Rekapitulasi Suara Pilkada Putaran Ke 2 Tingkat Kota Jakarta Timur, Kedua Timses Paslon Menerima Hasil Akhir
Proses Pilkada DKI kini sampai pada proses Rekapitulasi penghitungan tingkat kota, dan pada Kamis (27/4) KPUD tingkat kota di 5 wilayah DKI Jakarta menggelar Rekapitulasi hasil Pilkada putaran ke dua, dan untuk Jakarta Timur dipusatkan di Hotel PGC Cililitan.
Ketua KPUD DKI Drs Sumarno, M.Si menegaskan, bahwa usai rekapitulasi ini, akan diteruskan pada 29 April, yaitu Rekapitulasi tingkat Provinsi DKI Jakarta, dan jika tidak ada tuntutan ke Mahkamah Konstitusi, maka pada 5 Mei KPUD DKI akan menetapkan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta terpilih. tentunya proses Pilkada yang dilalui masih ada kekurangan, namun biarlah itu menjadi pembelajaran, harapnya.
Sementara ditempat yang sama, Ketua Badan Pemenangan Pemilukada untuk Ahok-Djarot dari PDI Perjuangan tingkat Kota Jakarta Timur, Eko Witjaksono disela acara tersebut menegaskan, bahwa pihaknya bersyukur atas partisipasi masyarakat yang cukup tinggi dalam mensukseskan Pilkada DKI Jakarta, baik di putaran pertama maupun kedua, tetapi pihaknya juga prihatin karena dalam pelaksanaanya yang kita harapkan Demokratis namun masih ada hal-hal yang justru mencederasi proses demokrasi itu sendiri, seperti melakukan politik identitas dengan cara melakukan intimidasi psikis kepada calon pemilih.
Badan Pemenangan Pemilukada DKI Jakarta PDI Perjuangan Kota Jakarta Timur, menemukan adanya indikasi kecurangan yang terlihat sangat massif dan terjadi di TPS-TPS, khususnya di Jakarta Timur, seperti penyebaran C6 yang tebang pilih masa untuk hadir ke TPS, orang mencoblos dengan surat panggilan yang bukan miliknya, anak mencoblos dengan kertas suara orang tua, orang yang tidak masuk DPT masih bisa mencoblos serta adanya pembiaran KPPS akan pelanggaran-pelanggaran yang ada, sehingga dilakukan Pemungutan Suara Ulang (PSU) di sejumlah TPS, tegasnya.
Eko Witjaksono juga berharap Pemerintah, Dewan dan KPU serta Bawaslu harus melakukan perubahan kedepan, kalau memang bangsa ini menginginkan Demokrasi yang maju, harus dibangun dengan kedewasaan berpolitik, tegas Eko Witjaksono.
Walikota Jakarta Timur, yang diwakili Kepala Kesbangpol Kota Jakarta Timur, Hamid Masud menegaskan, bahwa pihaknya mengapresiasi pada para Penyelenggara Pemilukada DKI atas kontribusi yang nyata dalam proses Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta putaran 1 dan 2, Rekapitulasi Suara Pilkada Putaran Kedua ini adalah juga bermakna sebagai saksi, bahwa inilah Gubernur dan Wakil Gubernur pilihan warga Jakarta, dengan partisipasi masyarakat hingga 80% menunjukkan adanya peningkatan partisipasi dari putaran pertama, 77,86%, sehingga partisipasi telah melebihi target partisipasi nasional sebesar 77,5%, ini bukti Pilkada langsung telah menjadi Pesta Demokrasi yang mengundang partisipasi masyarakat untuk menentukan masa depan Provinsi DKI Jakarta, dan ini menunjukkan bahwa Kedaulatan berada di tangan rakyat, dan siapapun yang terpilih yang menang adalah masyarakat ibukota Jakarta itu sendiri, proses pemililhan yang baik, menunjukkan bahwa dengan kebersamaan maka semua ancaman, tantangan dan gangguan akan dapat kita hadapi bersama, mari kita jaga soliditas dan solidaritas demi masa depan Provinsi DKI Jakarta yang kita cintai bersama, ungkapnya. (Nrl)
Proses Pilkada DKI kini sampai pada proses Rekapitulasi penghitungan tingkat kota, dan pada Kamis (27/4) KPUD tingkat kota di 5 wilayah DKI Jakarta menggelar Rekapitulasi hasil Pilkada putaran ke dua, dan untuk Jakarta Timur dipusatkan di Hotel PGC Cililitan.
