Bekali WBP, Ditjen Lapas dan Ditjen Bina Konstruksi Fasilitasi Peningkatan SDM Pelatihan Konstruksi Bidang Bangunan Umum
Bertempat di Lapas Kelas I Cipinang Jakarta, Direktorat Jenderal LAPAS Kemenkum dan HAM bekerjasama dengan Direktorat Jenderal Bina Konstuksi Kementerian PU/PR melakukan pembinaan terhadap Warga Binaan Lapas, salah satu program kerjasama tersebut adalah Fasilitasi Peningkatan SDM Pelatihan Konstruksi Bidang Bangunan Umum.
Kalapas Kelas I Cipinang R Andika Dwi Prasetya dalam sambutannya menjelaskan bahwa peserta pelatihan hari ini terdiri dari 100 warga binaan, yang akan memperoleh pelatihan konstruksi, ini program Lapas Kelas I Cipinang menjadi Pusat Pengembangan ekonomi produktif.
Kegiatan pembinaan yang lain, yaitu warga binaan telah produktif memperoleh binaan, mesti mereka masih dalam binaan juga sudah berkarya dengan produk ekonomi kreatif, sehingga mesti didalam tahanan bisa berkarya dan menghasilkan uang untuk keluarga mereka, ungkapnya.
Riki Aditya Nasir panitia pelatihan juga menjelaskan bahwa pelatihan ini digelar atas MoU Kementerian PU dan PR bersama Menkumham, dan hari ini 100 warga binaan memperoleh peningkatan potensi bidang konstruksi seperti teknik pertukangan (tukang kayu, tukang batu dan tukang besi), sehingga diharapkan peserta memperoleh ketrampilan dan lebih terlatih untuk nantinya bisa bekerja usai keluar dari Lapas, tegasnya
Syarif Burhaniddin, Dirjen Bina Konstuksi Kementerian PU/PR dalam sambutannya menegaskam untuk menciptakan tenaga yang terampil bidang konstruksi itu butuh pembinaan serius, karena tenaga konstruksi banyak yang belum tersertifikasi, untuk itu melalui pelatihan yang pesertanya akan memperoleh Sertifikasi ini sehingga kedepan SDM konstruksi akan lebih baik, karena kedepan tenaga kerja berkualitas harus tenaga tersertifikasi, sebagaimana aturan internasional.
Tindaklanjut nanti peserta akan terdaftar sebagai tenaga kerja yang berkualitas dan tersertivikasi sehingga memiliki kesempatan kerja yang lebih besar, dan secara otomatis menjadi sumber tenaga kerja yang akan dikerjakan kontraktor dan LPJK, dimana pembangunan konstruksi saat ini cukup besar dan membutuhkan banyak pekerja trampil dengan tersertifikasi sesuai kompetensi bidang konstruksi, ungkapnya.
Dirjen Lapas, Sri Puguh Budiutomo sebelum membuka pelatihan menegaskan bahwa kegiatas "Fasilitasi" ini harus bisa menyiapkan semuanya, kalau hari ini 100 peserta kedepan harus ditingkatkan, dengan penambahan ilmu serta teknik ketrampilan harus bisa berkelanjutan dan tenaga trampil juga harus meningkat, bahkan jangan hanya trampil tapi harus lebih besar lagi, kalau zaman dulu Candi Prambanan dan Candi Borobudur dibangun dengan megah, maka mereka harus lebih potensial.
100 warga binaan harus bisa menebus kesalahan dengan berbakti ke masyarakat seperti membangun tempat ibadah, bedah rumah orang miskin ataupun sekolah yang rusak, lakukan rekonstruksi dengam berkontribusi untuk bangsa dan negara, warga binaan Pemasyarakatan harus berkonstribusi positif, meningkatkan pengabdian pada masyarakat, bangsa dan negara, pintanya.
Bertempat di Lapas Kelas I Cipinang Jakarta, Direktorat Jenderal LAPAS Kemenkum dan HAM bekerjasama dengan Direktorat Jenderal Bina Konstuksi Kementerian PU/PR melakukan pembinaan terhadap Warga Binaan Lapas, salah satu program kerjasama tersebut adalah Fasilitasi Peningkatan SDM Pelatihan Konstruksi Bidang Bangunan Umum.
Kalapas Kelas I Cipinang R Andika Dwi Prasetya dalam sambutannya menjelaskan bahwa peserta pelatihan hari ini terdiri dari 100 warga binaan, yang akan memperoleh pelatihan konstruksi, ini program Lapas Kelas I Cipinang menjadi Pusat Pengembangan ekonomi produktif.
Kegiatan pembinaan yang lain, yaitu warga binaan telah produktif memperoleh binaan, mesti mereka masih dalam binaan juga sudah berkarya dengan produk ekonomi kreatif, sehingga mesti didalam tahanan bisa berkarya dan menghasilkan uang untuk keluarga mereka, ungkapnya.
Riki Aditya Nasir panitia pelatihan juga menjelaskan bahwa pelatihan ini digelar atas MoU Kementerian PU dan PR bersama Menkumham, dan hari ini 100 warga binaan memperoleh peningkatan potensi bidang konstruksi seperti teknik pertukangan (tukang kayu, tukang batu dan tukang besi), sehingga diharapkan peserta memperoleh ketrampilan dan lebih terlatih untuk nantinya bisa bekerja usai keluar dari Lapas, tegasnya
Syarif Burhaniddin, Dirjen Bina Konstuksi Kementerian PU/PR dalam sambutannya menegaskam untuk menciptakan tenaga yang terampil bidang konstruksi itu butuh pembinaan serius, karena tenaga konstruksi banyak yang belum tersertifikasi, untuk itu melalui pelatihan yang pesertanya akan memperoleh Sertifikasi ini sehingga kedepan SDM konstruksi akan lebih baik, karena kedepan tenaga kerja berkualitas harus tenaga tersertifikasi, sebagaimana aturan internasional.
Tindaklanjut nanti peserta akan terdaftar sebagai tenaga kerja yang berkualitas dan tersertivikasi sehingga memiliki kesempatan kerja yang lebih besar, dan secara otomatis menjadi sumber tenaga kerja yang akan dikerjakan kontraktor dan LPJK, dimana pembangunan konstruksi saat ini cukup besar dan membutuhkan banyak pekerja trampil dengan tersertifikasi sesuai kompetensi bidang konstruksi, ungkapnya.
Dirjen Lapas, Sri Puguh Budiutomo sebelum membuka pelatihan menegaskan bahwa kegiatas "Fasilitasi" ini harus bisa menyiapkan semuanya, kalau hari ini 100 peserta kedepan harus ditingkatkan, dengan penambahan ilmu serta teknik ketrampilan harus bisa berkelanjutan dan tenaga trampil juga harus meningkat, bahkan jangan hanya trampil tapi harus lebih besar lagi, kalau zaman dulu Candi Prambanan dan Candi Borobudur dibangun dengan megah, maka mereka harus lebih potensial.
100 warga binaan harus bisa menebus kesalahan dengan berbakti ke masyarakat seperti membangun tempat ibadah, bedah rumah orang miskin ataupun sekolah yang rusak, lakukan rekonstruksi dengam berkontribusi untuk bangsa dan negara, warga binaan Pemasyarakatan harus berkonstribusi positif, meningkatkan pengabdian pada masyarakat, bangsa dan negara, pintanya.
0 komentar:
Posting Komentar