Kalau kita mendengar kata Bale-bale, maka kita akan teringat minuman teh/kopi serta makanan kecil, untuk bersantai di depan rumah, demikian juga acara “Bale-bale”, yang disajikan TVRI Jakarta, yang diputar setiap hari Senin dan Jumat jam 18.00 s/d 19.00 wib, merupakan acara Obrolan santai membahas berbagai permasalahan di ibukota Jakarta, dengan dialog bahasa Betawi serta diselingi dengan musik Keroncong.
Menurut Pengasuh/presenter acara Bale-bale, yang juga Penyanyi serta Pendiri Keroncong Bandar Jakarta, Drs H Yoyo Muchtar, Bale-bale bagi warga Jakarta merupakan sarana yang unik, karena mulai dari aktifitas keluarga seperti menyaingi/memotong-motong sayur, istirahat waktu senggang hingga menerima tamu, hingga pemecahan masalah lingkungan sekitar warga Betawi seringkali dilakukan di Bale-bale, dan kegiatan apasaja dalam keluarga Betawi sering dilakukan di Bale-bale, bahkan kalau laki-laki pulang kemaleman tidak dibukai pintu, bisa tidur di Bale-bale, dan sebenarnya bukan saja di Betawi namun di Sunda dan Jawa juga memiliki Bale-bale (Lincak).
Bahasa yang digunakan sebenarnya bahasa Melayu Betawi, atau lebih dikenal dengan bahasa Betawi Tengah, suatu bahasa cikal bakal bahasa Indonesia, dan kini sudah digunakan oleh seluruh bangsa Indonesia saat ini, selingan musik Keroncong juga mampu membuat suasana obrolan lebih santai dan sejuk, bahkan kita juga bersyukur dari masyarakat Keroncong juga mendukung acara Bale-bale dalam Komunitas facebook Bale-bale.
Bale-bale juga akan membahas berbagai sisi masyarakat Betawi, dari sisi sosial dan budaya, dimana untuk Budaya dibahas setiap hari Jumat dan untuk membahas masalah sosial dan ekonomi pada hari Senin, untuk pembicara kita juga menampilkan beberapa pejabat Pemda DKI, LSM, Ormas, dan kedepan kita juga ingin mengajak pembicara dari tokoh dan Pemkab/Pemkot dari Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi, karena masalah Jakarta juga taklepas dari masalah Bodetabek.
Diakuinya dalam mengajak para Pejabat Pemda DKI (Kepala Dinas) untuk berdialog dan berinteraksi langsung dengan masyarakat di acara Bale-bale cukup sulit, padahal masyarakat sangat membutuhkan informasi yang baik dan benar, seperti masalah kebakaran, masalah Sampah, Banjir dan masalah lain, mereka mengaku tidak memiliki waktu padahal mereka adalah pelayan masyarakat, kita juga bersyukur atas resmpon warga Jakarta dan sekitarnya pada acara Bale-bale, karena sering banyaknya warga yang menghubungi lewat telpon, kita tidak bisa menjawab semuanya. Kami juga berterimakasih pada penonton setia acara Bale-bale, yang saat ini juga sudah memiliki komunitas di facebook Bale-bale, ungkapnya
0 komentar:
Posting Komentar