Menbudpar Buka Pameran KERIS FOR THE WORLD 2010




Bertempat di Galeri Nasional Indonesia, mulai 3 hingga 8 Juni, Komunitas Penggemar, Pembuat,  Kolektor dan pemerhati Keris,  melakukan kegiatan sosialisasi Keris, acara tersebut juga dalam rangka program revitalisasi dan konservasi Keris, dan acara yang digelar dengan tema  KERIS FOR THE WORLD 2010 (Keris Untuk Dunia 2010) tersebut dibuka secara resmi oleh Menteri Kebudayaan dan Pariwisata, Ir Jero Wacik, SE.

Dalam sambutanya, Menbudpar merasa bangga, atas upaya yang dilakukan oleh panitia, yang telah bersama-sama melestarikan dan mengembangkan Keris, sebagai warisan budaya bangsa Indonesia, karena Keris merupakan karya agung, yang memiliki berbagai kedudukan di masyarakat sebagai seni rupa yang indah, simbol darisebuah status, pelengkap dari sebuah acara dan sebagainya, kita patut bersyukur, karena telah dikaruniai beragam kekayaan budaya yang tidak penah mati, dan bukan saja menjadi kebanggan bangsa Indonesia, namun juga kebanggaan masyarakat dunia. Dan Keris telah diakui oleh organisasi dunia yaitu UNESCO, seperti seni Batik dan Wayang.

Jero Wacik juga sangat bangga, atas karya sebuah Buku tentang Perkerisan dengan judul  KERIS OF THE WORLD, sebuah dokumentasi keris kedalam media, dan menurutnya dokumen tersebut merupakan langkah awal  apabila kita hendak meneruskan dan mengaplikasikan pengetahuan tentang keris kepada para generasi  penerus kita, dengan dokementasi yang lengkan dan beragam tersebut, maka proses alih pengetahuan dan proses menumbuhkan kebanggaan dan kecintaan pada penerus bangsa terhadap kekayaan budaya bangsa, menjadi lebih mudah, paparnya.

Sementara Ketua Panitia yang juga Sekjen Panji Nusantara, Toni Junus menjelaskan, bahwa  keris merupakan warisan budaya yang membawa pesan-pesan luhur dari para empu-empu, yang dapat diinterpretasikan dari segala aspek. "Di masa yang akan datang, merupakan sebuah tanggung jawab untuk terus merawat dan mengkaji keris sepuh sambil tetap menciptakan keris muda".

Dalam kagiatan kali ini dipamerkan keris Perjuangan maupun Keris Kamardikan, sebuah karya Keris masa Kerajaan maupun karya baru para Empu, setelah Indonesia Merdeka, masyarakat umum dapat menyaksikan hingga 8 Juni 2010, bahkan para kolektor yang ingin membeli/mengoleksi, juga dapat  hadir di Galeri Nasional, karena panitia juga menggelar bursa Keris, dan masyarakat pengunjung juga bisa mengikuti  berbagai kegiatan tentang perkerisan, seperti Seminar, Teatrikal Keris, Pameran, Peluncuran Buku hingga pemberian Penghargaan Keris/Keris Award, papar Toni Junus.

Sekjen Sekretariat Nasional Perkerisan Indonesia (SNKI), KPA Wiwoho Basuki Tjokrodiningrat, Msc juga berharap dengan Pengukuhan oleh UNESCO bahwa Keris sebagai Karya Agung Warisan Kemanusiaan untuk seluruh bangsa di dunia, merupakan kehormatan bagu bangsa Indonesia, dan sekaligus mengisyaratkan tanggung jawab kita sebagai pewaris dan pengawal mahakarya tinggalan leluhur yang sekarang telah menjadi milik dunia.

Dan kegiatan pemeran akbar Keris For The Wold 2010 ini, adalah bukti nyata masyarakat perkerisan Indonesia, dalam melestarikan dan mengembangkan keris, sebagaimana yang di amanatkan dalam deklarasi UNESCO, oleh sebab itu dirinya juga berharap melalui pameran akbar ini, akan mampu menyumbangkan pemikiran dan karya seni, serta meningkatkan wawasan dan pemahaman keris sebagai karya budaya yang adhiluhung kepada masyarakat secara luas, papar KPA Wiwoho Basuki Tjokrodiningrat, Msc.

0 komentar:

Posting Komentar

 

SEL SURYA

SEL SURYA