Apel Siaga dan Cofee Morning, Sarana Meningkatkan Pelayanan dan Kebersamaan di ITL Trisakti
Apel Bendera dan dilanjutkan acara Cofee Morning yang diikuti seluruh Karyawan, Pimpinan, Dosen hingga Mahasiswa Institut Transportasi dan Logistik Trisakti (ITL Trisakti) yang digelar secara khusus tiap tanggal 17 Agustus, merupakan upaya Civitas Akademika ITL Trisakti untuk terus berupaya membangun kebersamaan, dalam meningkatkan pelayanan publik di kampus, khususnya bagi Mahasiswa dan Orang Tua Mahasiswa.
Rektor ITL Trisakti, Dr Tjuk Sukardiman yang memimpin Apel Bendera di Lapangan Kampus ITL Trisakti tersebut mengajak seluruh para karyawan dan dosen ITL Trisakti, merenung sejenak untuk mengingat perjuangan para Pahlawan Kusuma Bangsa dalam merebut Kemerdekaan, Dengan semangat Kemerdekaan 17 Agustus 1945,adalah hal yang perlu kita syukuri, karena atas Rahmad dan Ridho Allah SWT, kita telah diberikan kemerdekaan dan terbebas dari penjajahan.
Demikian juga pada jaman revolusi dalam mempertahankan Kemerdekaan Republik Indonesia, telah gugur para Pahlawan sebagai Kusuma Bangsa, sehingga pada 10 November 1945 dengan peristiwa melawan penjajahan, berupa pergerakan yang begitu besar di Surabaya, untuk itu melalui Apel Bendera di bulan November ini kita perlu merenung sejenak atas jasa-jasa para Pahlawan yang gugur dalam pertempuran tersebut.
Dan masa Revolusi yang diteruskan oleh Presiden Bung Karno, sampai akhirnya pada periode Trilogi Pembangunan oleh Presiden RI ke 2, Jenderal Soeharto, dengan stabilitas pertumbuhan pemerataan pembangunan, sehingga kita berada pada era Kesejahteraan ekonomi, kemudian sebagai klimak kepemimpinan beliau, timbullah masa Reformasi yang telah berjalan 20 tahun, dan hari ini kita harus bisa mencermati akan kondisi saat ini secara bersama-sama, bahwa kita tidak boleh terpecah-belah karena Pilkada, Pemilu maupun Pilpres, kita harus tetap menjunjung tinggi rasa Persatuan dan Kesatuan Bangsa dan negara Republik Indonesia ini, oleh karena itu jangan hanya karena Pesta Demokrasi tersebut kita terpecah belah, khususnya Warga ITL Trisakti sangat saya harapkan agar tidak terkecoh, kita harus menjunjung tinggi amanah para pahlawan, para pendiri bangsa ini, untuk senantiasa menjaga dan membesarkan NKRI.
Kita semua juga diberi amanah dengan telah didirikannya Institut Transportasi dan Logistik Trisakti ini, mulai dari AAUN, STMT Trisakti hingga ITL Trisakti yang terus maju dan berkembang dengan baik, menuju kemajuan dimasa depan untuk membanguan sektor transportasi dan logistik ini, menuju Wold Class Institute Research Base and Centre of Excellence, dalam Bidang Studi Transportasi dan Logistik, yang berdimensi Global dengan menggunakan pendekatan digital yang berkembang saat ini, untuk itu sebagai akademisi kita harus belajar dan belajar dalam memahami perkembangan teknologi, khususnya dalam transportasi dan logistik, tanpa transformasi kita tidak akan bisa merubah keadaan, untuk itu semangat transformasi menuju perubahan harus benar-benar kita cermati dengan tekat dan semangat yang harus kita perjuangkan, marilah berlomba menuju kebajikan mulai dari tingkat bawah hingga rektor (Fasilitator) dalam melakukan perubahan yang terukur dan terarah, dalam tujuang jangka panjang ITL Trisakti, untuk itu dengan Cofee Morning juga diharapkan seluruh civitas ITL Trisakti bisa memberikan sumbang saran tentang apa itu transformasi leadershif serta pendekatan apa yang harus kita lakukan, tegas Dr Tjuk Sukardiman. (Nrl).
