Memperingati Hari Lahir Pancasila 1 Juni 2017
60 Guru besar dan 500 dokter/dokter gigi menyerukan ”Petisi Kebangsaan"
Dalam jumpa Pers Prof Farid Aziz, Prof Achmad Joyosugito, Prof Akmal Taher, Prof Vimpi Pangkahila, Prof Amir Mahjid menegaskan, bahwa Pancasila Iahir 72 tahun yang lalu sebagai ideologí bangsa yang menerima keberagaman Merawat Pancasila adalah merawat keberagaman, keberagaman bukan sekedar bingkai pemersatu bangsa, tetapi Iebih dari itu keberagaman adalah nilai kemanusiaan yang universal.
Terjadinya polarisasi rasa kebangsaan yang cukup ekstrim dewasa ini ditambah dengan banyaknya gejolak yang terjadi di masyarakat yang berakibat lunturnya rasa cinta terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia, hal tersebutlah yang melatarbelakangi timbulnya gagasan di antara para dokter di Indonesia. dengan berkaca pada napak tilas peran para pendahulunya daIam Kebangkitan Bangsa tahun 1908 untuk membuat suatu gerakan moral meneguhkan kembali kecintaan kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945 dan Bhinneka Tunggal Ika.
Dokter Bhinneka Tunggai Ika (DBTI) adalah suatu gerakan moral di kalangan dokter dan dokter gigi untuk merespon situasi terkini yang menimpa bangsa kita. Dalam memperjuangkan persatuan dalam perbedaan nya gerakan moral ini melebur dengan berbagai kalangan masyarakat yang mempunyai visi dan misi yang sama, juga menjunjung tinggi konstitusi dan aturan-aturan yang berlaku serta normanorma dan etika dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Disela acara tersebut Ketua Paguyuban Penerus Budi Utomo, Wargono pada wartawan menegaskan, bahwa Gerakan Moral Dokter Indonesia di Museum Kebangkitan Nasional yang dahulu pada 1908, disinilah para pejuang Kemerdekaan, yang juga berprofesi sebagai dokter menumbuhkan semangat juang melawan penjajah.
Budi Utomo bercita-cita ingin bangsa ini Merdeka serta bisa mensejahterakan rakyat, untuk itu momen 1 Juni sebagai Hari Lahir Pancasila sangat tepat bagi para Dokter melalui Gerakan Moral Dokter Indonesia untuk memperkokoh semangat Bhineka Tunggal Ika, untuk tetap Satu Tanah Air, Satu Bangsa, Satu Bahasa yaitu Indonesia, papar Wargono. (NRL)
0 komentar:
Posting Komentar