KASAL JADI PEMBICARA DIALOG NASIONAL 7 DI UNAIR
Surabaya, 27 Februari 2018, Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Ade Supandi, S.E., M.A.P., bersama Menteri Perhubungan RI Ir. Budi Karya Sumadi, dan Ditjen Pengelolaan Ruang Laut Kementerian Kelautan dan Perikanan Bramantya Setyamurti, menjadi pembicara pada kegiatan Dialog Nasional 7 yang bertema “Sukses Indonesia Ku” bertempat di Airlangga Convention Center, Universitas Airlangga, Surabaya, Selasa (27/2/2018). Kegiatan dialog nasional ini dimoderatori oleh Prof. Dr. Wasono, M.S.
Dialog Nasional 7 kali ini mengusung tema "Keamanan Laut" membahas tentang bagaimana menjaga aset maritim yang berguna bagi Bangsa Indonesia, sebagaimana diserukan Presiden RI Ir. Joko Widodo dalam pidato pelantikannya yaitu bahwa Indonesia harus kembali berorientasi ke laut, membangun Indonesia menjadi Poros Maritim Dunia. Visi ini ditopang lima pilar prioritas pembangunan yakni berkomitmen untuk membangun kembali budaya maritim Indonesia, komitmen untuk menjaga dan mengelola sumber daya laut, komitmen untuk mendorong pengembangan infrastruktur dan konektivitas maritim, melaksanakan diplomasi maritim dan sebagai negara yang menjadi titik tumpu dua samudera, berkewajiban membangun kekuatan pertahanan maritim.
Dalam dialog tersebut Kasal menyampaikan beberapa pencapaian keberhasilan TNI Angkatan Laut diantaranya dalam bidang pertahanan, menegakkan hukum dan menjaga keamanan di wilayah laut yurisdiksi nasional sesuai dengan ketentuan hukum nasional dan hukum internasional, melaksanakan tugas Diplomasi Angkatan Laut dalam rangka mendukung kebijakan politik luar negeri, melaksanakan tugas TNI dalam pembangunan dan pengembangan kekuatan matra laut serta melaksanakan pemberdayaan wilayah pertahanan laut.
Pada kesempatan tersebut, Kasal juga memberikan penjelasan tentang peran TNI Angkatan Laut dalam membangun kembali nilai-nilai budaya maritim. “Angkatan Laut di seluruh dunia melaksanakan tiga peran yang saling berkaitan. Peran tersebut yakni peran militer yaitu melindungi kedaulatan negara dan keselamatan bangsa dari ancaman, peran konstabulari untuk menegakkan hukum di wilayah laut yurisdiksi nasional dan peran diplomasi untuk melindungi kepentingan nasional melalui hubungan dengan negara-negara lain”, tegas Kasal.
Pada akhir dialog tersebut, Kasal menyampaikan dan memberikan penekannan kepada seluruh komponen bangsa, termasuk TNI Angkatan Laut dan generasi muda, supaya memiliki tanggung jawab untuk mendukung visi dan kebijakan pemerintah membangun Indonesia menjadi poros maritim dunia. Kebangkitan kembali budaya maritim, yang berintikan nilai-nilai yang diyakini bersama, adalah awal dari perwujudan visi maritim tersebut. “Masa depan bangsa kita ada di laut, dan sekarang adalah waktu untuk memulai perjuangan menuju kejayaan Indonesia sebagai suatu negara maritim”, ujar Kasal.
Turut hadir dalam Acara “Dialog Nasional” ini dihadiri antara lain, Rektor Universitas Airlangga Surabaya Prof. Dr. M. Nasih, S.E., M.T., Ak, Ketua LPP Edukasi Yogjakarta Dr. Wahyu Purwanto, MSIE., Para Pejabat Utama Mabesal, Pangarmatim, Kadispenal, Kadisdikal, Danlantamal V, para pejabat Kementerian Perhubungan, Kementerian Kelautan dan Perikanan, serta para mahasiswa dari beberapa perguruan tinggi di Surabaya.
