Antisipasi kemungkinan adanya gangguan listrik saat Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK), di sejumlah sekolah sudah dilakukan, salahsatunya adalah penandatanganan kerjasama pihak Dinas Pendidikan DKI dengan Perusahaan Listrik Negara (PLN), antisipasi listrik mati, juga sudah dilakukan oleh pihak Sekolah Menengah Atas Negeri 81 Jakarta, namun diluar dugaan, akibat alat berat yang menggali tanah untuk pembangunan jalan Tol Jakarta – Bekasi, telah mengakibatkan kabel listrik yang ditanam di Kalimalang, Pondok Kelapa “terputus”, dan aliran listrik ke SMAN 81 Jakarta mati.
Wakil Kepala Sekolah SMAN 81 Jakarta, H Karya Rama saat ditemui disela UNBK tersebut pada wartawan menjelaskan, putusnya aliran listrik memang diluar dugaan, dan diluar kemampuan PLN, karena memang diakibatkan kabel terkena alat berat/alat keruk pembangunan yang tidak jauh dari sekolah, namun demikian dengan listrik mati tersebut, sudah ditangani dengan genset secara cepat, sehingga proses ujian dapat berjalan sesuai jakwal.
H Karya Rama menegaskan, bahwa dalam UNBK, waktu yang dibutuhkan sudah diatur, dan jika ada gangguan seperti komputer mati, maka waktu tersisa juga tidak hangus, dan saat komputer kembali hidup, maka waktu tersisa bisa dilanjutkan sampai waktu habis, demikian juga jawaban yang sudah diselesaikan tidak hilang, jadi dalam hal ini siswa tidak dirugikan, tegasnya.
Untuk genset pihak SMAN 81 Jakarta sudah menyiapkan 2 genset bantuan SCR dari dunia usaha, dan sebelumnya juga sudah di uji coba dengan di hidupkan di pagi hari, jadi teknisi juga siap mengatasi jika ada gangguan, jadi memang sudah disiapkan fasilitas pendukung UNBK, ungkapnya tegas.
Saat disinggung akan peserta UNBK di SMAN 81 Jakarta, H Karya Rama menegaskan, bahwa jumlah siswa ada 271 anak, diantaranya jurusan IPA 199 anak dari 6 kelas, dan jurusan IPS 2 Kelas berjumlah 72 siswa, saat ujian berlangsung 1 anak terindikasi terkena Demam Berdarang Dengue (DBD), pihak sekolah menyarakan agar yang bersangkutan mengikuti ujian nasional susulan, namun ternyata semangat siswa untuk ikut UNBK cukup tinggi, sehingga pada ujian nasional hari ke 3 sudah masuk kembali, dan hanya kosong di hari kedua, yang nantinya mengikuti ujian susulan satu mata pelajaran.
Dari pantauan usai ujian, terlihat siswa-siswi cukup enjoy, dan secara psikis anak tidak terbebani UNBK tersebut, bahkan wajahnya cerah, ini membuktikan UNBK lebih baik dari ujian nasional dengan kertas, ini semua juga atas peran sekolah untuk menyiapkan anak didik dalam menghadapi Ujian Nasional Berbasis Komputer, mulai dari Try out, melakukan KBM, bershodaqoh, Sholat berjamaah hingga latihan soal-soal ujian, sehingga diharapkan dengan kesiapan siswa kelas 12 menghadapi UNBK, hasilnya diharapkan dapat memperoleh prestasi tertinggi, kalau tahun lalu mata pelajaran Fisika ada 15 siswa memperoleh nilai sempurna (10), maka tahun ini akan lebih banyak lagi siswa memperoleh nilai sempurna, papar H Karya Rama.
Wakil Kepala Sekolah SMAN 81 Jakarta, H Karya Rama saat ditemui disela UNBK tersebut pada wartawan menjelaskan, putusnya aliran listrik memang diluar dugaan, dan diluar kemampuan PLN, karena memang diakibatkan kabel terkena alat berat/alat keruk pembangunan yang tidak jauh dari sekolah, namun demikian dengan listrik mati tersebut, sudah ditangani dengan genset secara cepat, sehingga proses ujian dapat berjalan sesuai jakwal.
H Karya Rama menegaskan, bahwa dalam UNBK, waktu yang dibutuhkan sudah diatur, dan jika ada gangguan seperti komputer mati, maka waktu tersisa juga tidak hangus, dan saat komputer kembali hidup, maka waktu tersisa bisa dilanjutkan sampai waktu habis, demikian juga jawaban yang sudah diselesaikan tidak hilang, jadi dalam hal ini siswa tidak dirugikan, tegasnya.
Untuk genset pihak SMAN 81 Jakarta sudah menyiapkan 2 genset bantuan SCR dari dunia usaha, dan sebelumnya juga sudah di uji coba dengan di hidupkan di pagi hari, jadi teknisi juga siap mengatasi jika ada gangguan, jadi memang sudah disiapkan fasilitas pendukung UNBK, ungkapnya tegas.
Saat disinggung akan peserta UNBK di SMAN 81 Jakarta, H Karya Rama menegaskan, bahwa jumlah siswa ada 271 anak, diantaranya jurusan IPA 199 anak dari 6 kelas, dan jurusan IPS 2 Kelas berjumlah 72 siswa, saat ujian berlangsung 1 anak terindikasi terkena Demam Berdarang Dengue (DBD), pihak sekolah menyarakan agar yang bersangkutan mengikuti ujian nasional susulan, namun ternyata semangat siswa untuk ikut UNBK cukup tinggi, sehingga pada ujian nasional hari ke 3 sudah masuk kembali, dan hanya kosong di hari kedua, yang nantinya mengikuti ujian susulan satu mata pelajaran.
Dari pantauan usai ujian, terlihat siswa-siswi cukup enjoy, dan secara psikis anak tidak terbebani UNBK tersebut, bahkan wajahnya cerah, ini membuktikan UNBK lebih baik dari ujian nasional dengan kertas, ini semua juga atas peran sekolah untuk menyiapkan anak didik dalam menghadapi Ujian Nasional Berbasis Komputer, mulai dari Try out, melakukan KBM, bershodaqoh, Sholat berjamaah hingga latihan soal-soal ujian, sehingga diharapkan dengan kesiapan siswa kelas 12 menghadapi UNBK, hasilnya diharapkan dapat memperoleh prestasi tertinggi, kalau tahun lalu mata pelajaran Fisika ada 15 siswa memperoleh nilai sempurna (10), maka tahun ini akan lebih banyak lagi siswa memperoleh nilai sempurna, papar H Karya Rama.
0 komentar:
Posting Komentar