adanya penertiban HP para siswa-siswi, kalau ditemukan adanya gambar serta film porno, maka harus dilakukan langkah yang tepat, dengan menghapus gambar tersebut, serta memanggil orang tua murid, dan anaknya harus diberikan bimbingan aqlak yang baik dan benar, tegasnya.

Sementara saat disinggung akan nilai dan jumlah kelulusan siswa SD dan SMP diwilayah Jakarta Timur, H Zaenal Abidin mengaku sedikit lega, meskipun masih ada siswa yang tidak lulus, namun angka kelulusan untuk tingkat SD sudah mencapai 99,91%, dan untuk SMP, 99,82%, dan untuk siswa SMP yang tidak lulus, diharapkan dapat menyelesaikan kelulusan dengan paket B, dan tahun depan kita berharap keberhasilan siswa akan semakin meningkat, kalau bisa 100% siswa bisa lulus, harapnya.

Pada para Kepala Sekolah serta Pengawas pendidikan, Kasudin Dikdas juga menekankan, agar semua sekolah mengadakan kegiatan ekstra kurikuler Kepramukaan, karena dengan mereka mengikuti kegaitan Kepramukaan, maka kemandirian anak, serta pembentukan aqlak serta kepemimpinan akan semakin baik, demikian juga saat menyanyikan lagu Indonesia Raya, semua harus bersikap yang benar, dan untuk menggugah semangat nasionalisme serta mengurangi ketegangan seusai belajar, paling tidak dalam seminggu, anak-anak harus menyanyikan Lagu-lagu Perjuangan, sebelum meninggalkan kelas, dan untuk melatih keberanian anak didik, biasakan anak-anak tunjuk jari serta berbicara didepan teman-temannya, pinta Drs H Zaenal Abidin, Mpd.
Readmore »

“BALE – BALE”, Obrolan Santai TVRI Nuansa Betawi



Kalau kita mendengar kata Bale-bale, maka kita akan teringat minuman teh/kopi serta makanan kecil, untuk bersantai di depan rumah, demikian juga acara “Bale-bale”, yang disajikan TVRI Jakarta, yang diputar setiap hari Senin dan Jumat jam 18.00 s/d 19.00 wib, merupakan acara Obrolan santai membahas berbagai permasalahan di ibukota Jakarta, dengan dialog bahasa Betawi serta diselingi dengan musik Keroncong.

Menurut Pengasuh/presenter acara Bale-bale, yang juga Penyanyi serta Pendiri Keroncong Bandar Jakarta, Drs H Yoyo Muchtar, Bale-bale bagi warga Jakarta merupakan sarana yang unik, karena mulai dari aktifitas keluarga seperti menyaingi/memotong-motong sayur, istirahat waktu senggang hingga menerima tamu, hingga pemecahan masalah lingkungan sekitar warga Betawi seringkali dilakukan di Bale-bale, dan kegiatan apasaja dalam keluarga Betawi sering dilakukan di Bale-bale, bahkan kalau laki-laki pulang kemaleman tidak dibukai pintu, bisa tidur di Bale-bale, dan sebenarnya bukan saja di Betawi namun di Sunda dan Jawa juga memiliki Bale-bale (Lincak).

Bahasa yang digunakan sebenarnya bahasa Melayu Betawi, atau lebih dikenal dengan bahasa Betawi Tengah, suatu bahasa cikal bakal bahasa Indonesia, dan kini sudah digunakan oleh seluruh bangsa Indonesia saat ini, selingan musik Keroncong juga mampu membuat suasana obrolan lebih santai dan sejuk, bahkan kita juga bersyukur dari masyarakat Keroncong juga mendukung acara Bale-bale dalam Komunitas facebook Bale-bale.

Bale-bale juga akan membahas berbagai sisi masyarakat Betawi, dari sisi sosial dan budaya, dimana untuk Budaya dibahas setiap hari Jumat dan untuk membahas masalah sosial dan ekonomi pada hari Senin, untuk pembicara kita juga menampilkan beberapa pejabat Pemda DKI, LSM, Ormas, dan kedepan kita juga ingin mengajak pembicara dari tokoh dan Pemkab/Pemkot dari Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi, karena masalah Jakarta juga taklepas dari masalah Bodetabek.

