58 TAHUN KOMANDO LINTAS LAUT MILITER MENGABDI UNTUK NEGERI
Jakarta, 1 Juli 2019 Tepat tanggal 1 Juli 2019 Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil) genap berusia 58 tahun. Acara puncak hari ulang tahun ke-58 Kolinlamil tahun ini, diperingati dengan Upacara Parade Militer di Lapangan M. Silam, Dermaga Kolinlamil, Jakarta Utara dengan sederhana namun dengan penuh khidmad. Bertindak selaku inspektur upacara Panglima Komando Lintas Laut Militer, Laksamana Muda TNI Heru Kusmanto, S.E., M.M. sedangkan Komandan Upacara dipercayakan kepada Komandan KRI Banda Aceh Letkol Laut (P) Ali Setiandi, MTr. Hanla.
Pada upacara tersebut, selain dihadiri para pejabat teras TNI AL, juga dihadiri oleh para Panglima Kolinlamil dari masa ke masa. Dan usai Parade, Prajurit Kolinlamil berkolaborasi dengan masyarakat menampilkan atraksi perpaduan berbagai kemampuan profesi prajurit Kolinlamil dan seni nusantara. Ketrampilan prajurit yang diperagakan adalah semaphore dan bela diri taekwondo, sedangkan seni Nusantara yang disajikan meliputi tari dari Aceh, Jawa Barat dan Papua serta rampak beduk dikemas secara kolosal dalam satu kesatuan tanpa meninggalkan kekhasan masing-masing. Hal tersebut menambah semaraknya perayaan acara HUT ke-58 Kolinlamil.
Rangkaian upacara ditutup dengan defile pasukan dari berbagai elemen TNI, Polri, Instansi kemaritiman dan ASN yang dengan langkah tegap melintasi mimbar memberi penghormatan kepada Inspektur Upacara didampingi Para Panglima Kolinlamil dari masa ke masa, sebagai bentuk terimakasih dan penghargaan generasi saat ini kepada para pimpinan terdahulu atas jasa dan dharma bakti mereka dalam meletakkan kerangka dan pembangunan berkesinambungan demi kemajuan Kolinlamil.
Panglima Kolinlamil Laksda TNI Heru Kusmanto, S.E., M.M. mengatakan bahwa berbagai kegiatan yang dilaksanakan sebagai rangkaian HUT ke 58 Kolinlamil, sudah dimulai pada bulan April lalu, yang bertepatan dengan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri dengan menyelenggarakan Bazzar murah dan Mudik gratis, baik melalui laut dengan KRI Banda Aceh ke berbagai tempat di Sumatera dan melalui darat dengan Bus ke berbagai kota di Jawa tengah dan Jawa Timur. Selain itu juga telah dilaksanakan bhakti sosial kesehatan, berupa pemeriksaan kesehatan dan papsmear serta donor darah yang cukup prestisius, dengan diikuti hampir 1.000 pendonor, ke depan akan dilaksanakan bhakti sosial di daerah pesisir Jakarta dan Olahraga bersama dengan instansi maritim yang berada di wilayah Jakarta Utara.
“Peringatan hari ulang tahun ke-58 Kolinlamil ini merupakan ungkapan rasa syukur, serta momentum yang tepat untuk introspeksi dan evaluasi diri guna meningkatkan kinerja dalam pengabdian kepada TNI AL, TNI, Bangsa dan Negara. Oleh karena itu sangat tepat tema yang diangkat kali ini, yaitu “Dilandasi jiwa Satya Wira Jala Dharma, Kolinlamil siap mendukung tugas Pokok TNI” Jika kita jabarkan, Satya berarti Setia; Wira berarti Prajurit, Pejuang atau Patriot; Jala berarti Laut atau Samudera; dan Dharma berarti Pengabdian. Sehingga Prajurit Kolinlamil harus menjadi Prajurit/Pejuang dan Patriot yang memiliki kesetiaan dalam mengabdikan diri kepada Negara dan Bangsa.” Ungkap sang Panglima menjabarkan makna tema HUT-58 Kolinlamil kali ini.
Kemajuan Kolinlamil juga tidak luput dari kiprah dan dukungan organisasi para istri prajurit dibawah pimpinan Ketua Gabungan Jalasenastri Kolinlamil yang saat ini dijabat oleh Ny Yayuk Heru Kusmanto, yang berperan aktif dalam berbagai kegiatan dalam memberdayakan ibu-ibu Jalasenastri Kolinlamil untuk memberikan manfaat positif bagi keluarga besar Kolinlamil.
