Salah seorang kandidat bakal calon Gubernur DKI Jakarta, Adhyaksa Dault mengaku siap maju dalam Pilkada DKI Jakarta pada Februari 2017 mendatang, karena banyaknya dorongan dari beberapa tokoh agama maupun tokoh-tokoh Partai Politik termasuk para Pemuda, apalagi Adhyaksa Dault mengaku dibesarkan di DKI Jakarta, “lihat saja foto saya di sudut itu waktu saya masih berusia 7 tahun”, kenangnya didepan para wartawan yang hadir di kediamannya, di Kalibata Jakarta Selatan.
Sejak SD hingga menyelesaikan S3 juga dijalani di Jakarta, mulai dari SD Al-Azhar, SMP Al-Azhar, SMAN 3 Jakarta, S1 Hukum di Universitas Trisakti, S2 FISIP UI dan S3 di IPB Bogor, program Teknik Kelautan, demikian juga saat menjadi aktifis, juga berkarir di KNPI, mulai aktif di HMI, hingga Ketua KNPI Jakarta Pusat, KNPI DKI Jakarta, Ketua DPP KNPI, serta pernah menjadi Ketua Umum Garuda Muda Merah Putih, jadi saya ini Nasionalis Religius, jadi kalau ada yang menuduh saya anti Cina, anti Kristen... itu fitnah.. tegasnya, mengklarifikasi pernyataan ahok yang menyudutkan dirinya.
Sejauh ini, Adhyaksa juga mengklaim sudah mendapatkan dukungan dari pemuka agama, diantaranya ada Ustadz Yusuf Mansyur, Ustadz Arifin Ilham dan Ari Ginandjar.
"Terakhir kemari Rhoma Irama. Soneta dan Partai Idaman akan mendukung. Staf dari Pak Yusril tadi juga telepon saya. Dia bilang mau bertemu dengan saya juga," tutur Adhyaksa.
Adhyaksa mengaku saat ini sedang mengumpulkan KTP warga DKI, untuk persiapan menjadi calon independen. Saat ini sudah mengantongi sekitar 90 ribu KTP. Dan akan terus bertambah seiring dengan makin meningkatknya dukungan pada dirinya.
Diakuinya komunikasi dengan partai politik sudah dibangun dengan beberapa parpol yang ada.
Komunikasi sudah bagus dengan PKS dan Hanura. Dengan Gerindra pun komunikasi saya dengan Hashim Djoyohadikusumo maupun Ketua DPD DKI Gerindra M Taufiq juga telah terjalin baik," ujar mantan Menpora ini.
Untuk PDI Perjuangan. Ia juga sudah membangun komunikasi dengan Pramono Anung. Bahkan Mendagri Tjahjo juga mendorong dirinya untuk maju dalam Pilkada DKI. Tapi Adhyaksa mengatakan dirinya akan menerima tawaran dari parpol jika dijadikan cagub. "Kalau partai melamar saya atau saya dilamar partai, saya akan menerima jika dijadikan cagub. Sebab, sebelumnya saya sudah menjadi menteri, tapi kalau untuk maju jadi Wakil Gubernur akan saya tolak" ujarnya tegas.
Pada para wartawan Adhyaksa Dault menyatakan siap mendeklarasikan diri, "Insya Allah tanggal 2 April nanti saya akan deklarasi, tanpa atau dengan partai," ujar Adhyaksa Dault.
Sejak SD hingga menyelesaikan S3 juga dijalani di Jakarta, mulai dari SD Al-Azhar, SMP Al-Azhar, SMAN 3 Jakarta, S1 Hukum di Universitas Trisakti, S2 FISIP UI dan S3 di IPB Bogor, program Teknik Kelautan, demikian juga saat menjadi aktifis, juga berkarir di KNPI, mulai aktif di HMI, hingga Ketua KNPI Jakarta Pusat, KNPI DKI Jakarta, Ketua DPP KNPI, serta pernah menjadi Ketua Umum Garuda Muda Merah Putih, jadi saya ini Nasionalis Religius, jadi kalau ada yang menuduh saya anti Cina, anti Kristen... itu fitnah.. tegasnya, mengklarifikasi pernyataan ahok yang menyudutkan dirinya.
Sejauh ini, Adhyaksa juga mengklaim sudah mendapatkan dukungan dari pemuka agama, diantaranya ada Ustadz Yusuf Mansyur, Ustadz Arifin Ilham dan Ari Ginandjar.
"Terakhir kemari Rhoma Irama. Soneta dan Partai Idaman akan mendukung. Staf dari Pak Yusril tadi juga telepon saya. Dia bilang mau bertemu dengan saya juga," tutur Adhyaksa.
Adhyaksa mengaku saat ini sedang mengumpulkan KTP warga DKI, untuk persiapan menjadi calon independen. Saat ini sudah mengantongi sekitar 90 ribu KTP. Dan akan terus bertambah seiring dengan makin meningkatknya dukungan pada dirinya.
Diakuinya komunikasi dengan partai politik sudah dibangun dengan beberapa parpol yang ada.
Komunikasi sudah bagus dengan PKS dan Hanura. Dengan Gerindra pun komunikasi saya dengan Hashim Djoyohadikusumo maupun Ketua DPD DKI Gerindra M Taufiq juga telah terjalin baik," ujar mantan Menpora ini.
Untuk PDI Perjuangan. Ia juga sudah membangun komunikasi dengan Pramono Anung. Bahkan Mendagri Tjahjo juga mendorong dirinya untuk maju dalam Pilkada DKI. Tapi Adhyaksa mengatakan dirinya akan menerima tawaran dari parpol jika dijadikan cagub. "Kalau partai melamar saya atau saya dilamar partai, saya akan menerima jika dijadikan cagub. Sebab, sebelumnya saya sudah menjadi menteri, tapi kalau untuk maju jadi Wakil Gubernur akan saya tolak" ujarnya tegas.
Pada para wartawan Adhyaksa Dault menyatakan siap mendeklarasikan diri, "Insya Allah tanggal 2 April nanti saya akan deklarasi, tanpa atau dengan partai," ujar Adhyaksa Dault.
0 komentar:
Posting Komentar