Diakuinya dalam mengajak para Pejabat Pemda DKI (Kepala Dinas) untuk berdialog dan berinteraksi langsung dengan masyarakat di acara Bale-bale cukup sulit, padahal masyarakat sangat membutuhkan informasi yang baik dan benar, seperti masalah kebakaran, masalah Sampah, Banjir dan masalah lain, mereka mengaku tidak memiliki waktu padahal mereka adalah pelayan masyarakat, kita juga bersyukur atas resmpon warga Jakarta dan sekitarnya pada acara Bale-bale, karena sering banyaknya warga yang menghubungi lewat telpon, kita tidak bisa menjawab semuanya. Kami juga berterimakasih pada penonton setia acara Bale-bale, yang saat ini juga sudah memiliki komunitas di facebook Bale-bale, ungkapnya
Readmore »

Dies Natalis STIE TN, Undang SMA/K Ikuti Berbagai Lomba


Dalam memeriahkan Dies Natalis Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Tunas Nusantara (STIE TN), yang berlokasi di jalan Budhi No.21 Cawang Jakarta Timur, Badan Eksekutif Mahasiswa STIE TN mengundang beberapa sekolah SMA/K dan MA, untuk mengikuti berbagai perlombaan olahraga dan kerohanian.


Menurut panitia acara yang juga Ketua Majelis Permusyawaratan Mahasiswa STIE TN, Bayu Surya Adinegara, bahwa untuk lomba Kerohanian, pihaknya akan menggelar lomba cerdas cermat tentang wawasan dan pengetahuan keagamaan, sementara dibidang olahraga akan digelar lomba Catur, Tenis Meja dan Bulu Tangkis, hal tersebut guna memberikan tempat bagi para siswa SMA/K yang gemar berolahraga agar dapat menyalurkan keahlianya dengan benar, melalui iven lomba.

Dalam menunjang acara tersebut, panitia juga akan menggelar acara bazar berbagai produk kerajinan, busana dan makanan tradisional, dan juga akan digelar berbagai kesenian seperti Vokal Grub, Tari-tarian, Musik Anak Jalanan dan Orgen Tunggal, dalam kesempatan tersebut panitia juga akan memberikan santunan pada Anak Yatim Piatu, khususnya dari masyarakat yang tinggal disekitar Kampus STIE TN.

Tak ketinggalan para Alumni dari empat angkatan juga akan diundang hadir, dalam acara khusus “Reoni Akbar”, dalam acara puncak Dies Natalis, guna membangun rasa kebersamaan sesama alumni STIE TN, kita ingin membangun database alumni, dan kita juga ingin lebih meningkatkan peran alumni untuk terus membangun almamater STIE TN, dan kita berharap mereka akan punya kontribusi yang baik terhadap seluruh aktifitas akademik maupun kepada adik-adik yuniornya.

Seluruh lomba yang digelar mulai Juli dan Agustus 2010, akan digelar di Aula Kampus, sementara Reoni Akbar akan digelar di Hotel Bumi Wiyata Depok, dan kita berharap seluruh alumni STIE TN akan turutserta, papar Bayu.
Readmore »

Artis Ibukota Diterpa Kasus Vidio Porno


Lagi video hot mirip artis beredar di internet. Kali ini menimpa pasangan Ariel dan Luna Maya. Adegan syur itu mirip dengan kedua pasangan tersebut.

Video yang kabarnya stok lama itu tentu saja membuat heboh banyak orang.  Video berkisar 6 menitan itu beredar Kamis (3/6/2010) malam yang dimulai dari postingan facebook, twitter, serta obrolan di forum online.

Luna Maya saat dikonfirmasi wartawan dan infotainment membantah bahwa pelaku dalam video tersebut adalah dirinya. Bahkan presenter 'Dahsyat' itu mengatakan bahwa video tersebut adalah sebuah fitnah terhadap dirinya.

Apa pun yang diucapkan Luna, kini video tersebut menjadi pembicaraan menarik banyak orang. Terutama para pengguna jejaring sosial.

Belum kelar teka-teki video porno mirip Ariel 'Peter Pan' dan Luna Maya, muncul lagi video porno mirip Ariel dan Cut Tari. Kabarnya bahkan masih ada puluhan video serupa. Wah!

Beberapa hari belakangan ini, Ariel memang menjadi buah bibir. Tak hanya di jejaring sosial saja menjadi trending topic, di hampir semua warung makan atau cafe yang menjadi pembicaraan sudah hampir pasti seputar video hot mirip vokalis 'Peterpan' ini.

Apalagi hampir semua media getol gencar memberitakan skandal yang menghebohkan ini. Sampai-sampai isu di DPR mengenai dana aspirasi untuk daerah pemilihan Rp 15 Miliar seolah redup ditelan bumi.