Kolinlamil yang merupakan Kotama Operasi TNI bertugas menyelenggarakan operasi angkutan laut TNI, baik pada Operasi Militer untuk Perang (OMP) maupun Operasi Militer Selain Perang (OMSP) dan bantuan Angkutan Laut sesuai dengan kebijakan Panglima TNI. Disamping sebagai Kotama Operasi, Kolinlamil juga merupakan Kotama Pembinaan yang berarti sebagai pembina tunggal angkutan laut TNI, membina kemampuan sistem angkutan laut militer, membina potensi angkutan laut nasional guna kepentingan pertahanan dan keamanan negara di laut dan membina kesiapan operasional untuk melaksanakan angkutan laut TNI yang meliputi personel, alat peralatan dan pembekalan, baik yang bersifat taktis, strategis maupun administratif sesuai dengan kebijakan Panglima TNI dan berkedudukan di bawah serta bertanggung jawab kepada Kasal.
Dalam melaksanakan tugas, Kolinlamil menyelenggarakan fungsi diantaranya pembinaan kemampuan penyelenggaraan angkutan laut militer melalui latihan, penelitian, pengujian serta pengembangan taktik dan prosedur angkutan laut militer sesuai rencana dan program TNI AL; mengkoordinasikan dan menyusun rencana dan program angkutan laut untuk seluruh jajaran TNI berdasarkan rencana dan program TNI; dan membantu angkutan laut nasional dalam rangka bhakti TNI sesuai dengan kebijakan Panglima TNI.
Bhakti Kami, Untuk Negeri.
Dalam perjalanan sejarah, berdirinya Kolinlamil merupakan ide pemikiran strategis para sesepuh TNI AL yang mampu memandang jauh ke depan akan pentingnya sistem angkutan laut militer dalam menunjang tugas pokok TNI. Kolinlamil dibentuk di tengah-tengah gencarnya Pemerintah Republik Indonesia merebut kembali Irian Barat dari penjajah Belanda.
Atas dasar pertimbangan strategis dan tugas yang dibebankan, Kolinlamil telah beberapa kali mengalami perubahan nama sejak dibentuk di Jakarta pada tanggal 1 Juli 1961 dengan nama “Djawatan Angkutan Laut Militer” atau DALMIL berdasarkan Surat Keputusan Kepala Staf ALRI.
Seiring dengan semangat pembebasan Irian barat melalui TRIKORA, DALMIL diubah namanya menjadi Komando Angkutan Laut Militer atau KOALMIL, berdasarkan Surat Keputusan Presiden/Panglima Tertinggi Angkatan Perang RI/Panglima Besar Komando Tertinggi Pembebasan Irian Barat Presiden RI pertama Ir. Soekarno pada 5 April 1962.
Dan sesuai ketentuan Comanders Call ALRI, pada 27 Februari 1970 nama KOALMIL diubah lagi menjadi Dinas Angkutan Laut Militer atau DISANGLAMIL berdasarkan Surat Keputusan Direktur Anglamil,
Selanjutnya pada 4 Mei 1970, Dinas Angkutan Laut Militer (DISANGLAMIL) diubah menjadi Komando Lintas Laut Militer atau KOLINLAMIL sampai sekarang, atas dasar Instruksi Kepala Staf Angkatan Laut.
Pada periode 1961 s.d 1970 dengan mengoperasionalkan 9 Kapal Perang (RI Banggai, RI Nusa Telu, RI Plaju, RI Cepu, RI Teluk Wadjo, RI Teluk Kau, RI Teluk Manado, AL Tanjung Radja dan AL Tanjung Nusanive) Kolinlamil terlibat aktif dalam berbagai operasi seperti operasi Jayawijaya atau Trikora, operasi Dwikora, operasi Penumpasan dan Pembersihan sisa-sisa Gerakan 30 September dan operasi bakti lainnya. Mako Kolinlamil yang ada saat ini pertama kali diresmikan oleh Komodor Moeljono Silam pada 10 Mei 1966.
Periode 1971 s.d 1980 Kolinlamil diperkuat dengan penambahan kapal-kapal perang dari Jepang dan Eks US Navy jenis Landing Ship Tank. Pada periode ini selain melaksanakan berbagai operasi bhakti, Kolinlamil juga terlibat dalam operasi Seroja di Timor Timur.
Periode 1981 s.d 1990 Kolinlamil berperan aktif dalam membantu pemerintah dalam penyediaan sarana transportasi seperti pemulangan TKI bermasalah, transmigrasi dan angkutan mudik lebaran serta berbagai operasi bhakti lainnya.
