Mendengar kata Raden Saleh, maka kita akan teringat Seniman terbaik Indonesia yang namanya sudah dikenal seantero jagad, karana karya-karya Pelukis pada masa penjajahan Belanda yang memiliki nama lengkap Raden Saleh Syarif Bustaman yang lahir pada 1807 tersebut, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, perlu menggali sampai sejauhmana kiprahnya masa itu, baik di Indonesia maupun saat tinggal di Negara Belanda.
Gubernur DKI Jakarta, H Fauzi Bowo dalam sambutan saat membuka seminar tersebut menegaskan, bahwa seminar ini merupakan salah satu sarana untuk memperoleh informasi mendalam dari seorang Raden Saleh. Untuk ide penyelenggaran seminar itu sendiri, Fauzi Bowo mengakui berawal dari obrolannya dengan seniman Sardono W Kusumo dan Slamet Rahardjo. "Ketika itu ide menggelar seminar terlontar setelah Sardono W Kusumo mempertanyakan, kenapa Raden Saleh tidak pernah dijadikan bahan diskusi dan seminar. Padahal, ia adalah pionir seni modern tanah air," ungkap Fauzi.
Fauzi Bowo berharap, lewat seminar gambaran perjalanan hidup Raden Saleh semasa di Eropa danIndonesia berikut karyanya bisa diketahui. Selain itu mampu menjadi pembuka jalan agar di kemudian hari ada seminar serupa bagi seniman besar negeri ini. Tak hanya itu, pihaknya juga berharap mempunyai solusi untuk memugar rumah Raden Saleh yang kini telah menjadi aula RS PGI Cikini itu, papar bang Foke.
hal senada juga diungkapkan Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta, Arie Budhiman, bahwa Raden Saleh merupaka sosok seniman besar yang dimiliki bangsa Indonesia, walaupun fakta-faktanya belum banyak yang mengetahui, secara persis hasil karyahnya yang sebenarnya hanya tentang lukisan, tetapi juga karya Arsitek mupun seni lainnya, oleh sebab itu melalui seminar ini, Pemerintah DKI Jakarta bersama para Pakar sejarah, ingin menggali lebih jauh kiprah beliau, dan hasilnya kita harapkan akan menambah kasanah ilmu, baik dibidang seni maupun sejarah bangsa.
Fauzi Bowo berharap, lewat seminar gambaran perjalanan hidup Raden Saleh semasa di Eropa dan
hal senada juga diungkapkan Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta, Arie Budhiman, bahwa Raden Saleh merupaka sosok seniman besar yang dimiliki bangsa Indonesia, walaupun fakta-faktanya belum banyak yang mengetahui, secara persis hasil karyahnya yang sebenarnya hanya tentang lukisan, tetapi juga karya Arsitek mupun seni lainnya, oleh sebab itu melalui seminar ini, Pemerintah DKI Jakarta bersama para Pakar sejarah, ingin menggali lebih jauh kiprah beliau, dan hasilnya kita harapkan akan menambah kasanah ilmu, baik dibidang seni maupun sejarah bangsa.
Sementara menanggapi akan upaya Pemda DKI untuk memperbaiki kediaman Raden Saleh yang berada dilingkungan RS PGI Cikini ini, Arie Budhiman mengaku siap membantu, namun demikian dana yang dibutuhkan tidaklah sedikit, oleh sebab itu perlu dukungan dari semua pihak, dan Pemda DKI akan memfasilitasinya, kita juga berharap lembaga-lembaga dunia juga dapat membantunya, karena Raden Saleh bukan saja tokoh nasional, tetapi juga tokoh dunia, melalui karya seni dan perannya dalam memajukan seni lukis dunia, karena Raden Saleh juga pernah mengajar di beberapa Negara Eropa,
Sementara kediaman Raden Saleh di masa lalu itu, kini merupakan bangunan cagar budaya (BCB). Untuk itu, pihaknya berkepentingan memelihara, mengembangkan, dan memanfaatkan untuk kegiatan positif dalam memajukan dunia pariwisata, kebudayaan, dan seni di Tanah Air, khususnya di ibukota Rektor IKJ, Wagiono Sunarto, menambahkan,bahwa kegiatan seminar ini selain dalam rangka Dies Natalis kampus itu ke-40, juga untuk memperingati 200 tahun wafatnya Raden Saleh. "Penyelenggaraan seminar dimaksudkan untuk mengeksplorasi dan mengkaji kembali peran dan kontribusi yang diberikan seorang Raden Saleh bagi kemajuan seni, budaya, ilmu pengetahuan, secara lintas perspektif dan disiplin," tandasnya.
0 komentar:
Posting Komentar