Ketua KPUD DKI Drs Sumarno, M.Si menegaskan, bahwa usai rekapitulasi ini, akan diteruskan pada 29 April, yaitu Rekapitulasi tingkat Provinsi DKI Jakarta, dan jika tidak ada tuntutan ke Mahkamah Konstitusi, maka pada 5 Mei KPUD DKI akan menetapkan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta terpilih. tentunya proses Pilkada yang dilalui masih ada kekurangan, namun biarlah itu menjadi pembelajaran, harapnya.
Sementara ditempat yang sama, Ketua Badan Pemenangan Pemilukada untuk Ahok-Djarot dari PDI Perjuangan tingkat Kota Jakarta Timur, Eko Witjaksono disela acara tersebut menegaskan, bahwa pihaknya bersyukur atas partisipasi masyarakat yang cukup tinggi dalam mensukseskan Pilkada DKI Jakarta, baik di putaran pertama maupun kedua, tetapi pihaknya juga prihatin karena dalam pelaksanaanya yang kita harapkan Demokratis namun masih ada hal-hal yang justru mencederasi proses demokrasi itu sendiri, seperti melakukan politik identitas dengan cara melakukan intimidasi psikis kepada calon pemilih.
Badan Pemenangan Pemilukada DKI Jakarta PDI Perjuangan Kota Jakarta Timur, menemukan adanya indikasi kecurangan yang terlihat sangat massif dan terjadi di TPS-TPS, khususnya di Jakarta Timur, seperti penyebaran C6 yang tebang pilih masa untuk hadir ke TPS, orang mencoblos dengan surat panggilan yang bukan miliknya, anak mencoblos dengan kertas suara orang tua, orang yang tidak masuk DPT masih bisa mencoblos serta adanya pembiaran KPPS akan pelanggaran-pelanggaran yang ada, sehingga dilakukan Pemungutan Suara Ulang (PSU) di sejumlah TPS, tegasnya.
Eko Witjaksono juga berharap Pemerintah, Dewan dan KPU serta Bawaslu harus melakukan perubahan kedepan, kalau memang bangsa ini menginginkan Demokrasi yang maju, harus dibangun dengan kedewasaan berpolitik, tegas Eko Witjaksono.
Walikota Jakarta Timur, yang diwakili Kepala Kesbangpol Kota Jakarta Timur, Hamid Masud menegaskan, bahwa pihaknya mengapresiasi pada para Penyelenggara Pemilukada DKI atas kontribusi yang nyata dalam proses Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta putaran 1 dan 2, Rekapitulasi Suara Pilkada Putaran Kedua ini adalah juga bermakna sebagai saksi, bahwa inilah Gubernur dan Wakil Gubernur pilihan warga Jakarta, dengan partisipasi masyarakat hingga 80% menunjukkan adanya peningkatan partisipasi dari putaran pertama, 77,86%, sehingga partisipasi telah melebihi target partisipasi nasional sebesar 77,5%, ini bukti Pilkada langsung telah menjadi Pesta Demokrasi yang mengundang partisipasi masyarakat untuk menentukan masa depan Provinsi DKI Jakarta, dan ini menunjukkan bahwa Kedaulatan berada di tangan rakyat, dan siapapun yang terpilih yang menang adalah masyarakat ibukota Jakarta itu sendiri, proses pemililhan yang baik, menunjukkan bahwa dengan kebersamaan maka semua ancaman, tantangan dan gangguan akan dapat kita hadapi bersama, mari kita jaga soliditas dan solidaritas demi masa depan Provinsi DKI Jakarta yang kita cintai bersama, ungkapnya. (Nrl)
0 komentar:
Posting Komentar