Surabaya, 27 Februari 2018, Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Ade Supandi, S.E., M.A.P., bersama Menteri Perhubungan RI Ir. Budi Karya Sumadi, dan Ditjen Pengelolaan Ruang Laut Kementerian Kelautan dan Perikanan Bramantya Setyamurti, menjadi pembicara pada kegiatan Dialog Nasional 7 yang bertema “Sukses Indonesia Ku” bertempat di Airlangga Convention Center, Universitas Airlangga, Surabaya, Selasa (27/2/2018). Kegiatan dialog nasional ini dimoderatori oleh Prof. Dr. Wasono, M.S.
Dialog Nasional 7 kali ini mengusung tema "Keamanan Laut" membahas tentang bagaimana menjaga aset maritim yang berguna bagi Bangsa Indonesia, sebagaimana diserukan Presiden RI Ir. Joko Widodo dalam pidato pelantikannya yaitu bahwa Indonesia harus kembali berorientasi ke laut, membangun Indonesia menjadi Poros Maritim Dunia. Visi ini ditopang lima pilar prioritas pembangunan yakni berkomitmen untuk membangun kembali budaya maritim Indonesia, komitmen untuk menjaga dan mengelola sumber daya laut, komitmen untuk mendorong pengembangan infrastruktur dan konektivitas maritim, melaksanakan diplomasi maritim dan sebagai negara yang menjadi titik tumpu dua samudera, berkewajiban membangun kekuatan pertahanan maritim.
Dalam dialog tersebut Kasal menyampaikan beberapa pencapaian keberhasilan TNI Angkatan Laut diantaranya dalam bidang pertahanan, menegakkan hukum dan menjaga keamanan di wilayah laut yurisdiksi nasional sesuai dengan ketentuan hukum nasional dan hukum internasional, melaksanakan tugas Diplomasi Angkatan Laut dalam rangka mendukung kebijakan politik luar negeri, melaksanakan tugas TNI dalam pembangunan dan pengembangan kekuatan matra laut serta melaksanakan pemberdayaan wilayah pertahanan laut.
Pada kesempatan tersebut, Kasal juga memberikan penjelasan tentang peran TNI Angkatan Laut dalam membangun kembali nilai-nilai budaya maritim. “Angkatan Laut di seluruh dunia melaksanakan tiga peran yang saling berkaitan. Peran tersebut yakni peran militer yaitu melindungi kedaulatan negara dan keselamatan bangsa dari ancaman, peran konstabulari untuk menegakkan hukum di wilayah laut yurisdiksi nasional dan peran diplomasi untuk melindungi kepentingan nasional melalui hubungan dengan negara-negara lain”, tegas Kasal.
Pada akhir dialog tersebut, Kasal menyampaikan dan memberikan penekannan kepada seluruh komponen bangsa, termasuk TNI Angkatan Laut dan generasi muda, supaya memiliki tanggung jawab untuk mendukung visi dan kebijakan pemerintah membangun Indonesia menjadi poros maritim dunia. Kebangkitan kembali budaya maritim, yang berintikan nilai-nilai yang diyakini bersama, adalah awal dari perwujudan visi maritim tersebut. “Masa depan bangsa kita ada di laut, dan sekarang adalah waktu untuk memulai perjuangan menuju kejayaan Indonesia sebagai suatu negara maritim”, ujar Kasal.
Turut hadir dalam Acara “Dialog Nasional” ini dihadiri antara lain, Rektor Universitas Airlangga Surabaya Prof. Dr. M. Nasih, S.E., M.T., Ak, Ketua LPP Edukasi Yogjakarta Dr. Wahyu Purwanto, MSIE., Para Pejabat Utama Mabesal, Pangarmatim, Kadispenal, Kadisdikal, Danlantamal V, para pejabat Kementerian Perhubungan, Kementerian Kelautan dan Perikanan, serta para mahasiswa dari beberapa perguruan tinggi di Surabaya.
0 komentar:
Posting Komentar