Wakil Ketua BPK Sebut Indonesia Harus Bisa Mengkombinasikan Digital dengan Kultural Diera Revolusi Industri 4.0
Wakil Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Bahrullah Akbar didapuk menjadi keynote speaker pada International Conference on Science, Technology, and Multicultural Education (ICOCIT-MUDA).
Seminar internasional dengan tema "The Region Challenge Toward Science, Technology, and Multicultural Education in Industrial Revolution 4.0" tersebut diselenggarakan oleh Universitas Pendidikan Muhammadiyah (UNIMUDA) Sorong dan dilaksanakan selama dua hari, Kamis dan Jumat (25 - 26 Juli 2019) di Kota Sorong.
Dalam paparannya, Bahrullah Akbar menyampaikan bahwa dalam menghadapi revolusi indsutri 4.0 Indonesia harus bisa mengkombinasikan digital dengan kultural.
"Bagaimana kita (Indonesia) meng-combine antara digital dan kultural", ungkapnya. Bahrullah berharap, UNIMUDA dapat menjadi pusat pemikiran kombinasi digital dan multikultural kampus bagi wilayah Maluku, Papua Barat, dan Papua.
ICOCIT-MUDA adalah forum internasional bagi para mahasiswa/mahasiswi yang ingin mempresentasikan proyek inovatif mereka, penelitian dan isu-isu terbaru di bidang sains, teknologi dan pendidikan multikultural.
Tujuan konferensi ini adalah untuk menginspirasi dan memberikan ide kritis, memfasilitasi pertukaran pengalaman di antara peserta dari berbagai negara dan memberikan diskusi tentang kebijakan dan praktik berbasis regional dalam menghadapi revolusi industri 4.0.
Selain Wakil Ketua BPK, kegiatan yang diikuti sekitar 100 orang peserta ini juga mendatangkan narasumber baik dari dalam maupun luar negeri, diantaranya Harun Joko Prayitno, Universitas Muhammadiyah Surakarta, dan Gamal Abdul Nasir Zakaria, Universiti Brunei Darussalam, serta narasumber dari Universiti Sultan Zainal Malaysia, Institut Teknologi Sepuluh November, dan Universitas Moestopo (Beragama). Para narasumber tersebut memberikan paparan mengenai isu-isu terbaru dalam menghadapi revolusi industri 4.0. (Red/bpk.go.id)
Wakil Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Bahrullah Akbar didapuk menjadi keynote speaker pada International Conference on Science, Technology, and Multicultural Education (ICOCIT-MUDA).
Seminar internasional dengan tema "The Region Challenge Toward Science, Technology, and Multicultural Education in Industrial Revolution 4.0" tersebut diselenggarakan oleh Universitas Pendidikan Muhammadiyah (UNIMUDA) Sorong dan dilaksanakan selama dua hari, Kamis dan Jumat (25 - 26 Juli 2019) di Kota Sorong.
Dalam paparannya, Bahrullah Akbar menyampaikan bahwa dalam menghadapi revolusi indsutri 4.0 Indonesia harus bisa mengkombinasikan digital dengan kultural.
"Bagaimana kita (Indonesia) meng-combine antara digital dan kultural", ungkapnya. Bahrullah berharap, UNIMUDA dapat menjadi pusat pemikiran kombinasi digital dan multikultural kampus bagi wilayah Maluku, Papua Barat, dan Papua.
ICOCIT-MUDA adalah forum internasional bagi para mahasiswa/mahasiswi yang ingin mempresentasikan proyek inovatif mereka, penelitian dan isu-isu terbaru di bidang sains, teknologi dan pendidikan multikultural.
Tujuan konferensi ini adalah untuk menginspirasi dan memberikan ide kritis, memfasilitasi pertukaran pengalaman di antara peserta dari berbagai negara dan memberikan diskusi tentang kebijakan dan praktik berbasis regional dalam menghadapi revolusi industri 4.0.
Selain Wakil Ketua BPK, kegiatan yang diikuti sekitar 100 orang peserta ini juga mendatangkan narasumber baik dari dalam maupun luar negeri, diantaranya Harun Joko Prayitno, Universitas Muhammadiyah Surakarta, dan Gamal Abdul Nasir Zakaria, Universiti Brunei Darussalam, serta narasumber dari Universiti Sultan Zainal Malaysia, Institut Teknologi Sepuluh November, dan Universitas Moestopo (Beragama). Para narasumber tersebut memberikan paparan mengenai isu-isu terbaru dalam menghadapi revolusi industri 4.0. (Red/bpk.go.id)
0 komentar:
Posting Komentar