Wakasad : Penyaluran Personel TNI AD Di PT. Waskita, Bagian Strategi Pemberdayaan SDM Nasional

Wakasad : Penyaluran Personel TNI AD Di PT. Waskita, Bagian Strategi Pemberdayaan SDM Nasional

Wakil Kepala Staf Angkatan Darat (Wakasad) Letjen TNI Tatang Sulaiman mewakili Kasad Jenderal TNI Mulyono menerima audiensi Direktur HQSE PT. Waskita Karya (Persero) Wahyu Utama Putra di ruang Tamu Kasad, Markas Besar Angkatan Darat, Jakarta, Rabu (19/9/2018).

Dalam pembukaannya Wakasad menyampaikan bahwa pembinaan personel merupakan suatu siklus dalam sistem pembinaan TNI AD yang terintegrasi dengan pembinaan potensi sumber daya nasional

Acara audiensi ini dihadiri oleh Direktur HQSE PT Waskita Wahyu Utama Putra, Waaspers Kasad Brigjen TNI Agus Setiawan, Waaster Kasad Brigjen TNI Dudung Abdurachman, S.E.,M.M, Kadispenad Brigjen TNI Candra Wijaya dan Paban V/Sahlur Kolonel Agus Syaiful serta staf dari PT Waskita.

Atas nama TNI AD, saya sangat mengapresiasi itikad baik dari PT. Waskita yang telah memberikan peluang bagi anggota kami yang akan memasuki purna tugas, ucap Wakasad.

Menurut Wakasad, dalam beberapa tahun ini, TNI AD tengah mengalami permasalahan pembinaan personel diantaranya stagnasi baik pada jenjang Perwira Menengah (Pamen) maupun Perwira Tinggi (Pati).

Hal tersebut dikarenakan adanya perpanjangan masa pensiun dan juga ruang jabatan dalam organisasi yang terbatas, sehingga terjadi ketidakseimbangan jumlah intake dengan pemisahan prajurit jelas Letjen TNI Tatang.

Wakasad juga menjelaskan bahwa stagnasi pada tingkat Pati dan Pamen yang dialami TNI AD berdampak secara sistematis berdampak terhadap jenjang pangkat yang dibawahnya.

Kondisi ini tentunya menjadi dilema bagi kami, dalam kontek Human Capital ini tidak hanya merugikan bagi TNi AD namun juga dalam hal pemberdayaan Sumber Daya Nasional bagi pembangunan Nasional, tegas Wakasad.

Mantan Pangdam IV/Dip ini juga menjelaskan bahwa sesungguhnya untuk membentuk para prajurit yang profesional tidaklah murah, apalagi bagi mereka yang memiliki keahlian profesi di bidang konstruksi yang tidak terbatas pada usia produktif.

Kami memiliki para engineer yang telah malang melintang di bidang konstruksi puluhan tahun, mereka telah banyak makan asam dan garam, tidak hanya dalam konstruksi bangunan umum namun juga untuk mendukung tugas tempur yang sangat spesifik dan mengedepankan aspek keamanan dan keselamatan, terang mantan Kapuspen TNI ini.

Oleh karenanya, penawaran dari PT Waskita ini kami anggap tepat dan menguntungkan bagi kedua belah pihak, yaitu dalam hal pemberdayaan SDM dan juga mendukung kebutuhan ahli K3 di PT Waskita, sambung Wakasad.

Sebagaimana diketahui bersama bahwa pemerintah telah menetapkan standar bagi perusahaan konstruksi yang mempekerjakan tenaga kerja kurang dari 25 orang atau menyelenggarakan proyek kurang dari dari 3 (tiga) bulan adalah wajib memiliki 1 (satu) orang Ahli Muda K3 Konstruksi, apalagi PT Waskita yang merupakan salah satu perusahan BUMN yang memperkerjakan pegawai tidak hanya ratusan bahkan ribuan tenaga kerja dan berbagai proyek pembangunan pemerintah.

Dengan pelibatan personel yang berasal dari TNI AD nantinya, kami harapkan tidak hanya dapat mendorong percepatan pembangunan infrastruktur yang saat ini gencar dilakukan oleh pemerintah serta membantu memberikan jaminan kesehatan dan keselamatan kerja semata, namun juga dapat menularkan nilai-nilai TNI AD yang selama ini tertanam dalam jiwa dan semangat mereka kepada rekan-rekan mereka nantinya, harap Wakasad.

Sementara itu, Direktur HQSE PT Waskita Wahyu Utama Putra menyampaikan bahwa sebelum dipekerjakan sebagai pengawas Safety officer (Pengawas Keselamatan Kerja), para personel yang telah lolos assesement tersebut akan diberikan pelatihan ahli K3 muda konstruksi terlebih dahulu.

Setelah audiensi ini, kedua belah pihak sepakat untuk melangkah selanjutnya untuk dituangkan dalam bentuk Perjanjian Kerja Sama (PKS) yang didasarkan pada Nota Kesepahaman antara BUMN dan TNI nomor MOU -02/03/2018 Nomor KERMA/12/III/2018.

0 komentar:

Posting Komentar

 

SEL SURYA

SEL SURYA