KAMI DIMANUSIAKAN PRESIDEN JOKOWI

KAMI DIMANUSIAKAN PRESIDEN JOKOWI

Presiden Jokowi dan Istana  Akrab dengan Rakyat

Oleh : KP Norman Hadinegoro,SE,MM.

Ada yang Berbaju kaos seadanya, ada  yang pakai baju Batik dan Jas, ada yang celana  pendek dan bersandal jepit. Ada juga yang membawa serta topi capingnya.  Mereka berjajar memasuki istana Bogor tapi Hanphone, Camera harus dititipkan di Paspanpres.

Wajahnya semua sumringah kayak seperti mimpi. Mungkin ini adalah momentum seumur hidupnya orang kecil.  Pengayuh becak sekitar Istana Bogor  suka melalui istana yang megah itu sambil mengayuh  becaknya. Mengantarkan penumpang. Mencari rezeki Bisa masuk Istana.

Diperbolehkan masuk ke dalam istana, tentu bisa jadi hanya  mimpi. Tapi mimpi itu jadi kenyataan . Serombongan Orang dari tukang  becak, Pejabat, Relawan, pedagang kecil datang bahkan dengan pakaian seadanya. Diterima Presiden Jokowi. Mereka  bersilaturahmi dengan pemimpinya di hari raya, hari besar.

“Saya terharu. Ternyata tukang becak seperti saya bisa juga masuk ke  istana Presiden,” ujar Ending, tukang becak yang biasa mangkal di pasar  sekitar Bogor.



Sekitar 2000 orang lainnya bersalaman dengan Presiden Jokowi, mengucapkan selamat hari raya, menjejekan kaki di istana.
“Kami dimanusiakan. Sama dengan tamu lainnya.” Kata salah seorang Relawan.

Saban tahun Presiden Jokowi memang menggelar open haouse. Open house  digelar di istana negara Jakarta dan bogor Serombongam pedagang kaki  lima dan petugas kebersihan, Pejabatm Relawan  hadir  dalam acara itu.
Basa-basi dan protokoler berbusana tidak berlaku. Rakyat bisa hadir  dengan wajahnya yang asli. Diterima sebagai manusia, sebagaimana  layaknya seorang tamu. Bersama Ibu negara, Presiden Jokowi menyalami  mereka satu per satu.
Ini bukan kali pertama tapi sering teramat sering.

Ketika pernikahan Gibran di Solo, Presiden juga menerima Relawan,Pejabat, para tukang  becak di atas pelaminan. Mereka datang bercelama pendek dan handuk kecil  masih melingkar di leher. Menyalami Presiden, ibu negara dan kedua  mempelai.
Jokowi menyambutnya dengan akrab tampa sekat. Sebab mereka adalah para tukang  becak yang sering mangkal di sekitar rumah pribadinya di Solo. Mungkin  saja diantara mereka adalah saksi hidup begaimana Gibran, Kahiyang dan  Kaesang tumbuh.

Ketika mereka hadir sebagai tamu undangan diacara pernikahan anak  seorang Presiden, berbaur dengan para elit undangan lainnya, tidak ada  beda. Semua adalah tamu. Dan tuan rumah yang baik wajib memperlakukn  tamu dengan baik.
Di jaman Presiden Jokowi, kekuasaan menjadi begitu akrab dan dekat. Presiden  bukan lagi posisi setengah dewa. Dia hadir di tengah rakyat. Dia tampil  dalam dengus kehidupan rakyat.

Jokowi sempat mengunjungi rumah kontrakan Gibran dan  keluarganya di sekitar Sunter, Jakarta. Rumah itu biasa saja. Jalan di  depannya hanya bisa dilalui satu mobil.

Gibran  sebagai anak seorang Presiden  negeri besar ini. Diajarkan mandiri tidak boleh minta fasilitas hanya seorang pedagang martabak, usaha pisang  goreng yang mencari nafkah untuk keluarganya.
Mungkin ini revolusi mental dan Sumber Daya Manusia  memang sedang dibangun Presiden Jokowi. Dimulai dari  keluarganya. Di mulai dari anak-anaknya. Dan itu ditampilkan dengan  jelas ke hadapan publik. Sebuah kisah anak seorang Presiden yang harus  berjuang menghidupi kekuarganya sendiri.

Beberapa tahun lalu kita juga mendengar Putri Jokowi, yang  bercita-cita jadi pegawai negeri di Pemda Solo, ternyata tidak lolos  seleksi. Meski anak seorang Presiden, ketika tesnya tidak mencapai hasil  memuaskan, Kahiyang Ayu harus merelakan mengubur mimpinya jadi PNS.

Seperti juga Gibran, ketika tes CPNS, Kahiyang bertindak seperti  layaknya ribuan pelamar lain. Dia tidak menempatkan diri sebagai putri  seorang Presiden.
Bagi Jokowi, revolusi mental menempa Sumber Daya Mmanusia dimulai dari lingkaran paling dekat.

Ketika dia bertanya soal revolusi mental, sejatinya dia sedang bercerita tentang dirinya sendiri.
“ Pak Jokowi itu seperti saya, mas,” ujar Abu Kumkum.
“Kok, bisa kang?”
“Iya, aku juga gak akan membantu kalau anakku jualan minyak telon oplosan seperti bapaknya. Itu KKN.”
“Lha, emangnya kamu berharap anakmu nanti jadi apa?”
“Jadi Usahawan yang Mandiri.”

KP Norman Hadinegoro Adalah Ketua Umum PERNUSA.

0 komentar:

Posting Komentar

 

SEL SURYA

SEL SURYA