Periode 1991 s.d 2000 Kolinlamil mengkonsolidasikan dan mengoptimalkan diri untuk mengemban tugas-tugas seperti kunjungan wisata mahasiswa, jambore nasional serta pergeseran pasukan dan logistik ke seluruh wilayah NKRI.
Periode 2001 s.d 2010 Kolinlamil melaksanakan kegiatan rutin Angkutan laut Militer, seperti pergeseran pasukan dan material dalam rangka pengamanan perbatasan maupun pulau-pulau terluar. Selain itu Kolinlamil juga mendukung pemulangan 2.500 TKI bermasalah dari Malaysia, melaksanakan pelayaran Bina Taqwa Pelajar dan Bintal Juang Remaja Bahari (BJRB) serta berperan aktif dalam operasi kemanusiaan dengan mengangkut berbagai bantuan bagi korban bencana Tsunami Aceh.
Periode 2011 sampai sekarang diawali dengan operasi pembebasan MV. Sinar Kudus pada Januari 2011 melibatkan KRI Banjarmasin 592, sukses membawa pulang MV. Sinar Kudus dengan aman dan selamat. Kolinlamil juga sukses menggelar rapat tingkat tinggi Panglima Angkatan Bersenjata Malaysia dengan Panglima TNI. Operasi pergeseran pasukan dan material pada operasi pengamanan perbatasan serta pengamanan Pulau-pulau terluar menjadi operasi rutin yang dilaksanakan Kolinlamil sampai saat ini.
Secara bertingkat dan berlanjut, berbagai latihan untuk meningkatkan profesionalisme Prajurit Kolinlamil telah dan sedang dilaksanakan, diantaranya latihan tingkat L1 s/d L3, dan Latihan angkutan laut militer, latihan Operasi pendaratan Administrasi serta Latihan Armada Jaya yang merupakan Latihan Puncak TNI AL.
Sejak berdiri pada tahun 1961 sampai dengan sekarang Kolinlamil telah berganti kepemimpinan sebanyak 35 kali dan terhitung mulai tanggal 3 Januari 2019 Kolinlamil dipimpin oleh Panglima ke-36 Laksamana Muda TNI Heru Kusmanto, S.E., M.M.
Dirgahayu
Komando Lintas Laut Milter
“Satya Wira Jala Dharma”
Satria Samudra Setia Mengabdi untuk Negeri
(Dispen Kolinlamil)
Jakarta, 1 Juli 2019 Tepat tanggal 1 Juli 2019 Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil) genap berusia 58 tahun. Acara puncak hari ulang tahun ke-58 Kolinlamil tahun ini, diperingati dengan Upacara Parade Militer di Lapangan M. Silam, Dermaga Kolinlamil, Jakarta Utara dengan sederhana namun dengan penuh khidmad. Bertindak selaku inspektur upacara Panglima Komando Lintas Laut Militer, Laksamana Muda TNI Heru Kusmanto, S.E., M.M. sedangkan Komandan Upacara dipercayakan kepada Komandan KRI Banda Aceh Letkol Laut (P) Ali Setiandi, MTr. Hanla.
Pada upacara tersebut, selain dihadiri para pejabat teras TNI AL, juga dihadiri oleh para Panglima Kolinlamil dari masa ke masa. Dan usai Parade, Prajurit Kolinlamil berkolaborasi dengan masyarakat menampilkan atraksi perpaduan berbagai kemampuan profesi prajurit Kolinlamil dan seni nusantara. Ketrampilan prajurit yang diperagakan adalah semaphore dan bela diri taekwondo, sedangkan seni Nusantara yang disajikan meliputi tari dari Aceh, Jawa Barat dan Papua serta rampak beduk dikemas secara kolosal dalam satu kesatuan tanpa meninggalkan kekhasan masing-masing. Hal tersebut menambah semaraknya perayaan acara HUT ke-58 Kolinlamil.
Rangkaian upacara ditutup dengan defile pasukan dari berbagai elemen TNI, Polri, Instansi kemaritiman dan ASN yang dengan langkah tegap melintasi mimbar memberi penghormatan kepada Inspektur Upacara didampingi Para Panglima Kolinlamil dari masa ke masa, sebagai bentuk terimakasih dan penghargaan generasi saat ini kepada para pimpinan terdahulu atas jasa dan dharma bakti mereka dalam meletakkan kerangka dan pembangunan berkesinambungan demi kemajuan Kolinlamil.
