Gaya hidup masyarakat yang tidak mengkonsumsi Daging, Susu
serta Telor atau yang lebih dikenal dengan Masyarakat Vegan, saat ini
keberadaanya di Indonesia semakin banyak, bahkan tidak sedikit yang membentuk
komunitas untuk mensosialisasikan manfaat hidup Vegan, dan bertempat di Mangga
Dua Square Jakarta, Komunitas Muda Vegan menggelar iven Vegan Vaganza.
Menurut Ketua Penyelenggara Vegan Vaganza, Yogan Marchel bahwa
acara ini digelar selama 3 hari, mulai dari tanggal 2 hingga 4 November 2018,
mulai hari Jumat hingga Minggu, dengan acara Food Bazar produk Vegan, Talk Show
dengan menampilkan banyak pembicara, baik dari Artis, Akademisi hingga para
ahli produk Vegan, yang akan berbagi manfaat hidup Vegan.
Vegan Vaganza kali ini juga mengangkat isu Pemanasan Global,
dimana kita ingin mengajak masyarakat untuk hidup tanpa mengkunsumsi Daging,
karena dari data terbaru dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), dimana 51%
pemanasan global disumbang dari industri peternakan hewan, banyak orang yang
belum mengetahui fakta-fakta ini, masyarakat hanya tau pemanasan global akibat transportasi
serta produk plastik, masyarakat tidak tau kalau mengkonsumsi daging mengakibatkan
pemanasan global, untuk itu kegiatan ini kita mengajak masyarakat untuk tidak
mengkonsumsi daging, dan beralih ke Vegan, ungkapnya.
Menurut Yogan, bahwa pemanasan global saat ini sudah
mencapai titik kritis, dimana peningkatan suhu di beberapa negara telah naik 1
derajat Celcius, bila temperature dunia naik hingga 3 derajat Celcius, maka
akan timbul bencana alam dimana-mana, dan jika tidak dicegah maka panas bumi
bisa naik hingga 6 derajat Celcius, maka yang terjadi masalah besar di bumi
ini, bisa jadi akan “Kiamat”, karena kenaikan suhu 3 derajat saja, Kutub Es
akan mencair dan akan ada peningkatan air laut 7 sampai 9 meter, maka akan
banyak pulau yang tenggelam serta permukaan darat akan berkurang, sehingga
orang akan berebut untuk bisa bertahan hidup, inilah yang terus kita lakukan
agar masyarakat peduli lingkungan dan tidak mengkonsumsi daging, paparnya.
Ditempat yang sama, Sathya Idananta dari Komunitas Muda Vegan yang juga Owner Loving
Envornment Solution, salahsatu Perusahaan yang bergerak dalam bidang Energi Surya
(Sel Surya), yang juga turuh menggelar stan Panel Surya dalam Vegan Vagansa tersebut
juga menegaskan, bahwa Loving Envornment Solution ingin mengajak masyarakat
untuk hidup ramah lingkungan, salahsatunya adalah memanfaatkan Energi Matahari
untuk mengurangi penggunaan listrik dari PLN.
Listrik yang dihasilkan dari pembakaran fosil seperti
Batubara dan Gas Bumi berkontribusi besar dalam pemanasan bumi, belum lagi
ekspoitasi tambang, bisa juga berdampak pada kerusakan bumi, yang dapat
menyebabkan bencana alam, inilah yang harus di kurangi dan dicegah dengan
memanfaatkan energi Matahari yang tidak pernah habis, di negara lain untuk
penyediaan energi listrik telah banyak berali ke energi terbarukan, dan
salahsatunya adalah dengen Sel Surya/Panel Surya, untuk itu Loving Envornment
Solution siap membantu PLN maupun Masyarakat untuk penyediaan Listrik di Rumah
maupun untuk usaha dengan Panel Surya, tegasnya.
Diakui Sathya, bahwa untuk penyediaan Sel Surya sebagai
investasi jangka panjang tidaklah mahal, Loving Envornment Solution menyediakan
panel surya mulai dari harga Rp. 2.500.000,- (dua juta lima ratus ribu rupiah)
dan jika masyarakat memanfaatkan energi matahari 2 atau 4 panel, maka Indonesia
tidak akan kekurangan energi, apalagi Indonesia sebagai negara yang berada didaerah
Katulistiwa dengan sinar matahari yang banyak sekali, dan tidak pernah habis,
sementara kalau dengan fosil maka dalam waktu tertentu pasti akan habis,
sehingga listrik akan semakin mahal, sementara dengan Sel Surya sebaliknya,
makin lama harganya makin murah, karena investasi hanya di awal, dan untuk
memanen energi matahari dapat dilakukan bertahun-tahun, inilah Loving
Envornment Solution mengedukasi, agar orang-orang tergerak untuk mau
memanfaatkan energi Matahari melalui acara ini, ungkapnya.
Dengan menggunakan Panel Surya maka tagihan listrik akan
berkurang, bahkan bisa mensuplai di sekitar tempat tinggal kita dan kita tidak
lagi bayar listrik PLN, kalau telah banyak rumah yang memenfaatkan energi Matahari
dengan Sel Surya, maka Suplai Listrik tidak akan kekurangan lagi, bahkan daerah
yang belum teraliri listrik juga bisa memanfaatkan energi Surya, ini
jelas-jelas akan membantu pemerintah dalam pengadaan listrik maupun menjaga
lingkungan, untuk itu kita akan terus melakukan sosialisasi, kita kembali ke alam
dan bersatu dengan alam, kalau bukan kita siapa lagi ?, kalau bukan sekarang
kapan lagi ?, tegas Sathya. (Nk)
0 komentar:
Posting Komentar