Menyikapi hasil Survei yang
dilakukan Litbang Kompas, dengan Survei secara acak menggunakan metode
pencuplikan sistematis bertingkat (stratified random sampling) di 34 provinsi. Dimana
survey tersebut hasilnya bahwa Parliamentary threshold (PT) atau ambang batas
suara untuk parlemen buat Pemilu 2019, yan telah menetapkan PT sebesar 4
persen.
Dimana menurut hasil survei tersebut, hanya lima
partai yang lolos PT yaitu PDIP: 29,9%,
Gerindra: 16%, PKB: 6,3%, Golkar: 6,2% dan Demokrat: 4,8%. Menunjukkan bahwa suara Partai Golkar hanya mampu meraih 6,2% berada dibawah PDIP, Gerindra bahkan PKB, ini menunjukkan bahwa dukungan terhadap Capres nomor urut 1, tidaklah berdampak positif terhadap Partai Golkar, namun sebaliknya justru ada penurunan perolehan suara partai Golkar Terjun Bebas dari perolehan Pemilu 2014 mencapai urutan ke 2 dengan perolehan 14,75% hingga hasil survei berada di urutan ke 4 dengan suara 6,2%.
Gerindra: 16%, PKB: 6,3%, Golkar: 6,2% dan Demokrat: 4,8%. Menunjukkan bahwa suara Partai Golkar hanya mampu meraih 6,2% berada dibawah PDIP, Gerindra bahkan PKB, ini menunjukkan bahwa dukungan terhadap Capres nomor urut 1, tidaklah berdampak positif terhadap Partai Golkar, namun sebaliknya justru ada penurunan perolehan suara partai Golkar Terjun Bebas dari perolehan Pemilu 2014 mencapai urutan ke 2 dengan perolehan 14,75% hingga hasil survei berada di urutan ke 4 dengan suara 6,2%.
Untuk menyikasi Survei tersebut,
menurut Kornas Go Prabu Cupli Risman perlu upaya penyelamatan partai, dan
salahsatunya adalah menarik dukungan terhadap Jokowi, Go Prabu berharap Senior
Partai Golkar dan Pengurus DPD 1 Partai Golkar untuk segera menggelar Munaslub
untuk penyelamatan Partai Golkar.
Golkar sebagai partai beringin yang
berdiri kuat dan mampu menentukan arah kemenangan, namun sekarang Partai Golkar
seperti ilalang yang terombang-ambing dan hanya mengikuti permainan partai
lain, kalau PDI Perjuangan mampu bertahan sebagai pertai pemenang, karena
diuntungkan adanya Capres Jokowi, demikian juga Gerindra yang naik drastis karena
memiliki Capres yaitu Prabowo, sementara Partai Golkar yang hanya mengambang
justru ditinggalkan masyarakat pemilih, sehingga komposisi politik Partai
Golkar saat ini sangat tidak menguntungkan, untuk itu perlu ada langkah cepat
guna merespon arus bawah agar tidak melorot jauh ditinggal partai lain, papar
Cupli Risman.(Red).
0 komentar:
Posting Komentar