Petugas Pelayanan, Pengawasan, dan Pengendalian Sosial (P3S) Suku Dinas Sosial Jakarta Pusat melakukan penjangkauan terhadap pengemis dengan perhiasan emas berharga delapan juta rupiah. Wanita ini berhasil dijangkau di sekitar Rumah Sakit Budi Kemulyaan Gambir, Jakarta Pusat.
Selain perhiasan emas seharga delapan juta rupiah lebih, wanita yang diketahui bernama Ani turut juga membawa uang tunai. Petugas mendapatinya membawa uang sekitar satu jutaan rupiah lebih.
"Total perhiasan yang dia punya sebesar Rp8.400.000, sedangkan uang tunainya sebanyak Rp1.004.500," kata Susana Budi Susilowati, Kepala Suku Dinas Sosial Jakarta Pusat.
Perhiasan itu terdiri dari satu kalung emas, tiga gelang emas, sepuluh cincin emas kuning, satu pasang anting dan satu cincin putih. Saat ini pihaknya masih melakukan assesmen terhadap Ibu Ani di Kantor Suku Dinas Sosial Jakarta Pusat.
Saat dilakukan assesmen dengan menanyakan beberapa pertanyaan, wanita itu kerap berbohong. Bicaranya kadang berubah-ubah.
"Bilangnya ini hasil memulung. Nanti berubah lagi hasil sedekah orang. Terus ditanya sehari dapatnya cuma tujuh ribu," kata Susan.
Wanita itu ketangkap basah ketika sedang mengemis dengan posisi tangan di atas dan duduk di pinggir jalan raya dekat Rumah Sakit Budi Kemulyaan.
"Kebetulan petugas kami Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial Jakarta Pusat lewat situ. Jadi ketangkap basah dia. Kami panggil petugas lapangan dan langsung menjangkaunya," ujar Susan.
Selanjutnya, Ibu Ani akan dibawa ke Panti Sosial Bina Insan untuk mendapatkan pembinaan. Dia juga akan menandatangani surat perjanjian bermaterai agar tidak mengemis di jalanan lagi. Jika kedapatan mengemis lagi akan dibawa ke ranah hukum kepolisian.
0 komentar:
Posting Komentar