Tuntutan pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) dilingkungan TNI AL, seiring dengan perkembangan global saat ini, telah mendorong jajaran Dewan Pendidikan dan Latihan TNI AL terus berbenah diri, baik dalam peningkatan sarana prasarana, juga kurikulum program studi pembelajarannya, dan bertempat di Gedung Auditorium Denma Mabesal. Cilangkap. Jakarta Timur, pada Rabu (21/12), digelar Sidang Paripurna Dewan Pendidikan dan Latihan TNI AL (Wandiklatal) Tahun 2016, kegiatan tersebut dibuka langsung oleh Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Ade Supandi, SE. MAP. Disela acara tersebut juga dilakukan penandatanganan Mou antara TNI AL dengan Badan Nasional Sertifikat Profesi yang dihadiri Kepala BNSP Bapak Ir. Sumarna F Abdurrahman. M Sc.
Usai membuka Sidang Wandiklatal, Laksamana TNI Ade Supandi, SE. MAP pada wartawan menjelaskan, bahwa Sidang Paripurna Wandiklatal ini sebagai upaya untuk mereviu kembali Kurikulum yang ada di Angkatan Laut, dimana melalui Sertifikasi ada perangkat Uji Kompetensinya, sehingga uji kompetensi tersebut harus selaras dengan kurikulum yang akan digunakan, ini adalah langkah positif dalam peningkatan kualitas Pendidikan dan Latihan di TNI Angkatan Laut, tegasnya.
Dibidang Kemaritiman khususnya di Angkatan Laut, banyak program studi yang tidak ada di lembaga pendidikan umum, bahkan saat ini ada 220 program studi, belum lagi Sub Keahlian khusus dibidang Pelayaran, inilah maka TNI AL bekerjasama dengan BNSP untuk mencari solusi, nanti akan di pilah, mana yang masuk Sertifikasi khusus dan mana yang sertifikasi Nasional, tegas Kasal Laksamana TNI Ade Supandi, SE. MAP.
Pendidikan dan latihan di lingkungan TNI Angkatan Laut bertujuan untuk membina personel agar menjadi prajurit - prajurit yang tanggap. tanggon dan trengginas, oleh karena itu, agar pembinaan tersebut dapat dilaksanakan secara terarah, maka dibuatlah peraturan-peraturan di bidang pendidikan dan latihan sebagai koridor dalam pelaksanaannya.
Lebih jauh KASAL menjelaskan, sebagaimana pemenuhan tugas pokok di Angkatan Laut melalui Pendidikan dan Latihan yang digelar jajaran TNI AL, bagaimana pendidikan yang dilaksanakan dapat memenuhi kebutuhan organisasi, disamping itu kita juga bukan hidup diruang Angkatan Laut, tetapi juga berada di lingkungan nasional, global maupun internasional, dan untuk mobilitas Alutsista, kita butuh prajurit yang dapat melaksanakan tugas dengan baik serta dapat berinteraksi dengan luar serta masyarakat luas.
Hal lain adalah bagaimana prajurit yang sudah purna tugas, memiliki kompetensi untuk berkompetisi dan berkarya ditempat lain, inilah kita menggandeng BNSP sehingga nantinya yang pensiun punya akses kerja ke tempat lain, karena banyak keahlian serta ketrampilan di Angkatan Laut yang sama dengan dunia kerja, seperti Ketrampilan Mengelas, Perbaikan Motor, Perbaikan Alat Komunikasi/Radar, Restorasi Perkapalan serta bidang lain, ini kita sayangkan jika setelah pensiun mereka berhenti berkarya, untuk itu kita akan berikan sertifikasi sesuai keahlian dan ketrampilan mereka.
Melalui Sertifikasi Profesi, juga akan membantu pemerintah dan bangsa, dimana orang – orang yang memiliki kompetensi yang bagus, dapat tetap produktif, jangan sampai setelah pensiun karya mereka selesai, bagaimana mereka yang memiliki kompetensi masih bisa dimanfaatkan untuk berkarya di luar, untuk itu dengan sertifikasi nantinya bisa menjadi akses ke dunia kerja maupun industri, tegas KASAL.
Hal yang sama juga diungkapkan Kepala BNSP, Ir. Sumarna F Abdurrahman. M Sc. bahwa Kompetensi di era globalisasi semakin menguat, kalau kita bicara Kompetisi maka kita harus memiliki daya saing dibidang SDM, apalagi bangsa Indonesia telah masuk ke Pasar Bebas Asean (MEA), maka secara perlahan-lahan masuknya tenaga kerja Asean akan terjadi, baik tenaga kerja Negara Asean ke Indonesia, maupun sebaliknya peluang tenaga kerja Indonesia ke pasar kerja Asean, inilah kita akan membuka lebih lebar lagi, dimana di TNI AL banyak keahlian yang nantinya dibutuhkan, seperti Menyelam, Teknik Perkapalan yang didalamnya banyak terdiri dari unsur keahlian, inilah yang bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan daya saing SDM di persaingan global, kita butuh tenaga ahli dari TNI AL untuk mensertifikasi keahlian, termasuk bagaimana nantinya yang sudah pensiun bisa mengisi kompetensi, ini tonggak baru bagi BNSP dalam pengadaan tenaga ahli dibidang teknik.
Secara internal setiap pendidikan di jajaran TNI AL, nantinya akan dilakukan uji kompetensi, karena LSPnya sudah ada, sehingga yang telah selesai pendidikan memiliki sertifikasi kompetensi, BNSP juga terus membangun kerjasama dalam pembentukan Lembaga Sertifikasi Profesi khususnya dilingkungan TNI AL, kita berharap anggota TNI yang pernah mengikuti Pendidikan dan Latihan khusus dan belum memiliki Sertifikasi Kompetensi, nantinya kedepan juga bisa mengikuti ujian sertifikasi kompetensi profesi, sehingga dengan pengalamannya tidak harus mengikuti pelatihan dari awal, namun cukup mengikuti ujian sertifikasi, papar Ir Sumarna. (NK).
0 komentar:
Posting Komentar