Panglima Kolinlamil Laksda TNI Heru Kusmanto, S.E., M.M. mengatakan bahwa berbagai kegiatan yang dilaksanakan sebagai rangkaian HUT ke 58 Kolinlamil, sudah dimulai pada bulan April lalu, yang bertepatan dengan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri dengan menyelenggarakan Bazzar murah dan Mudik gratis, baik melalui laut dengan KRI Banda Aceh ke berbagai tempat di Sumatera dan melalui darat dengan Bus ke berbagai kota di Jawa tengah dan Jawa Timur. Selain itu juga telah dilaksanakan bhakti sosial kesehatan, berupa pemeriksaan kesehatan dan papsmear serta donor darah yang cukup prestisius, dengan diikuti hampir 1.000 pendonor, ke depan akan dilaksanakan bhakti sosial di daerah pesisir Jakarta dan Olahraga bersama dengan instansi maritim yang berada di wilayah Jakarta Utara.
“Peringatan hari ulang tahun ke-58 Kolinlamil ini merupakan ungkapan rasa syukur, serta momentum yang tepat untuk introspeksi dan evaluasi diri guna meningkatkan kinerja dalam pengabdian kepada TNI AL, TNI, Bangsa dan Negara. Oleh karena itu sangat tepat tema yang diangkat kali ini, yaitu “Dilandasi jiwa Satya Wira Jala Dharma, Kolinlamil siap mendukung tugas Pokok TNI” Jika kita jabarkan, Satya berarti Setia; Wira berarti Prajurit, Pejuang atau Patriot; Jala berarti Laut atau Samudera; dan Dharma berarti Pengabdian. Sehingga Prajurit Kolinlamil harus menjadi Prajurit/Pejuang dan Patriot yang memiliki kesetiaan dalam mengabdikan diri kepada Negara dan Bangsa.” Ungkap sang Panglima menjabarkan makna tema HUT-58 Kolinlamil kali ini.
Kemajuan Kolinlamil juga tidak luput dari kiprah dan dukungan organisasi para istri prajurit dibawah pimpinan Ketua Gabungan Jalasenastri Kolinlamil yang saat ini dijabat oleh Ny Yayuk Heru Kusmanto, yang berperan aktif dalam berbagai kegiatan dalam memberdayakan ibu-ibu Jalasenastri Kolinlamil untuk memberikan manfaat positif bagi keluarga besar Kolinlamil.
Kolinlamil yang merupakan Kotama Operasi TNI bertugas menyelenggarakan operasi angkutan laut TNI, baik pada Operasi Militer untuk Perang (OMP) maupun Operasi Militer Selain Perang (OMSP) dan bantuan Angkutan Laut sesuai dengan kebijakan Panglima TNI. Disamping sebagai Kotama Operasi, Kolinlamil juga merupakan Kotama Pembinaan yang berarti sebagai pembina tunggal angkutan laut TNI, membina kemampuan sistem angkutan laut militer, membina potensi angkutan laut nasional guna kepentingan pertahanan dan keamanan negara di laut dan membina kesiapan operasional untuk melaksanakan angkutan laut TNI yang meliputi personel, alat peralatan dan pembekalan, baik yang bersifat taktis, strategis maupun administratif sesuai dengan kebijakan Panglima TNI dan berkedudukan di bawah serta bertanggung jawab kepada Kasal.
Dalam melaksanakan tugas, Kolinlamil menyelenggarakan fungsi diantaranya pembinaan kemampuan penyelenggaraan angkutan laut militer melalui latihan, penelitian, pengujian serta pengembangan taktik dan prosedur angkutan laut militer sesuai rencana dan program TNI AL; mengkoordinasikan dan menyusun rencana dan program angkutan laut untuk seluruh jajaran TNI berdasarkan rencana dan program TNI; dan membantu angkutan laut nasional dalam rangka bhakti TNI sesuai dengan kebijakan Panglima TNI.
Bhakti Kami, Untuk Negeri.
Dalam perjalanan sejarah, berdirinya Kolinlamil merupakan ide pemikiran strategis para sesepuh TNI AL yang mampu memandang jauh ke depan akan pentingnya sistem angkutan laut militer dalam menunjang tugas pokok TNI. Kolinlamil dibentuk di tengah-tengah gencarnya Pemerintah Republik Indonesia merebut kembali Irian Barat dari penjajah Belanda.
Atas dasar pertimbangan strategis dan tugas yang dibebankan, Kolinlamil telah beberapa kali mengalami perubahan nama sejak dibentuk di Jakarta pada tanggal 1 Juli 1961 dengan nama “Djawatan Angkutan Laut Militer” atau DALMIL berdasarkan Surat Keputusan Kepala Staf ALRI.