Belum diketahui siapa penyebar dari video tersebut. Diduga dua video porno yang pemerannya mirip dengan Luna Maya dan Cut Tari itu berasal dari harddisk external milik vokalis band Ariel Peterpan yang hilang. Kabarnya bahkan di dalam harddisk tersebut masih ada puluhan video porno yang diperankan mirip Ariel dan artis-artis perempuan Indonesia lainnya.

Beberapa artis yang digosipkan adalah mirip dengan Bunga Citra Lestari dan Aura Kasih. Namun melalui managernya, BCL membantah gosip tersebut. Sesama artis saat diwawancarai media ikut prihatin atas musibah yang menimpa rekannya itu.

Yang pasti dampak dari video tersebut sudah tampak nyata. Iklan sabun yang dibintangi Ariel dan Luna sudah ditarik. Billboard yang memasang wajah Luna dan Ariel pun diturunkan.  Luna pun harus cuti dari pekerjaannya sebagai presenter acara Dahsyat.

Ingin mendiskusikan video porno mirip Ariel, Luna Maya dan Cut Tari? Segera bergabung di detikForum detik ini juga.
Readmore »

Drs H Rusli Habibie : Pelayanan Kesehatan, Pendidikan dan Kesejahtaraan Rakyat, Prioritas Pembangunan Gorut




Disela-sela acara Musrenbang yang digelar di Jakarta beberapa waktu lalu, Bupati Gorontalo Utara, Drs H Rusli Habibie menegaskan, bahwa sebagai daerah pemekaran yang baru berusia 3 tahun, Gorontalo Utara masih banyak membutuhkan fasilitas yang dibutuhkan masyarakat, dari 6 Kecamatan yang ada yang memiliki Indek Pembangunan Masyarakat (IPM) tinggi cuma satu kecamatan, sementara 5 Kecamtan lain, IPM masih rendah, dimana baik dibidang Kesehatan, Pendidikan dan Kesejahteraan masyarakat masih rendah, sehingga pihaknya kini lebih memfokuskan pada pembangunan peningkatan sumber daya manusia melalui pendidikan, meningkatkan derajat kesehatan seperti Puskesmas dan penurunan angka kemiskinan dan pengangguran.

Dalam peningkatakan pendidikan, saat ini Pemda Gorontalo Utara terus meningkatkan infrastruktur pendidikan seperti Gedung Sekolah maupun peningkatan kualitas guru, serta memberikan fasilitas khususnya pada guru tidak tetap, selama ini gaji PTT masih rendah, oleh sebab itu tahun ini sudah dinaikan sesuai dengan UMP Gorontalo, dari 200 ribu/bulan menjadi 600 ribu/bl, sementara untuk Kepala Sekolah, Pengawas pendidikan kita berikan fasilitas kendaraan roda dua, sehingga diharapkan mereka akan lebih mudah melaksanakan aktifitas pendidikan di sekolah-sekolah.

Melalui dana DAK pemda Gorut terus meningkatkan fasilitas pendidikan seperti laboratorium dan perpustakaan, mulai dari SD, SMP hingga SMA/K, Pemda juga memberikan bantuan pada SMK kelautan dan perikanan serta SMK umum, agar dapat melahirkan generasi yang trampil dibidang kelautan dan perikanan, demikian juga bantuan bagi sekolah Madrasyah, termasuk pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).

Untuk pelayanan kesehatan, Pemda Gorut telah meningkatkan kualitas pelayanan, dimana Puskesmas biasa telah ditingkatkan menjadi Puskesmas Rawat Inap, sehingga pasien yang ada di Kecamatan dapat dirawat inap di Puskesmas, namun apabila memang harus dibawa ke Rumah Sakit Umum, Puskesmas akan membawanya untuk di rujukan ke RSU. Masalah tenaga medis di Gorontalo Utara memang masih kurang, dimana waktu penerimaan CPNS ternyata minat dokter di Gorut masih kurang, sehingga tidak terisi, namun demikian pihaknya telah memperoleh bantuan dokter PTT, dari Depkes, sehingga ada dokter tidak tetap yang berpraktek dua tahun, kita berharap Universitas Gorontalo akan membukan Fakultas Kedokteran, maka Pemda Gorut akan mengirimkan mahasiswa melalui beasiswa untuk belajar, dan kalau sudah selesai agar pulang ke daerah membantu warga Gorontalo Utara, namun untuk perawan Pemda sudah mengirimkan 30 orang putra-putri Gorontalo Utara untuk belajar, dengan beasiswa, sehingga setelah lulus mereka dapat bekerja di Puskesmas yang ada, papar Rusli Habibie.
Readmore »

