Koarmada I Asah Kemampuan Prajurit Pada Pertolongan Kecelakaan di Laut Selat Sunda
TNI Angkatan Laut dalam hal ini Lantamal III yang merupakan satuan di bawah jajaran Koarmada I menggelar kegiatan Latihan Pencarian dan Pertolongan (SAR) di Laut TA 2019 di Dermaga Indah Kiat Merak, Selasa (26/11/2019).
Lalu lintas pulau Jawa dan Sumatera merupakan lalu lintas yang Paling ramai/padat di Indonesia, perairan yang disebut sebagai Selat Sunda ini merupakn Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) I yang dilintasi kapal-kapal baik dalam maupun luar negeri dan berbagai macam jenis kapal. Kapal Motor Penumpang (KMP) adalah salah satu jenis kapal yang setiap hari melintas sebagai penghubung Pulau Jawa dan Pulau Sumatera. Seperti urat nadi, lalu lintas laut ALKI-I sangatlah vital sehingga memiliki kerawanan kecelakaan laut tinggi di Indonesia. Untuk itu, TNI AL dalam hal ini Lantamal III dibawah Jajaran Koarmada I menyelenggarakan Latihan Pencarian dan Pertolongan (SAR) di Laut TA 2019.
Kegiatan ini bertujuan melatih kesiapsiagaan prajurit TNI AL dan instansi maritim yang berada di Provinsi Banten dalam menghadapi kejadian atau musibah yang terjadi khususnya di Wilayah Banten.
Kegiatan ini melibatkan 417 personel gabungan TNI AL dan Instansi Maritim Banten serta beberapa unsur TNI AL yang bersinergi dengan instansi Maritim yang berada di Provinsi Banten diantaranya, KRI Tenggiri 856, Kal Kobra, Patkamla Badak Lanal Banten, Kapal Polair Polda Banten, Kapal KSOP Kelas I Banten dan Rhib Basarnas. Sedangkan untuk unsur darat melibatkan Diskes Lantamal III, BP Lanal Banten, Timkes RS Krakatau Medika Cilegon, Dinkes Kota Cilegon dan Tim Kes Polair Polda Banten.
Disimulasikan bahwa KMP Portlink 5 yang bertolak dari pelabuhan ASDP Merak dengan membawa 60 orang penumpang dan 17 ABK mengalami kebakaran, akibat dari kebakaran tersebut sebagian penumpang berusaha menyelamatkan diri dengan terjun ke laut. Selanjutnya, kapal mengirimkan sinyal permintaan pertolongan kepada Kantor SAR Banten dan kemudian Kabasarnas berkoordinasi kepada Panglima TNI untuk dukungan unsur laut pelaksanaan SAR. Panglima TNI dengan menembusi Kepala Staf TNI AL (Kasal) selanjutnya memerintahkan Panglima Koarmada 1 (Pangkoarmada 1) untuk melaksanakan SAR terhadap kapal yang terbakar. Pangkormada 1 memerintahkan Komandan Lantamal III (Danlantamal III) untuk melaksanakan SAR, memerintahkan KRI Tenggiri 865 yang sedang operasi di laut Banten untuk terlibat dalam operasi SAR dan menunjuk Komandan Lanal Banten sebagai SMC (SAR Mission Coordinator). Danlantamal III juga memerintahkan KAL Kobra untuk melaksanakan SAR.
Danlanal Banten selaku SMC disamping menggerakan unsur Patkamla juga melaksanakan koordinasi kepada Kantor SAR Banten, Ditpolair Polda Banten, KSOP dan RS Krakatau Medika sebagai rumah sakit rujukan korban. Hasil dari koordinasi tersebut terbentuklah Satuan Tugas SAR untuk menanggulangi kecelakaan di laut yang dialami oleh KMP Portlink 5.
Menurut Komandan Lanal Banten Kolonel Laut (P) Golkariansyah, S.E., M.Tr Hanla bahwa latihan ini disamping untuk mengasah kemampuan prajurit TNI AL juga untuk mengasah kemampuan komunikasi dan sinergitas antara TNI AL dengan instansi maritim yang berada di Banten dal penanggulangan kecelakaan di laut. Diharapkan hasil dari latihan ini semakin meningkatkan kemampuan prajurit TNI AL dalam melaksanakan tugas-tugas TNI pada Operasi Militer Selain Perang (OMSP).
Latihan ini disaksikan langsung oleh Komandan Lantamal III (Danlantamal III) Brigjen TNI (Mar) Hermanto, S.E., M.M., dan Kepala Dinas Operasi dan Latihan TNI Angkatan Laut (Kadisopslatal) Laksma TNI Ali Triswanto, Pejabat dan perwira dari Disopslatal, Pejabat Lantamal III, Kolat Armada 1 dan intansi maritim yang ikut terlibat dalam latihan.
