Aspers Kasad : Capaian Prestasi Tingkat Internasional Indikator Keberhasilan Sistem Rekrutmen TNI AD

Aspers Kasad : Capaian Prestasi Tingkat Internasional Indikator Keberhasilan Sistem Rekrutmen TNI AD

Penerimaan atau rekrutmen calon prajurit merupakan bagian dari siklus sistem pembinaan personel TNI AD. Setiap organisasi manapun, rekrutmen mutlak dilakukan guna menjamin terlaksananya regenerasi dan jaminan kesiapan operasional, terlebih TNI AD yang merupakan alat pertahanan negara. 

 Demikian disampaikan Aspers Kasad Mayjen TNI Hery Wiranto S.E., M.M., M.Tr. (Han) pada saat sidang Panitia Penentuan Akhir (Pantukhir) penerimaan calon prajurit Bintara PK TA 2018 di Mako Rindam IX/Udayana, Tabanan, Kamis (27/9).

Menurut Aspers Kasad, dalam beberapa tahun ini telah dilakukan penataan sistem pembinaan personel TNI AD, dimana konsep yang diusung lebih kepada konsep talent management, dimana dalam sistem perekrutannya TNI AD sangat fokus untuk mencari calon prajurit yang unggul.

"Ditengah era globalisasi yang sangat dinamis dan tingkat tantangan.dan persaingan yang sangat tinggi, TNI AD senantiasa mencari calon prajurit yang unggul, tidak hanya melalui jalur reguler namun juga melalui jalur unggulan dan prestasi" kata Aspers Kasad.

Dikatakan Mayjen Heri Woranto, salah satu indikator keberhasilan sistem rekrutemen TNI AD adalah meningkatnya kinerja organisasi, meningkatnya kepercayaan publik dan berbagai capaian prestasi pada bidang kemiliteran dan olah raga umum,.forum internal TNI, nasional maupun internasional.

Dijelaskan juga bahwa keberhasilan tersebut juga dipengaruh sistem pembinaan satuan yang efektif dan ditopang dengan dukungan anggaran yang senantiasa meningkat serta faktor motivasi dari prajurit sendiri.

"Untuk itu, TNI AD telah menegaskan bahwa dalam sistem penerimaan prajurit yang dilaksanakan diseluruh penjuru tanah air dilaksanakan secara obyektif dan transparan. Ini harus dipahami kita bersama, karena yang akan kita rekrut dan didik adalah putra/putri terbaik bangsa Indonesia" tegas Mayjen TNI Heri Wiranto.

"Sekali lagi saya tegaskan, tidak hanya kepada peserta seleksi namun juga kepada seluruh panitia seleksi daerah maupun pusat, jika terdapat adanya dugaan penyalahgunaan wewenang dalam penerimaan prajurit, silakan laporkan secara lengkap baik oknum pelaku maupun korbannya. Kita akan tindak tegas dan tanpa toleransi" sambung Aspers Kasad.

Aspers Kasad juga menerangkan bahwa hal tersebut telah menjadi atensi Kasad Jenderal TNI Mulyono dan telah dijadikan sebagai prioritas utama dalam sistem pembinaan personel TNI AD.

“Atensi Kasad diantaranya adalah dengan pembenahan prosedur dan mekanisme pendaftaran yang memudahkan bagi calon peserta yaitu dengan daftar online dan menata 
sistem rekrutmen yang ada supaya benar-benar bersih, transparan serta akuntabel. Maka saat ini kalian tidak usah lagi antri cari formulir atau kasak-kusuk dan lain sebagainya,” terang Aspers Kasad.

Sebelum mengakhiri amanatnya, Aspers Kasad berpesan kepada seluruh peserta seleksi untuk tidak cepat putus asa jika mengalami kegagalan, ataupun berpuas diri jika dapat melanjutkan mengikuti pendidikan. 

“Kita, TNI AD tidak akan pernah menodai amanah bangsa Indonesia yaitu membangun kekuatan alat pertahanan negara yang profesional dan unggul. Namanya juga seleksi pasti ada yang lolos ataupun tidak. Bagi yang tidak lolos, segera lakukan instrospeksi dan evaluasi diri, tanyakan ke panitia dimana kekurangan kalian, bila perlu tanyakan bagaimana upaya mengatasinya,”pungkas Pati bintang dua yang merupakan lulusan Akmil 1989 ini.

Sementara itu, Kapendam IX/Udayana Letkol Kav Jonny Harianto G, S.I.P memberikan tambahan bahwa kali ini alokasi peserta Sidang Pantukhir adalah 334 orang, termasuk yang berasal dari wilayah perbatasan, terluar dan tertinggal.

Pada kesempatan itu, juga hadir para beberapa pejabat Kodam IX/Udy termasuk Danrindam , Aspers Kasdam, Kaajendam, Kesdam , Jasdam serta tim pengawas pusat Itjenad.

0 komentar:

Posting Komentar

 

SEL SURYA

SEL SURYA