Terkait Pemberitaan PBB Dengan Ipda Tri Marwoto, BINs Siap Bertanggungjawab

Jakarta- Media Bhayangkara Indonesia News (BINs) menyelenggarakan Konferensi Pers terkait pemberitaan penghargaan PBB (Perserikatan Bangsa Bangsa) kepada Ipda Rahchmat Tri Marwoto SH, bertempat di sebuah restauran dibilangan Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat (19/10/2018).
J
Arif Yuswandono selaku Jubir media BINs memaparkan dalam Konferensi Persnya bahwa Ipda Rachmat Tri Marwoto SH adalah benar anggota Polri dari kesatuan Brimob Polda Jatim yang inspiratif dan humanis dengan aktifitas sosialnya dalam menampung, merawat dan mendidik anak - anak yatim di sekitar tempat tinggalnya dalam Asrama Yatim Ginaris.

" Pada hari Senin 15 Oktober 2018 di kediaman Ipda Rochmat, Desa Klagenserut, Jiwan, Madiun, Jawa Timur adalah peresmian Mushala Ar Razi dan Asrama Yatim Ginaris yang dikelola oleh Ipda Rochmat dan diresmikan oleh Kapolda Jatim Irjen Pol Drs. Luki Hermawan MSi yang didampingi oleh Ketua Bhayangkari, Atik Luki Hermawan", tutur Arif dihadapan awak media.

Arif menjelaskan terkait pemberitaan yang simpang siur mengenai pemberian penghargaan dari PBB kepada Ipda Rochmat yang bersamaan dengan acara Peresmian Mushala Ar Razi dan Asrama Yatim.

" Sementara kehadiran Lodewyk Pasulatan serta pemberian plakat berlogo United Nation itu yang menimbulkan polemik di media adalah atas inisiatif BINs dan ditanggung BINs sepenuhnya.

Perlu diketahui bahwa BINs adalah salah satu media yang concern mengangkat berita aktivitas Ipda Rochmat dan juga mendampinginya dalam beberapa wawancara di stasiun TV Nasional", ujarnya.

" BINs melihat dan memperhatikan aktivitas Ipda Rochmat yang sangat peduli dengan anak- anak, oleh sebab itu BINs berinisiatif mengontak PBB agar ada perhatian dan support dikarenakan selama ini Ipda Rochmat dalam misi sosialnya itu mengeluarkan dana sendiri untuk mengurus puluhan anak- anak yatim itu.

Awalnya kami menghubungi Lodewyk Pasulatan yang bekerja di UNIC (United Nations Information Center) yakni lembaga PBB yang menurut BINs adalah sebagai penghubung dengan dunia International", ujar Arif.

Menurutnya BINs oleh Lodewyk diarahkan agar mengirim surat ke UNICEF.

" Kemudian BINs mengirim surat resmi kepada UNICEF di Jakarta agar bisa hadir dan melihat serta dapat memberi support pada kegiatan Ipda Rochmat. Yang perlu diperhatikan disini adalah memohon untuk hadir dan bukan memberikan penghargaan.

Dalam pertemuan dengan BINs, pihak UNICEF siap mengirimkan dua orang perwakilan untuk mengunjungi kediaman Ipda Rochmat dan bersamaan dengan acara peresmian Mushala Ar Razi dan Asrama Yatim Ginaris," paparnya.

Arif menambahkan bahwa konfirmasi kehadiran utusan UNICEF pada acara peresmian Mushala dan Asrama Yatim, BINs sampaikan kepada Ipda Rochmat dan Kasat Brimob yang kemudian diteruskan ke Kapolda Jatim.

" Kemudian pada Jumat 12 Oktober 2018, UNICEF mengirim surat kepada BINs dan memberitahukan bahwa tidak bisa mengirimkan orang untuk menghadiri acara tersebut karena situasi darurat gempa dan tsunami di Palu, lalu BINs berkonsultasi dengan Lodewyk mencari solusi, akhirnya untuk menjaga nama baik BINs , PBB dan Polri, Lodewyk atas nama pribadi bersedia hadir.

Kehadiran Lodewyk ke acara tersebut adalah dalam kapasitas pribadi sebagai pegawai UNIC, bukan atas nama UNIC atau PBB dan perlu diketahui bahwa biaya perjalanan Lodewyk seluruhnya ditanggung BINs bukan dari kantor UNIC," tegas Arif.

Menurut Arif, BINs berinisiatif membuat plakat ucapan selamat (bukan penghargaan/ award).

" Jadi penempatan logo PBB pada plakat ucapan selamat adalah murni inisiatif BINs dan segala resiko tanggung jawab BINS. Kami meminta maaf kepada semua pihak yang telah dibuat repot yaitu kepada UNIC, UNICEF, PBB, Polda Jatim, Sat Brimob dan keluarga besar Ipda Rochmat.

Terkait keberadaan Lodewyk sebagai pegawai UNIC yang sudah berhenti sebagaimana dalam rilis resmi UNIC adalah masalah internal antara Lodewyk dan UNIC. BINs akan mengirim surat permintaan maaf resmi kepada semua pihak yang telah direpotkan dan dibuat tidak nyaman", pungkasnya.
(RD)

0 komentar:

Posting Komentar

 

SEL SURYA

SEL SURYA