Upacara peringatan Hari Sumpah Pemuda
yang setiap tahun diperingati setiap tanggal 28 Oktober kali ini
dipimpin oleh Wakil Kepala Staf Angkatan Darat (Wakasad) Letjen TNI
Tatang Sulaiman.
“Ingat, dunia menunggu kiprah kita untuk
terus berjuang guna mewujdukan kepentingan bangsa Indonesia,
sebagaimana dititipkan para pahlawan yag telah mendahului kita.
Pengorbanan kita saat ini sesungguhnya belum sebanding dengan
pengorbananmu para kusuma bangsa, oleh karenanya, jangan sia-siakan
setiap kesempatan yang ada, mari bangun bersama untuk satukan Indonesia”
pungkas Wakasad.
Pada upacara tersebut, Wakasad
membacakan sambutan peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-90 tahun 2018 dari
Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Imam
Nahrawi.
Dengan Tema “Bangun Pemuda Satukan
Indonesia”, Menpora mengajak agar seluruh generasi muda turut bangkit
dan merawat kebhinekaan serta tetap teguh mempertahankan NKRI.
Sementara itu, setelah memimpin upacara
Wakasad menyatakan bahwa releansi dari peringatan Hari Besar Nasional
ini adalah bangsa Indonesia harus senantiasa membangun kesadaran bahwa
tegak kokohnya NKRI tidak terlepas dari komitmen komponen bangsa dalam
menjaga komitmen dan integritas sebagai bangsa yang mandiri, merdeka,
bersatu, berdaulat adil dan makmur.
“Sejarah telah mencatatkan kepada kita,
bahwa sesungguhnya kita sebagai generasi penerus harus membangun
kesadaran dan wawasan kebangsaan serta seluruhnya harus terlibat dalam
menjaga dan merawat bangsa Indonesia yang Bhinneka Tunggal Ika” terang
Letjen TNI Tatang setelah upacara kepada awak media Dispenad.
“Seperti yang tadi disampaikan oleh
Menpora dalam amanatnya, seluruh generasi muda tidak boleh diam
berpangku tangan untuk turut serta menyelesaikan permasalahan
kebangsaan. Mari kita bangun bersama bangsa ini dan juga kita eratkan
persatuan dan kesatuan bangsa , dimanapun kita berada” sambungnya.
Alumni Akademi Militer (Akmil) 1986 ini
juga mengajak agar setiap individu mampu menempatkan dirinya sebagai
aset bangsa yang memiliki peran penting dan bertanggung jawab atas
keberlangsungan serta kesinambungan kehidupan rakyat dan bangsa
Indonesia.
“Hindari gesekan dan kita semua harus mampu keluar dari jebakan Primordialisme serta mampu bangkit maupun mempelopori berbagai upaya yang kreatif dan positif untuk mengatasi permasalahan bangsa Indonesia.
“Hindari gesekan dan kita semua harus mampu keluar dari jebakan Primordialisme serta mampu bangkit maupun mempelopori berbagai upaya yang kreatif dan positif untuk mengatasi permasalahan bangsa Indonesia.
0 komentar:
Posting Komentar