Tingkatkan Kemampuan Peperangan Ranjau, Satran Koarmada I Gelar Latihan Penyapuan Ranjau Di Perairan Kepri
Jakarta, 18 Desember 2018, Dalam rangka mendukung tugas TNI Angkatan Laut, Satuan Kapal Ranjau Koarmada I menggelar Latihan Penyapuan Ranjau di Perairan Kepulaun Riau selama 4 hari mulai 15 hingga 17 Desember 2018.
Latihan Penyapuan Ranjau Satran Koarmada I melibatkan Unsur Latihan diantaranya KRI Pulau Rusa-726, KAL Marapas Satrol Lantamal IV, Tim Demolisi Satkopaska Koarmada I dan Tim Kesehatan dari Balai Pengobatan Fasharkan Lantamal IV. Kegiatan ini bertujuan untuk memelihara dan meningkatkan kemampuan perorangan maupun unsur-unsur serta menyinergikan dengan unsur terkait sebagai unsur pendukung dalam rangka melaksanakan Operasi Penyapuan Ranjau.
Komandan Satuan Kapal Ranjau Koarmada I Kolonel Laut (P) Rizaldi dalam sambutannya menyampaikan bahwa salah satu tugas TNI Angkatan Laut sebagaimana diamanatkan di dalam Undang-Undang adalah melaksanakan tugas TNI matra laut di bidang pertahanan, dimana hakekat pertahanan negara adalah segala usaha untuk mempertahankan kedaulatan negara, keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan keselamatan segenap bangsa dari ancaman dan gangguan terhadap keutuhan bangsa dan negara. Ancaman dimensi laut memiliki spektrum yang luas dan bereskalasi mulai dari intensitas rendah dalam bentuk tindakan kriminal, sabotase, teror, subversi, sampai dengan intensitas tinggi dalam bentuk pemberontakan senjata, perang terbatas, serta perang terbuka. Salah satu kegiatan yang termasuk dalam ancaman tersebut adalah blokade pelabuhan dan selat strategis dengan menggunakan peranjauan oleh Angkatan Laut negara lain.
Guna memelihara kemampuan pertahanan negara di laut dan dalam upaya menyikapi hakekat ancaman tersebut, diperlukan kesiapsiagaan unsur operasional TNI Angkatan Laut yang tinggi, khususnya dalam melaksanakan peperangan ranjau. Kondisi tersebut dapat dicapai apabila unsur-unsur Satuan Kapal Ranjau dapat memelihara dan meningkatkan fungsi asasinya di bidang peperangan ranjau melalui penyelenggaraan latihan terintegrasi dengan komponen kekuatan satuan TNI Angkatan Laut lainnya secara konsisten, serta berorientasi pada pencapaian tugas TNI Angkatan Laut, ujar Dansatran Koarmada I.
Sasaran Latihan Operasi Penyapuan Ranjau yakni menguasai teknis dan prosedur dalam penggunaan alat serta manuver lapangan, menguasai dan mahir dalam melaksanakan pendeteksian kontak bawah air, menguasai dan mahir dalam melaksanakan penggelaran APR mekanik, menguasai dan mahir dalam melaksanakan netralisasi kontak bawah air, menguasai dan mahir dalam melaksanakan pembuatan alur terobos dan melewati medan ranjau.
Adapun materi latihan meliputi deteksi kontak bawah air, penggelaran APR mekanik, netralisasi kontak bawah air, serta pembuatan alur terobos dan melewati medan ranjau.
Kaji ulang dan penutupan latihan dihadiri oleh Sekdis Opslatal Kolonel Laut (P) Bambang Irawan, Pelaku latihan yang terdiri dari Staf Satran, Sopsal, Kolat, Tim Demolisi Kopaska, Kesehatan, Dokumentasi, Perwira KRI Pulau Rusa dan Perwira KAL Marapas.
Jakarta, 18 Desember 2018, Dalam rangka mendukung tugas TNI Angkatan Laut, Satuan Kapal Ranjau Koarmada I menggelar Latihan Penyapuan Ranjau di Perairan Kepulaun Riau selama 4 hari mulai 15 hingga 17 Desember 2018.
Latihan Penyapuan Ranjau Satran Koarmada I melibatkan Unsur Latihan diantaranya KRI Pulau Rusa-726, KAL Marapas Satrol Lantamal IV, Tim Demolisi Satkopaska Koarmada I dan Tim Kesehatan dari Balai Pengobatan Fasharkan Lantamal IV. Kegiatan ini bertujuan untuk memelihara dan meningkatkan kemampuan perorangan maupun unsur-unsur serta menyinergikan dengan unsur terkait sebagai unsur pendukung dalam rangka melaksanakan Operasi Penyapuan Ranjau.
Komandan Satuan Kapal Ranjau Koarmada I Kolonel Laut (P) Rizaldi dalam sambutannya menyampaikan bahwa salah satu tugas TNI Angkatan Laut sebagaimana diamanatkan di dalam Undang-Undang adalah melaksanakan tugas TNI matra laut di bidang pertahanan, dimana hakekat pertahanan negara adalah segala usaha untuk mempertahankan kedaulatan negara, keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan keselamatan segenap bangsa dari ancaman dan gangguan terhadap keutuhan bangsa dan negara. Ancaman dimensi laut memiliki spektrum yang luas dan bereskalasi mulai dari intensitas rendah dalam bentuk tindakan kriminal, sabotase, teror, subversi, sampai dengan intensitas tinggi dalam bentuk pemberontakan senjata, perang terbatas, serta perang terbuka. Salah satu kegiatan yang termasuk dalam ancaman tersebut adalah blokade pelabuhan dan selat strategis dengan menggunakan peranjauan oleh Angkatan Laut negara lain.
Guna memelihara kemampuan pertahanan negara di laut dan dalam upaya menyikapi hakekat ancaman tersebut, diperlukan kesiapsiagaan unsur operasional TNI Angkatan Laut yang tinggi, khususnya dalam melaksanakan peperangan ranjau. Kondisi tersebut dapat dicapai apabila unsur-unsur Satuan Kapal Ranjau dapat memelihara dan meningkatkan fungsi asasinya di bidang peperangan ranjau melalui penyelenggaraan latihan terintegrasi dengan komponen kekuatan satuan TNI Angkatan Laut lainnya secara konsisten, serta berorientasi pada pencapaian tugas TNI Angkatan Laut, ujar Dansatran Koarmada I.
Sasaran Latihan Operasi Penyapuan Ranjau yakni menguasai teknis dan prosedur dalam penggunaan alat serta manuver lapangan, menguasai dan mahir dalam melaksanakan pendeteksian kontak bawah air, menguasai dan mahir dalam melaksanakan penggelaran APR mekanik, menguasai dan mahir dalam melaksanakan netralisasi kontak bawah air, menguasai dan mahir dalam melaksanakan pembuatan alur terobos dan melewati medan ranjau.
Adapun materi latihan meliputi deteksi kontak bawah air, penggelaran APR mekanik, netralisasi kontak bawah air, serta pembuatan alur terobos dan melewati medan ranjau.
Kaji ulang dan penutupan latihan dihadiri oleh Sekdis Opslatal Kolonel Laut (P) Bambang Irawan, Pelaku latihan yang terdiri dari Staf Satran, Sopsal, Kolat, Tim Demolisi Kopaska, Kesehatan, Dokumentasi, Perwira KRI Pulau Rusa dan Perwira KAL Marapas.
0 komentar:
Posting Komentar