Wakasad : Pelihara Stabilitas Kawasan Dengan Kemitraan Yang Kuat, Terbuka dan Saling Menghormati Kedaulatan Negara
Untuk memelihara stabilitas kawasan Asia Tenggara diperlukan adanya kemitraan yang kuat, terbuka, dan saling menghormati kedaulatan negara-negara ASEAN. Hal tersebut disampaikan oleh Wakasad Letjen TNI Tatang Sulaiman saat menghadiri acara ASEAN Chiefs of Army Multilateral Meeting (ACAMM) ke-19 di Melaka, Malaysia (Senin, 26/11/2018).
Selain itu, ketika menanggapi Menhan Malaysia Mohamad bin Sabu yang bertindak sebagai keynote speaker tentang terorisme, menurut Wakasad, dengan adanya kemitraan yang kokoh kuat juga dapat memelihara mewujudkan semangat kerja sama keamanan regional yang solid dan berkesinambungan.
Acara dibuka oleh Panglima Tentera Darat Malaysia, Jenderal Datuk Seri Ahmad Hasbullah Mohd Nawawi. ACAMM pada tahun ini mengambil fokus pada tantangan yang dihadapi oleh Angkatan Darat negara-negara ASEAN dalam mewujudkan kerja sama multilateral untuk menghadapi perkembangan lingkungan strategis yang semakin kompleks dan dinamis.
Sementara itu, Menhan Malaysia yang bertindak sebagai keynote speaker menyoroti terorisme sebagai ancaman terbesar di Asia Tenggara. Menurutnya dibutuhkan kerja sama negara-negara ASEAN untuk merumuskan langkah-langkah kolektif yang diperlukan. Dengan didasarkan pada fakta, meski negara ASEAN keragaman politik, ekonomi dan sosial budaya namun masih tetap bersatu dan hidup berdampingan secara damai yang memiliki, Menhan Malaysia memiliki keyakinan jika Angkatan Darat negara-negara ASEAN dapat menjadi pelopor untuk mendorong kolaborasi tersebut.
Sementara itu, Wakasad menekankan pada pentingnya kesatuan visi, persepsi, dan tindakan dalam merespons perkembangan lingkungan yang dapat merongrong eksistensi negara-negara di Asia Tenggara.
Selain itu juga, pertukaran informasi sebagai salah satu kunci keberhasilan dalam suatu kerja sama. Ini dapat dilihat dari pengalaman penanganan terorisme yang menunjukkan bahwa tidak ada satu badan yang dapat menangani sendiri tanpa dukungan dari yang lain, jelas Letjen TNI Tatang Sulaiman.
Selain itu, Wakasad juga mengajak untuk mengagas latihan-latihan dan operasi terpadu yang bertaraf regional.
Hal ini sekaligus untuk bersama-sama menyusun strategi pencegahan dan penanganan ancaman, dan merumuskan kebijakan pembangunan kekuatan pertahanan bersama, tegas Wakasad.
Pada kesempatan ini, Wakasad menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada atas bantuan dan dukungan negara-negara ASEAN dalam hal penanggulangan bencana gempa bumi di Palu yang terjadi beberapa waktu lalu.
Selain mengahadiri ACAMM ke-19, para Kasad negara-negara ASEAN diagendakan untuk menghadiri upacara penutupan lomba tembak ASEAN Armies Rifle Meet (AARM) ke-28 yang diagendakan esok hari (Selasa, 27/11/2018). (Dispenad)
Untuk memelihara stabilitas kawasan Asia Tenggara diperlukan adanya kemitraan yang kuat, terbuka, dan saling menghormati kedaulatan negara-negara ASEAN. Hal tersebut disampaikan oleh Wakasad Letjen TNI Tatang Sulaiman saat menghadiri acara ASEAN Chiefs of Army Multilateral Meeting (ACAMM) ke-19 di Melaka, Malaysia (Senin, 26/11/2018).
Selain itu, ketika menanggapi Menhan Malaysia Mohamad bin Sabu yang bertindak sebagai keynote speaker tentang terorisme, menurut Wakasad, dengan adanya kemitraan yang kokoh kuat juga dapat memelihara mewujudkan semangat kerja sama keamanan regional yang solid dan berkesinambungan.
Acara dibuka oleh Panglima Tentera Darat Malaysia, Jenderal Datuk Seri Ahmad Hasbullah Mohd Nawawi. ACAMM pada tahun ini mengambil fokus pada tantangan yang dihadapi oleh Angkatan Darat negara-negara ASEAN dalam mewujudkan kerja sama multilateral untuk menghadapi perkembangan lingkungan strategis yang semakin kompleks dan dinamis.
Sementara itu, Menhan Malaysia yang bertindak sebagai keynote speaker menyoroti terorisme sebagai ancaman terbesar di Asia Tenggara. Menurutnya dibutuhkan kerja sama negara-negara ASEAN untuk merumuskan langkah-langkah kolektif yang diperlukan. Dengan didasarkan pada fakta, meski negara ASEAN keragaman politik, ekonomi dan sosial budaya namun masih tetap bersatu dan hidup berdampingan secara damai yang memiliki, Menhan Malaysia memiliki keyakinan jika Angkatan Darat negara-negara ASEAN dapat menjadi pelopor untuk mendorong kolaborasi tersebut.
Sementara itu, Wakasad menekankan pada pentingnya kesatuan visi, persepsi, dan tindakan dalam merespons perkembangan lingkungan yang dapat merongrong eksistensi negara-negara di Asia Tenggara.
Selain itu juga, pertukaran informasi sebagai salah satu kunci keberhasilan dalam suatu kerja sama. Ini dapat dilihat dari pengalaman penanganan terorisme yang menunjukkan bahwa tidak ada satu badan yang dapat menangani sendiri tanpa dukungan dari yang lain, jelas Letjen TNI Tatang Sulaiman.
Selain itu, Wakasad juga mengajak untuk mengagas latihan-latihan dan operasi terpadu yang bertaraf regional.
Hal ini sekaligus untuk bersama-sama menyusun strategi pencegahan dan penanganan ancaman, dan merumuskan kebijakan pembangunan kekuatan pertahanan bersama, tegas Wakasad.
Pada kesempatan ini, Wakasad menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada atas bantuan dan dukungan negara-negara ASEAN dalam hal penanggulangan bencana gempa bumi di Palu yang terjadi beberapa waktu lalu.
Selain mengahadiri ACAMM ke-19, para Kasad negara-negara ASEAN diagendakan untuk menghadiri upacara penutupan lomba tembak ASEAN Armies Rifle Meet (AARM) ke-28 yang diagendakan esok hari (Selasa, 27/11/2018). (Dispenad)
0 komentar:
Posting Komentar