Apel Bendera dan dilanjutkan acara Cofee Morning yang diikuti seluruh Karyawan, Pimpinan, Dosen hingga Mahasiswa Institut Transportasi dan Logistik Trisakti (ITL Trisakti) yang digelar secara khusus tiap tanggal 17 Agustus, merupakan upaya Civitas Akademika ITL Trisakti untuk terus berupaya membangun kebersamaan, dalam meningkatkan pelayanan publik di kampus, khususnya bagi Mahasiswa dan Orang Tua Mahasiswa.
Rektor ITL Trisakti, Dr Tjuk Sukardiman yang memimpin Apel Bendera di Lapangan Kampus ITL Trisakti tersebut mengajak seluruh para karyawan dan dosen ITL Trisakti, merenung sejenak untuk mengingat perjuangan para Pahlawan Kusuma Bangsa dalam merebut Kemerdekaan, Dengan semangat Kemerdekaan 17 Agustus 1945,adalah hal yang perlu kita syukuri, karena atas Rahmad dan Ridho Allah SWT, kita telah diberikan kemerdekaan dan terbebas dari penjajahan.
Demikian juga pada jaman revolusi dalam mempertahankan Kemerdekaan Republik Indonesia, telah gugur para Pahlawan sebagai Kusuma Bangsa, sehingga pada 10 November 1945 dengan peristiwa melawan penjajahan, berupa pergerakan yang begitu besar di Surabaya, untuk itu melalui Apel Bendera di bulan November ini kita perlu merenung sejenak atas jasa-jasa para Pahlawan yang gugur dalam pertempuran tersebut.
Dan masa Revolusi yang diteruskan oleh Presiden Bung Karno, sampai akhirnya pada periode Trilogi Pembangunan oleh Presiden RI ke 2, Jenderal Soeharto, dengan stabilitas pertumbuhan pemerataan pembangunan, sehingga kita berada pada era Kesejahteraan ekonomi, kemudian sebagai klimak kepemimpinan beliau, timbullah masa Reformasi yang telah berjalan 20 tahun, dan hari ini kita harus bisa mencermati akan kondisi saat ini secara bersama-sama, bahwa kita tidak boleh terpecah-belah karena Pilkada, Pemilu maupun Pilpres, kita harus tetap menjunjung tinggi rasa Persatuan dan Kesatuan Bangsa dan negara Republik Indonesia ini, oleh karena itu jangan hanya karena Pesta Demokrasi tersebut kita terpecah belah, khususnya Warga ITL Trisakti sangat saya harapkan agar tidak terkecoh, kita harus menjunjung tinggi amanah para pahlawan, para pendiri bangsa ini, untuk senantiasa menjaga dan membesarkan NKRI.
Kita semua juga diberi amanah dengan telah didirikannya Institut Transportasi dan Logistik Trisakti ini, mulai dari AAUN, STMT Trisakti hingga ITL Trisakti yang terus maju dan berkembang dengan baik, menuju kemajuan dimasa depan untuk membanguan sektor transportasi dan logistik ini, menuju Wold Class Institute Research Base and Centre of Excellence, dalam Bidang Studi Transportasi dan Logistik, yang berdimensi Global dengan menggunakan pendekatan digital yang berkembang saat ini, untuk itu sebagai akademisi kita harus belajar dan belajar dalam memahami perkembangan teknologi, khususnya dalam transportasi dan logistik, tanpa transformasi kita tidak akan bisa merubah keadaan, untuk itu semangat transformasi menuju perubahan harus benar-benar kita cermati dengan tekat dan semangat yang harus kita perjuangkan, marilah berlomba menuju kebajikan mulai dari tingkat bawah hingga rektor (Fasilitator) dalam melakukan perubahan yang terukur dan terarah, dalam tujuang jangka panjang ITL Trisakti, untuk itu dengan Cofee Morning juga diharapkan seluruh civitas ITL Trisakti bisa memberikan sumbang saran tentang apa itu transformasi leadershif serta pendekatan apa yang harus kita lakukan, tegas Dr Tjuk Sukardiman. (Nrl).
0 komentar:
Posting Komentar