Peserta Audisi Indonesia Top Model
2018 dari Makassar “Kecewa”
Ajang pencarian bakat Indonesia Top
Model 2018 yang dilaksanakan pada tanggal 6,7 hingga 8 Desember 2018 di epiwalk
Rasuna Jakarta mendapat sorotan serius dari Peserta asal Makassar, Ahmad Yani
orang tua peserta pada wartawan mengungkapkan kekesalannya, karena banyak
janji-janji yang tertulis dalam brosur tetapi saat acara ternyata tidak ada
seperti Kaos, Serempang dan Tropy yang dijanjikan, namun ternyata janji tinggal
janji, hal tersebut sudah melanggar UU Perlindungan Konsumen.
Ahmad Yani juga mengungkapkan
kekecewaannya, karena selama 3 hari mengikuti ajang pencarian bakat, namun
peserta tidak memperoleh pembekalan bidang Modelling, dan tanpa ada roandom yang
jelas, di hari pertama peserta hanya mendapatkan penyuluhan bahaya Narkoba,
hari kedua tidak ada kegiatan, hanya mengikuti gladi saja, dan hari ketiga
langsung lomba, jadi dengan uang pembayaran peserta senilai Rp.3.500.000,-
(tiga juta lima ratus ribu rupiah) tidak memperoleh apa-apa, kaos dan serempang
pun tidak diberikan, belum lagi uang yang harus kita keluarkan untuk menginap
di hotel beberapa hari, namun kami harus pulang dengan kecewa, paparnya.
Acara dengan tema Mom and Kids Award
2018, seharusnya yang tampil di atas Catwolk adalah Ibu dan Anak, kekompakan
ibu dan anak itulah yang harus dijunjung tinggi dan menjadi acuan juri, tetapi
ada peserta yang tampil bukan dengan orang tua, seperti dengan neneknya atau
tantenya, padahal ibunya ada, namun diwakili orang lain dan bisa memperoleh
juara, dan saat kita protes ke dewan juri, alasanya hal tersebut tidak masalah,
ini jelas tidak sesuai tema, protes kita akhirnya tidak ditanggapi dewan juri
maupun penyelenggara dari YAPMI.
Yang lebih menyedihkan, peserta yang
saat jalan di Catwolk sepatunya terlepas bisa masuk 10 besar dan dapat juara,
sementara yang bagus masih banyak, ada peserta yang mendapat juara 2, setelah
naik disuruh turun lagi dengan alasan tidak ada juara 2, bilangnya pemenangnya
hanya 1, dan juara 2 tersebut juga tidak masuk dalam 10 besar, dan saat kita
tanyakan tidak ditanggapi juri, jadi kami nilai iven ini tidak jelas, dan
kriterianya juga tidak ada, ungkapnya penuh kekesalan. (Rl)
0 komentar:
Posting Komentar