Semen Indonesia Bagikan Dividen 40%

Semen Indonesia Bagikan Dividen 40%

PT Semen Indonesia (Persero) Tbk selesai menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan 2016 (Rapat) di Jakarta, Jumat (31/3/2017).

Rapat tersebut diantaranya menetapkan penggunaan laba bersih Perseroan Tahun Buku 2016 untuk dividen sebesar Rp1,81 triliun atau 40% dari laba bersih sebesar Rp4,52 triliun. Nilai dividen yang dibagikan kepada pemegang saham tersebut setara dengan Rp304,92 per lembar saham.

Selain itu, rapat juga menyetujui 60% dari laba bersih atau Rp2,71 triliun dialokasikan sebagai cadangan.

Dalam rilis yang diterima media ini, dipaparkan mengenai kinerja Perseroan, pada tahun 2016 konsumsi semen domestik di Indonesia tercatat 62,00 juta ton atau relatif sama dengan tahun 2015 sebesar 61,99 juta ton.

Volume penjualan domestik Perseroan tahun 2016 tercatat sebesar 25,8 juta ton. Hasil penjualan tersebut menunjukkan dominasi Perseroan di pasar domestik, dimana dengan porsi kapasitas domestik yang turun 4.5% dari 37,5% menjadi 33,0%, Perseroan mampu menguasai pasar domestik hingga 41,7%.

“Angka ini mengkonfirmasi kemampuan Perseroan bersaing melalui kekuatan brand dan jaringan distribusi handal serta memiliki utilisasi operasi 89%, jauh lebih tinggi dibandingkan rata-rata industri sebesar 65%,” kata Rizkan Chandra.

Implementasi ekspansi regional Perseroan memberikan kenaikan penjualan regional sebesar 25% dari 2,6 juta ton pada tahun 2015 menjadi 3,3 juta ton pada tahun 2016. Dengan demikian, porsi penjualan regonal Perseroan meningkat dari 9% menjadi 11%.

Di tengah ketatnya persaingan domestik, Perseroan mampu mencatatkan kenaikan pendapatan bisnis beton sebesar 109%, dari Rp523 miliar menjadi Rp1.092 miliar.

Selain itu, melalui konsolidasi bisnis distribusi dan logistik, Perseroan telah mampu menghasilkan pendapatan hingga Rp800 miliar pada tahun 2016.

Dalam rangka mengoptimalkan keunggulan strategis Perseroan di masa mendatang, hingga 31 Desember 2016 Perseroan melakukan pengembangan kapasitas bisnis, antara lain menyelesaikan Proyek Pabrik Semen Rembang dengan kapasitas 3 juta ton.

Disebutkan, progres pembangunan pada 31 Desember 2016 mencapai 98,75%. Seluruh perijinan untuk operasional pabrik telah diperoleh dan ditargetkan memasuki produksi komersial pada semester I 2017, dengan estimasi biaya penyelesaian mencapai Rp4,98 triliun.

Menyelesaikan proyek Pabrik Semen Indarung VI dengan kapasitas 3 juta ton, dengan estimasi biaya penyelesaian mencapai Rp. 4,2 triliun.

Menyelesaikan pembangunan Proyek Waste Heat Recovery Power Generation (WHRPG) di Tuban yang dapat menghasilkan listrik kurang lebih 30,6 MW dan mengurangi emisi gas CO2 sebesar 122.358 ton/tahun, serta dapat menghemat biaya operasional listrik sebesar 120 miliar/tahun.

Menyelesaikan pembangunan Grinding Plant dana pabrik Ground Granulated Blast Furnace Slag di Cigading. Membangun tambahan packing plant di Maluku Utara dan Bengkulu.

Membangun tambahan fasilitas produksi baru di Aceh dan Kupang dengan kapasitas total 5 juta ton, yang ditargetkan selesai tahun 2021.

Menyelesaikan program-program Upgrading fasilitas eksisting untuk meningkatkan efisiensi produksi dan kinerjanya.

Diuraikan pula, PT Semen Indonesia telah melaksanakan Proyek CDM melalui pemanfaatan biomasa sebagai bahan bakar alternatif di Pabrik Tuban 1 dan 3. Sampai dengan Februari 2016, jumlah biomasa yang dipergunakan sebesar 275.778 ton. Biomasa yang dipergunakan berasal dari sekam padi dan cocopeat.

Perseroan telah melakukan penyerahan secara simbolis Emission Reduction Certificate kepada Duta Besar Swedia (16/1). Penyerahan sertifikasi ini merupakan tindak lanjut dari kesepakatan jual beli Certified Emission Reduction (CER) antara PT Semen Indonesia dengan Pemerintah Swedia melalui Swedish Energy Agency.

Semen Indonesia juga telah melakukan Proyek Clean Development Mechanism (CDM) melalui subtitusi batubara dengan bahan bakar alternatif dari biomasa di Pabrik Tuban melalui Proyek CDM.

Keberhasilan Proyek CDM PT Semen Indonesia terbukti dengan diterbitkannya CER oleh United Nations Framework Convencion on Climate Change (UNFCCC) pada tanggal 12 Desember 2016, dengan total penurunan emisi sebesar 213.717 tonCO2eq.

Berdasarkan ERPA, jumlah CER yang diperjualbelikan tahap pertama sebesar 193.536 tonCO2eq dengan periode monitoring Januari 2013 – Februari 2016. (Nk)

0 komentar:

Posting Komentar

 

SEL SURYA

SEL SURYA