STP TRISAKTI Gelar Dies Natalis Ke 41, Berikan Penghargaan Dosen dan Karyawan


Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti (STP Trisakti), sebagai Lembaga Penyelenggara Pendidikan Profesional dibidang Kepariwisataan yang unggul, dan bertaraf Internasional, pada Rabu (2/6) menggelar acara Dies Natalis ke 41, acara yang juga diisi orasi Ilmiah oleh Prof Murdijati Gardjito tersebut, juga diisi dengan acara Penyerahan Beasiswa dan Pemberian Penghargaan pada Dosen dan Karyawan yang telah bekerja selama 25, 20, 15, 10 dan 5 tahun.

Ketua STP Trisakti Djoko Soedibyo, SE.MM.Ph.D, mengaku, bahwa sesuai dengan misi STP Trisakti, pihaknya kini terus berupaya membangun kerjasama dengan institusi pendidikan tinggi nasional dan internasional secara selaras, serta membangun kerjasama dengan dunia usaha, khususnya dibidang Kepariwisataan. Dan bersamaan dengan acara Dies Natalis ke 41 kali, pihaknya juga melakukan penandatanganan dengan Hotel Solo dan Program Pasca Sarjana Universitas Gajahmada, karena saat ini di program Pasca UGM tersebut sudah memiliki Program S3 untuk kepariwisataan, oleh sebab itu pihaknya terus membangun kerjasama yang baik.

Sementara pemberian penghargaan pada karyawan yang sudah bekerja selam  25, 20, 15, 10 dan 5 tahun, adalah sebagai bentuk ucapan terimakasih atas pengabdiannya selama ini, dalam upaya bersama-sama membangun STP Trisakti menjadi Perguruan Tinggi Pariwisata Berjiwa Nasional dan Bertaraf Internasional, serta Pusat Pengembangan Ilmu Kepariwisataan di tanah air, bagaimana kedepan kita terus bersama-sama mengelola sistem Pendidikan Tinggi yang Tepat Guna. Dan menemukan hal-hal baru melalui Bidang Ilmu Kepariwisataan, Teknologi, Seni dan Budaya untuk Disumbangsihkan dalam Meningkatkan Taraf Hidup Bangsa Indonesia .

Saat ini STP Trisakti juga memiliki banyak usaha binaan, baik dibidang Pariwisata dan usaha Kuliner, di daerah Kampung Bali Tanah Abang, Gunung Salak Bogor, Sumedang, Cirebon, Sukabumi, Garut dan daerah lain, dengan mengembangkan produk makanan lokal, menjadi produk yang mampu bersaing dengan makanan lain, untuk dipasok/dipasarkan ke daerah lain, khususnya Jakarta, STP Trisakti bukan saja membantu cara mengolah, peningkatan mutu dan tehnologi pengolahan serta membantu pemasaran produk makanan yang dihasilkan, hal tersebut sesuai dengan program pembinaan masyarakat di STP Trisakti, bahkan untuk mahasiswa baru, selalu kita ajak mereka untuk melakukan kegiatan sosial, ketengah masyarakat, papar Djoko Soedibyo.

Dalam Orasi ilmiahnya, Prof Murdjati Gardjito mengambil tema Kuliner Nusantara “Signature” Pariwisata Indonesia , Mungkinkah ?, dimana orasi ilmiah tersebut banyak mengangkat akan anekaragam kuliner nusantara yang beraneka ragam, belum lagi bahan makanan baik tanaman sumber karbohidrat, sumber lemak, sayuran, kacang-kacangan, buah-buahan maupun rempah-rempah yang kesemuanya dapat diperoleh dengan mudah, sehingga mampu menjadikan keragaman hidangan maupun variasi yang tidak terbatas jumlahnya.

Hal tersebut merupakan kekuatan tersembunyi dalam masyarakat yang tidak pernah terungkap, dalam membangun ketahanan pangan bangsa, ini menjadi tantangan bagi seluruh penyelenggara wisata, untuk dapat menjadikan produk makanan, sebagai daya tarik wisata, bahwa kuliner nusantara mampu menjadi raja kuliner dunia, dan saya yakin STP Trisakti yang kini telah berusia hampir setengah abad, akan mampu mengibarkan bendera paling depan, dalam menjadikan keistimewaan pariwisata Indonesia melalui eksotika kuliner nusantara, pinta Prof Murdjati Gardjito.
Readmore »

 

SEL SURYA

SEL SURYA