Seiring dengan semangat pembebasan Irian barat melalui TRIKORA, DALMIL diubah namanya menjadi Komando Angkutan Laut Militer atau KOALMIL, berdasarkan Surat Keputusan Presiden/Panglima Tertinggi Angkatan Perang RI/Panglima Besar Komando Tertinggi Pembebasan Irian Barat Presiden RI pertama Ir. Soekarno pada 5 April 1962.
Dan sesuai ketentuan Comanders Call ALRI, pada 27 Februari 1970 nama KOALMIL diubah lagi menjadi Dinas Angkutan Laut Militer atau DISANGLAMIL berdasarkan Surat Keputusan Direktur Anglamil,
Selanjutnya pada 4 Mei 1970, Dinas Angkutan Laut Militer (DISANGLAMIL) diubah menjadi Komando Lintas Laut Militer atau KOLINLAMIL sampai sekarang, atas dasar Instruksi Kepala Staf Angkatan Laut.
Pada periode 1961 s.d 1970 dengan mengoperasionalkan 9 Kapal Perang (RI Banggai, RI Nusa Telu, RI Plaju, RI Cepu, RI Teluk Wadjo, RI Teluk Kau, RI Teluk Manado, AL Tanjung Radja dan AL Tanjung Nusanive) Kolinlamil terlibat aktif dalam berbagai operasi seperti operasi Jayawijaya atau Trikora, operasi Dwikora, operasi Penumpasan dan Pembersihan sisa-sisa Gerakan 30 September dan operasi bakti lainnya. Mako Kolinlamil yang ada saat ini pertama kali diresmikan oleh Komodor Moeljono Silam pada 10 Mei 1966.
Periode 1971 s.d 1980 Kolinlamil diperkuat dengan penambahan kapal-kapal perang dari Jepang dan Eks US Navy jenis Landing Ship Tank. Pada periode ini selain melaksanakan berbagai operasi bhakti, Kolinlamil juga terlibat dalam operasi Seroja di Timor Timur.
Periode 1981 s.d 1990 Kolinlamil berperan aktif dalam membantu pemerintah dalam penyediaan sarana transportasi seperti pemulangan TKI bermasalah, transmigrasi dan angkutan mudik lebaran serta berbagai operasi bhakti lainnya.
Periode 1991 s.d 2000 Kolinlamil mengkonsolidasikan dan mengoptimalkan diri untuk mengemban tugas-tugas seperti kunjungan wisata mahasiswa, jambore nasional serta pergeseran pasukan dan logistik ke seluruh wilayah NKRI.
Periode 2001 s.d 2010 Kolinlamil melaksanakan kegiatan rutin Angkutan laut Militer, seperti pergeseran pasukan dan material dalam rangka pengamanan perbatasan maupun pulau-pulau terluar. Selain itu Kolinlamil juga mendukung pemulangan 2.500 TKI bermasalah dari Malaysia, melaksanakan pelayaran Bina Taqwa Pelajar dan Bintal Juang Remaja Bahari (BJRB) serta berperan aktif dalam operasi kemanusiaan dengan mengangkut berbagai bantuan bagi korban bencana Tsunami Aceh.
Periode 2011 sampai sekarang diawali dengan operasi pembebasan MV. Sinar Kudus pada Januari 2011 melibatkan KRI Banjarmasin 592, sukses membawa pulang MV. Sinar Kudus dengan aman dan selamat. Kolinlamil juga sukses menggelar rapat tingkat tinggi Panglima Angkatan Bersenjata Malaysia dengan Panglima TNI. Operasi pergeseran pasukan dan material pada operasi pengamanan perbatasan serta pengamanan Pulau-pulau terluar menjadi operasi rutin yang dilaksanakan Kolinlamil sampai saat ini.
Secara bertingkat dan berlanjut, berbagai latihan untuk meningkatkan profesionalisme Prajurit Kolinlamil telah dan sedang dilaksanakan, diantaranya latihan tingkat L1 s/d L3, dan Latihan angkutan laut militer, latihan Operasi pendaratan Administrasi serta Latihan Armada Jaya yang merupakan Latihan Puncak TNI AL.
Sejak berdiri pada tahun 1961 sampai dengan sekarang Kolinlamil telah berganti kepemimpinan sebanyak 35 kali dan terhitung mulai tanggal 3 Januari 2019 Kolinlamil dipimpin oleh Panglima ke-36 Laksamana Muda TNI Heru Kusmanto, S.E., M.M.
Dirgahayu
Komando Lintas Laut Milter
“Satya Wira Jala Dharma”
Satria Samudra Setia Mengabdi untuk Negeri
(Dispen Kolinlamil)
0 komentar:
Posting Komentar