TNI Angkatan Laut dalam hal ini Lantamal III yang merupakan satuan di bawah jajaran Koarmada I menggelar kegiatan Latihan Pencarian dan Pertolongan (SAR) di Laut TA 2019 di Dermaga Indah Kiat Merak, Selasa (26/11/2019).
Lalu lintas pulau Jawa dan Sumatera merupakan lalu lintas yang Paling ramai/padat di Indonesia, perairan yang disebut sebagai Selat Sunda ini merupakn Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) I yang dilintasi kapal-kapal baik dalam maupun luar negeri dan berbagai macam jenis kapal. Kapal Motor Penumpang (KMP) adalah salah satu jenis kapal yang setiap hari melintas sebagai penghubung Pulau Jawa dan Pulau Sumatera. Seperti urat nadi, lalu lintas laut ALKI-I sangatlah vital sehingga memiliki kerawanan kecelakaan laut tinggi di Indonesia. Untuk itu, TNI AL dalam hal ini Lantamal III dibawah Jajaran Koarmada I menyelenggarakan Latihan Pencarian dan Pertolongan (SAR) di Laut TA 2019.
Kegiatan ini bertujuan melatih kesiapsiagaan prajurit TNI AL dan instansi maritim yang berada di Provinsi Banten dalam menghadapi kejadian atau musibah yang terjadi khususnya di Wilayah Banten.
Kegiatan ini melibatkan 417 personel gabungan TNI AL dan Instansi Maritim Banten serta beberapa unsur TNI AL yang bersinergi dengan instansi Maritim yang berada di Provinsi Banten diantaranya, KRI Tenggiri 856, Kal Kobra, Patkamla Badak Lanal Banten, Kapal Polair Polda Banten, Kapal KSOP Kelas I Banten dan Rhib Basarnas. Sedangkan untuk unsur darat melibatkan Diskes Lantamal III, BP Lanal Banten, Timkes RS Krakatau Medika Cilegon, Dinkes Kota Cilegon dan Tim Kes Polair Polda Banten.
Disimulasikan bahwa KMP Portlink 5 yang bertolak dari pelabuhan ASDP Merak dengan membawa 60 orang penumpang dan 17 ABK mengalami kebakaran, akibat dari kebakaran tersebut sebagian penumpang berusaha menyelamatkan diri dengan terjun ke laut. Selanjutnya, kapal mengirimkan sinyal permintaan pertolongan kepada Kantor SAR Banten dan kemudian Kabasarnas berkoordinasi kepada Panglima TNI untuk dukungan unsur laut pelaksanaan SAR. Panglima TNI dengan menembusi Kepala Staf TNI AL (Kasal) selanjutnya memerintahkan Panglima Koarmada 1 (Pangkoarmada 1) untuk melaksanakan SAR terhadap kapal yang terbakar. Pangkormada 1 memerintahkan Komandan Lantamal III (Danlantamal III) untuk melaksanakan SAR, memerintahkan KRI Tenggiri 865 yang sedang operasi di laut Banten untuk terlibat dalam operasi SAR dan menunjuk Komandan Lanal Banten sebagai SMC (SAR Mission Coordinator). Danlantamal III juga memerintahkan KAL Kobra untuk melaksanakan SAR.
Danlanal Banten selaku SMC disamping menggerakan unsur Patkamla juga melaksanakan koordinasi kepada Kantor SAR Banten, Ditpolair Polda Banten, KSOP dan RS Krakatau Medika sebagai rumah sakit rujukan korban. Hasil dari koordinasi tersebut terbentuklah Satuan Tugas SAR untuk menanggulangi kecelakaan di laut yang dialami oleh KMP Portlink 5.
Menurut Komandan Lanal Banten Kolonel Laut (P) Golkariansyah, S.E., M.Tr Hanla bahwa latihan ini disamping untuk mengasah kemampuan prajurit TNI AL juga untuk mengasah kemampuan komunikasi dan sinergitas antara TNI AL dengan instansi maritim yang berada di Banten dal penanggulangan kecelakaan di laut. Diharapkan hasil dari latihan ini semakin meningkatkan kemampuan prajurit TNI AL dalam melaksanakan tugas-tugas TNI pada Operasi Militer Selain Perang (OMSP).
Latihan ini disaksikan langsung oleh Komandan Lantamal III (Danlantamal III) Brigjen TNI (Mar) Hermanto, S.E., M.M., dan Kepala Dinas Operasi dan Latihan TNI Angkatan Laut (Kadisopslatal) Laksma TNI Ali Triswanto, Pejabat dan perwira dari Disopslatal, Pejabat Lantamal III, Kolat Armada 1 dan intansi maritim yang ikut terlibat dalam latihan.
0 komentar:
Posting Komentar